Harkannas Momentum Tingkatkan Konsumsi Ikan
JAKARTA, NusaBali - Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian dan Kelautan dan Perikanan Erwin Dwiyana mengatakan bahwa Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2023 merupakan momentum meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.
"Visi ini dapat dicapai melalui generasi muda yang memiliki keunggulan yang tentunya kami sebut sebagai generasi emas," kata Erwin dalam acara "Menyongsong Harkannas 2023", di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa.
Menurut Erwin, gizi dan protein dalam ikan merupakan sumber investasi yang dapat mempersiapkan generasi emas yang cerdas, produktif, inovatif, sehat, dan berkarakter.
Erwin mengatakan, bonus demografi yang akan dipetik Indonesia pada 2030, dikhawatirkan tidak dapat dinikmati jika masyarakat usia produktif tidak sehat sehingga membebani anggaran negara.
Momentum Harkannas 2023, lanjut Erwin, merupakan kesempatan meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat dalam mengonsumsi produk perikanan berkelanjutan.
"Dukungan terhadap upaya sumber daya ikan yang ditangkap atau dikelola secara berkelanjutan, membuat hal ini akan terus dimanfaatkan generasi berikutnya untuk kegiatan usaha dan juga asupan gizi sebagai investasi untuk generasi emas," kata Erwin.
Menurut Erwin, Harkannas yang diperingati setiap 21 November, menjadi ajang promosi bagi 65 ribu Usaha Mikro Kecil, dan Menengah bidang perikanan di Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa konsumsi ikan di Indonesia pada 2022 sebanyak 56,48 kg per kapita per tahun. Angka tersebut meningkat 2,38 persen dibanding 2012 yang jumlahnya 33,89 kilogram per kapita per tahun.
Adapun produksi perikanan Indonesia pada 2021 menyentuh angka 14,65 ribu ton untuk perikanan budidaya pembesaran dan 7,23 ribu ton untuk perikanan tangkap laut dan perairan umum daratan.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara di urutan ke-2 sebagai penghasil produk perikanan tangkap di dunia dengan kontribusi 8,2 persen dari total produksi di dunia. 7
Komentar