Tagel Wirasa ‘Kuda Hitam’ Pj Bupati Gianyar
Santha dan Cok Pemayun Tidak Masuk Nominasi
Sidang Pra TPA berisikan para eselon satu dari lembaga/kementerian terkait. Mereka akan melihat profiling nama-nama yang diusulkan tersebut
JAKARTA, NusaBali
Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah Pemprov Bali I Dewa Tagel Wirasa jadi kuda hitam menduduki kursi Penjabat (Pj) Bupati Gianyar. Tagel Wirasa yang awalnya tidak dijagokan, jalannya makin lapang karena dua pesaingnya yakni Kepala Bapenda Bali, I Made Santha dan Kadis Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun tidak masuk nominasi, karena tidak dikirim ke pusat.
Informasi yang dihimpun NusaBali, di jajaran birokrat Pemprov Bali, Selasa (12/9), Dewa Tagel, birokrat asal Desa/Kecamatan Tampaksiring dijagokan bersama Asisten III Setda Provinsi Bali, Dewa Putu Sunarta. Dewa Sunarta adalah birokrat asal Desa Sengguan, Kecamatan Gianyar. “Cok Pemayun dan Santha memang putra daerah, tetapi tidak masuk nominasi,” ujar sumber NusaBali, yang wanti-wanti namanya tidak ditulis di koran, Selasa (12/9).
Alasan tidak dikirimnya nama Santha ke pusat karena akan memasuki masa pensiun tahun depan. Sementara Pj Bupati Gianyar masa tugasnya sampai pelantikan Bupati Gianyar terpilih hasil Pilkada Serentak 2024. “Pak Santha mau pensiun tahun depan. Kalau Cok Pemayun sejak awal memang tidak (tidak diakomodir,red). Tapi bisa saja muncul di Kemendagri. Karena DPRD Gianyar, Pemprov Bali dan Kemendagri bisa menyerahkan masing-masing tiga nama kandidat,” ujar sumber tadi.
Masa jabatan Bupati Gianyar I Made Mahayastra sendiri akan berakhir pada 20 September 2023 mendatang. Sehingga, penentuan nama-nama kandidat Pj Bupati Gianyar tinggal menghitung hari.
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri) Benni Irwan mengatakan, penentuan Pj Bupati Gianyar pasti ditentukan sebelum masa jabatan bupati berakhir. Namun, Benni akan mengecek terlebih dahulu mengenai perkembangan nama-nama Pj Bupati Gianyar tersebut. "Soal Pj Bupati Gianyar saya akan mengecek dahulu ke kantor dan melihat perkembangannya. Kami berharap, sebelum masa tugas Bupati Gianyar berakhir sudah keluar dan pihak provinsi bisa menerima SK-nya," ujar Benni kepada NusaBali usai Rapat Kerja Mendagri, BNPP dan DKPP dengan Komisi II DPR RI, Selasa (12/9).
Jika SK sudah diterima, lanjut Benni, akan dilakukan pelantikan pada 20 September di Provinsi Bali. Kata dia, pada September 2023 ini, ada 85 kepala daerah selesai menjalani tugas. Rinciannya, 10 kepala daerah tingkat provinsi serta 75 kepala daerah di kabupaten/kota.
Dari 85 kepala daerah tersebut, sudah ada yang selesai pembahasannya di tingkat Tim Penilai Akhir (TPA) dan ada pula yang belum. "Untuk itu, saya akan pastikan ini dulu. Apakah Kabupaten Gianyar sudah atau masuk gelombang kedua," imbuh Benni.
Mekanisme penentuan Pj Bupati sendiri, kata Benni, berdasarkan usulan dari DPRD, Provinsi dan lembaga/kementerian terkait ke Kemendagri. Masing-masing dapat mengajukan tiga nama, sehingga akan ada sembilan nama. Nama itu bakal ditindaklanjuti, kemudian dibahas dalam sidang Pra TPA.
Sidang Pra TPA berisikan para eselon satu dari lembaga/kementerian terkait. Mereka akan melihat profiling nama-nama yang diusulkan tersebut, apakah memenuhi syarat atau tidak. Dari Sidang Pra TPA akan muncul tiga nama, lalu dibawa ke Sidang TPA yang dipimpin presiden dan dihadiri menteri-menteri dari lembaga dan instansi terkait. "Dalam sidang itu, nanti diputuskan siapa yang akan ditugaskan menjadi Pj Bupati Gianyar," terang Benni.k22
Komentar