Lukisan Wajah Berbahan Plastik
SINGARAJA, NusaBali - Made Agus Janar Dana,33, memanfaatkan sampah plastik menjadi karya seni yang bisa menjadi pajangan yang indah dipandang mata.
Dia mengolah sampah menjadi lukisan. Bahkan lukisan dari bahan sampah tersebut, bisa menarik perhatian banyak orang.
Sejumlah petinggi negara, hingga Presiden Joko Widodo pun telah memiliki lukisan dari bahan sampah yang dibuatnya. Bahkan, lukisan dari sampah plastik buatan Janar juga telah dikirim hingga ke negara Prancis dan Belanda.
Dia menuturkan, ketertarikannya membuat lukisan berbahan sampah ini, karena sering melakukan aktivitas pembersihan bersama rekan-rekannya di Pramuka dan pemudi desanya. Di sana, dia menemukan sampah plastik warna-warni bekas bungkus makanan ringan. Namun, plastik-plastik itu tidak diterima oleh Bank Sampah.
Dengan keahliannya di bidang desain grafis, dia kemudian membuat sebuah desain yang bisa menempelkan sampah untuk dibuat menjadi lukisan. "Awal buatnya tahun 2018, karena senang dengan warna warna-warni. Untuk sampah ciki-cikian ini, tidak diterima di bank sampah, jadi saya berpikir solusi. Karena saya bisa desain grafis, jadi buat desain lukisan wajah dari sampah plastik," ujarnya, Selasa (12/9).
Pria asal Banjar Dinas Ancak, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng itu, menyebut membuat lukisan wajah dari sampah plastik cukup sulit. Dia harus ada desain yang terlebih dahulu disiapkan. Sementara untuk bahan, bisa didapatkan cukup mudah. Plastik yang digunakan berasal dari makanan kemasan yang berisi tulisan, gambar, dan memiliki warna.
Satu lukisan sampah plastik ini, bisa dibuatnya dalam waktu 5 jam. Kata Jana, lukisan sampah plastik bisa dikerjakan dengan cepat jika dikerjakan dengan bersama-sama. Dalam pengerjaannya, sampah harus dipotong dengan hati-hati untuk memberikan hasil yang maksimal. "Ini agak sulit, karena solusi mengolah sampah yang lebih kreatif. Jadi perlu basic kreatifitas dan seni. Ini basiknya desain grafis, atau menggambar pola dulu. Intinya mau kotor dulu, karena berkaitan dengan sampah," kata dia.
Ayah dari tiga anak tersebut menambahkan, lukisan sampah ini dibuatnya untuk menggugah ketertarikan masyarakat dengan sampah. Bagaimana sampah yang dirasa tidak memiliki nilai tersebut, bisa diubah dengan seni yang memiliki nilai tinggi. Dia pun gencar mensosialisasikan gerakannya ini, melai laman media sosial Facebook dan Youtube Made Oplas dan website www.wajahplastik.com.
Melalui laman media sosial itu dia banyak membuat konten, tentang bagaimana membuat lukisan wajah menggunakan sampah plastik itu. Selain itu, dia juga gencar melakukan sosialisasi mengenai lukisan wajah plastik ini ke sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan ke desa-desa. Dirinya berharap bisa membuat pameran tunggal karya-karya seni berbahan plastik buatannya.
"Kemarin saya adakan workshop wajah plastik se-Bali, saya undag anak SMK-SMA untuk berlatih, tahun depan buat lomba wajah plastic se-Bali. Saya tidak pernah berjualan, karena misi saya edukasi. Berharap orang-orang yang melihat ini tersadarkan, ternyata sampah bisa jadi barang berharga," tandasnya.7mzk
Sejumlah petinggi negara, hingga Presiden Joko Widodo pun telah memiliki lukisan dari bahan sampah yang dibuatnya. Bahkan, lukisan dari sampah plastik buatan Janar juga telah dikirim hingga ke negara Prancis dan Belanda.
Dia menuturkan, ketertarikannya membuat lukisan berbahan sampah ini, karena sering melakukan aktivitas pembersihan bersama rekan-rekannya di Pramuka dan pemudi desanya. Di sana, dia menemukan sampah plastik warna-warni bekas bungkus makanan ringan. Namun, plastik-plastik itu tidak diterima oleh Bank Sampah.
Dengan keahliannya di bidang desain grafis, dia kemudian membuat sebuah desain yang bisa menempelkan sampah untuk dibuat menjadi lukisan. "Awal buatnya tahun 2018, karena senang dengan warna warna-warni. Untuk sampah ciki-cikian ini, tidak diterima di bank sampah, jadi saya berpikir solusi. Karena saya bisa desain grafis, jadi buat desain lukisan wajah dari sampah plastik," ujarnya, Selasa (12/9).
Pria asal Banjar Dinas Ancak, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng itu, menyebut membuat lukisan wajah dari sampah plastik cukup sulit. Dia harus ada desain yang terlebih dahulu disiapkan. Sementara untuk bahan, bisa didapatkan cukup mudah. Plastik yang digunakan berasal dari makanan kemasan yang berisi tulisan, gambar, dan memiliki warna.
Satu lukisan sampah plastik ini, bisa dibuatnya dalam waktu 5 jam. Kata Jana, lukisan sampah plastik bisa dikerjakan dengan cepat jika dikerjakan dengan bersama-sama. Dalam pengerjaannya, sampah harus dipotong dengan hati-hati untuk memberikan hasil yang maksimal. "Ini agak sulit, karena solusi mengolah sampah yang lebih kreatif. Jadi perlu basic kreatifitas dan seni. Ini basiknya desain grafis, atau menggambar pola dulu. Intinya mau kotor dulu, karena berkaitan dengan sampah," kata dia.
Ayah dari tiga anak tersebut menambahkan, lukisan sampah ini dibuatnya untuk menggugah ketertarikan masyarakat dengan sampah. Bagaimana sampah yang dirasa tidak memiliki nilai tersebut, bisa diubah dengan seni yang memiliki nilai tinggi. Dia pun gencar mensosialisasikan gerakannya ini, melai laman media sosial Facebook dan Youtube Made Oplas dan website www.wajahplastik.com.
Melalui laman media sosial itu dia banyak membuat konten, tentang bagaimana membuat lukisan wajah menggunakan sampah plastik itu. Selain itu, dia juga gencar melakukan sosialisasi mengenai lukisan wajah plastik ini ke sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan ke desa-desa. Dirinya berharap bisa membuat pameran tunggal karya-karya seni berbahan plastik buatannya.
"Kemarin saya adakan workshop wajah plastik se-Bali, saya undag anak SMK-SMA untuk berlatih, tahun depan buat lomba wajah plastic se-Bali. Saya tidak pernah berjualan, karena misi saya edukasi. Berharap orang-orang yang melihat ini tersadarkan, ternyata sampah bisa jadi barang berharga," tandasnya.7mzk
Komentar