Polsek Panggil Saksi, Pecalang, dan Fotografer
Dugaan Guide Ngintip Pengunjung Ganti Baju
GIANYAR, NusaBali - Polsek Tampaksiring melakukan pengembangan penyelidikan terkait dugaan oknum guide ngintip pengunjung ganti baju di loker DTW Tirta Empul.
Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, di antaranya saksi korban Ni Wayan NM, 25, asal Denpasar Selatan, Bendesa Adat Manukaya Let I Made Mawi Arnata, serta fotografer dan pecalang yang berada di lokasi saat peristiwa itu terjadi. "Pemeriksaan dilakukan terhadap saksi-saksi, kebetulan karyawan di sana. Ada juga fotografer kebetulan ada di sana," jelas Kapolsek Tampaksiring AKP Gde Endrawan saat dikonfirmasi, Selasa (12/9).
Dari keterangan saksi, saat kejadian mendengar korban dan seorang temannya sesama perempuan berlari dari kamar ganti sembari mengatakan ada yang ngintip. Namun fotografer yang biasa mengais rejeki di DTW Tirta Empul tidak ngeh dengan ciri-ciri terduga pelaku yang disebutkan oleh korban. "Saksi korban mengatakan orang yang ngintip itu berperawakan kurus tinggi hitam rambut panjang, tapi saksi lain tidak ada yang ngeh karena pengunjung cukup ramai," jelas AKP Gde Endrawan.
Setelah heboh tersebut, saksi sempat berusaha melakukan pencarian bersama pecalang namun tidak membuahkan hasil. "Ada pecalang yang jaga di konter kamen juga tidak ngeh. Karena peristiwanya di dalam, namun yang bersangkutan sudah lari keluar," jelas AKP Gde Endrawan.
Sementara dari keterangan korban, saat mengganti pakaian di loker merasa ada yang mengintip dan merekam. Namun setelah melakukan pencarian tidak menemukan ke mana arah hilangnya oknum guide tersebut. "Mereka kehilangan jejak di halaman wantilan," terangnya. Di sisi lain, Bendesa Adat Manukaya Let I Made Mawi lebih tidak mengetahui apa-apa terkait peristiwa tersebut. Sebab tidak sedang berada di TKP. "Bendesa tidak mengetahui, tidak berada di lokasi saat itu. Beliau diberitahu pecalang situasi seperti itu. Beliau ambil langkah lapor ke Polsek dan akan melakukan langkah-langkah ke depan guna mencegah kejadian serupa tidak terjadi lagi," jelas AKP Gde Endrawan. Dari pihak prajuru, juga berencana memperketat pengawasan dengan menambah pemasangan kamera CCTV. "Prajuru juga akan berusaha menutup dan memperbaiki kamar ganti sehingga tidak ada celah melihat dari atas maupun samping," ujar AKP Gde Endrawan.
Sementara Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali menanggapi curhatan seorang perempuan di media sosial yang menyebut dirinya diintip seseorang saat ganti baju setelah malukat di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Sabtu (9/9) lalu.
Ketua PHDI Bali Nyoman Kenak menyayangkan kejadian tersebut dan mendorong aparat segera mengungkap kejadian itu. “Perbuatan tersebut tidak sesuai dengan karakter dan budaya (kita) Bali," ujar Kenak, Selasa (12/9).
Kenak berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diadili. Menurutnya hal itu penting agar kejadian serupa tidak terulang lagi, terlebih di tempat-tempat suci seperti Pura Tirta Empul yang dikenal sebagai tempat penyucian diri (malukat). Kenak juga segera berkoordinasi dengan PHDI Kabupaten Gianyar. “Pura Tirta Empul dipercaya memiliki vibrasi atau kekuatan yang magis luar biasa, itu (mengintip orang berganti pakaian) sudah termasuk pelecehan," sesal Kenak.
Sebelumnya diberitakan, seorang pengunjung merasa diintip saat ganti baju di loker DTW Tirta Empul. Atas kejadian itu, korban langsung membuat sebuah postingan di media sosial dengan akun @Nindameilinda. Perempuan ini mengatakan sengaja memviralkan kejadian yang dia alami agar hal serupa tidak terjadi pada pengunjung lain. "Guys kalo kalian ganti baju habis melukat terutama cewek tolong liat sekitar ya sebelum ganti pakaian. Mungkin disana area suci tapi gak semua orang disana otaknya bersih. Kecewa banget sih tahu ada yang ngambil kesempatan keji kayak gini di tempat yang sakral bahkan dipakai untuk menyucikan diri," tulisnya. Pada bagian lain, @Nindameilinda menulis hal itu terjadi pada Sabtu (2/9). "Niat melukat tapi pikiran buyar gemetar nangis," terangnya. Pemilik akun mengaku sempat memergoki guide tersebut, namun si guide dengan ciri-ciri rambut gondrong, kriwel perawakan kurus itu tidak mengaku. "Di TKP sempat marahin bapak ini tapi gak ngaku. Itu posisi aku jongkok nutupin badan sambil nangis gemeteran. Kata bapak petugas dia guide bukan dari penduduk sana. Bapak mesum ada di belakang jadi mukanya disini gak kelihatan jelas," tulisnya. 7 nvi, cr78
Komentar