5 Korban Tewas Saat Operasi Ramadniya
Selama Operasi Ramadniya 2017 di Kabupaten Jembrana dari tanggal 19 Juni hingga 4 Juli, terjadi 7 kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
NEGARA, NusaBali
Lima orang tewas dalam kasus lakalantas itu. Meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 6 kasus dengan 4 korban tewas.
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Sukadana mengtatakan, dari 7 kasus lakalantas selama Operasi Ramadniya tahun ini, 6 di antaranya terjadi saat arus mudik dan 1 kasus saat arus balik. Dari 6 kasus lakalantas pada arus mudik, 4 korban tewas. Sementara dari 1 kasus lakalantas arus balik tercatat 1 korban tewas. “Empat korban tewas adalah pemudik,” terang AKP Sukadana, Kamis (6/7).
Sesuai hasil evaluasi, 7 kasus lakalantas dengan 5 korban tewas itu semuanya karena human error. Sebab para pengemudi yang terlibat kecelakaan diduga dalam keadaan kelelahan serta mengantuk. “Mereka tidak dapat mengemudikan kendaraan dengan baik. Sama seperti kasus kecelakaan yang menyebakan 8 korban tewas,” terangnya. Ditegaskan, kasus lakalantas di hutan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk itu terjadi sebelum Operasi Ramadniya 2017.
AKP Sukadana menegaskan, selama Operasi Ramadniya 2017 anggota Polres Jembrana telah berusaha masksimal mengantisipasi kasus lakalantas. Di antaranya dengan membangun sejumlah pos di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk. Saat masa arus balik, secara khusus bangun 10 Pos Pantau di sepanjang jalur kilometer 120-150 di kawasan hutan Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, yang menjadi salah satu titik rawan selama arus mudik. *ode
1
Komentar