Harga Beras Mahal, Warga Kurangi Porsi Makan
GIANYAR, NusaBali - Harga beras tembus Rp 13.000/Kg atau sekitar Rp 325.000 per kampil isian 25 Kg.
Selain ketat saat memasak, warga juga diet nasi agar bisa berhemat. “Porsi nasinya dikurangi, sayur dan lauknya yang murah menyehatkan dibanyakin,” ungkap salah seorang warga Gianyar, Ni Made Suci Dewi, 35, Minggu (10/9).
Sebelumnya warga beli beras lokal Rp 265.000 isian 25 Kg. “Belum biasa ganti nasi dengan ketela atau sumber karbohidrat lain. Jadi ya tetap beli beras,” jelasnya. Dewi berharap kenaikan harga beras bukan permainan di tengkulak.
Pejabat Fungsional Tanaman Pangan dan Benih Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Kadek Yulia Dewi menduga kenaikan harga beras karena musim panen sudah selesai. “Di Payangan dan Tegallalang sudah selesai musim panen. Sekarang ini petani baru menanam,” jelas Kadek Yulia. Sementara di kecamatan lain, periode tanam dan panennya sebagian besar tidak serentak.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan pada Kamis (7/9), harga beras dan gula naik. Dalam survei itu, harga eceran tertinggi (HET) beras medium (Bulog) Rp 10.900/Kg, beras premium Rp 13.900/Kg, dan gula pasir Rp 13.500/Kg. Namun di pasaran, harga beras lokal tembus Rp 13.000/Kg, beras premium Rp 14.500/Kg. “Harganya lebih tinggi dari harga HET.
Harga gula pasir juga begitu, sekarang Rp 14.000 per Kg,” ujar Eka Suary. Dia memprediksi beras mahal karena pasokan beras minim. Sehingga petani yang punya panen saat ini dikepung pembeli. Tentu penawaran tertinggi yang mendapatkan barang. 7 nvi
Komentar