Pemkab Badung Segera Buka Rekrutmen PPPK
MANGUPURA, NusaBali - Sebanyak 2.033 tenaga kontrak guru di Badung telah diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selanjutnya, Pemkab Badung akan kembali membuka rekruitmen seleksi PPPK kepada ribuan tenaga kontrak di Gumi Keris. Tak hanya guru, namun juga tenaga kesehatan dan teknis.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Badung Gede Wijaya, mengatakan untuk tenaga guru yang akan direkrut sekitar 900 orang, tenaga kesehatan sekitar 1.200 orang, dan tenaga teknis sebanyak 218 orang. “Dalam waktu dekat ini akan kami umumkan. Saat ini masih menunggu petunjuk teknis,” ujarnya, Rabu (13/9).
Birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara ini menambahkan, kuota rekrutmen PPPK ini disesuaikan dengan kebutuhan pegawai, yang mana telah dilakukan analisis oleh pembina untuk tenaga kesehatan dan guru. “Sedangkan tenaga teknis disesuaikan oleh usulan OPD dan verifikasi dari Kemenpan-RB). Dari yang diusulkan oleh masing-masing OPD sebanyak 441 orang, setelah diverifikasi Menpan-RB ditetapkan 218 orang. Mudah-mudahan ini terpenuhi,” harap Wijaya.
Namun, Wijaya juga mengakui jika melihat pendataan yang telah dilakukan, tenaga non ASN tercatat sekitar 7.000 orang. Artinya, belum semua bisa terakomodir. Pihaknya berharap rekrutmen PPPK ini dapat kembali dilakukan pada 2024.
“Kalau di tahun 2022 kita sudah lakukan pengangkatan sebanyak 2.033 tenaga PPPK Guru, kemudian tahun ini sekitar 2.000-an orang. Jadi yang tersisa sekitar 3.000 orang. Mudah-mudahan kita bisa melakukan rekrutmen lagi tahun depan,” harap Wijaya. 7 ind
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Badung Gede Wijaya, mengatakan untuk tenaga guru yang akan direkrut sekitar 900 orang, tenaga kesehatan sekitar 1.200 orang, dan tenaga teknis sebanyak 218 orang. “Dalam waktu dekat ini akan kami umumkan. Saat ini masih menunggu petunjuk teknis,” ujarnya, Rabu (13/9).
Birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara ini menambahkan, kuota rekrutmen PPPK ini disesuaikan dengan kebutuhan pegawai, yang mana telah dilakukan analisis oleh pembina untuk tenaga kesehatan dan guru. “Sedangkan tenaga teknis disesuaikan oleh usulan OPD dan verifikasi dari Kemenpan-RB). Dari yang diusulkan oleh masing-masing OPD sebanyak 441 orang, setelah diverifikasi Menpan-RB ditetapkan 218 orang. Mudah-mudahan ini terpenuhi,” harap Wijaya.
Namun, Wijaya juga mengakui jika melihat pendataan yang telah dilakukan, tenaga non ASN tercatat sekitar 7.000 orang. Artinya, belum semua bisa terakomodir. Pihaknya berharap rekrutmen PPPK ini dapat kembali dilakukan pada 2024.
“Kalau di tahun 2022 kita sudah lakukan pengangkatan sebanyak 2.033 tenaga PPPK Guru, kemudian tahun ini sekitar 2.000-an orang. Jadi yang tersisa sekitar 3.000 orang. Mudah-mudahan kita bisa melakukan rekrutmen lagi tahun depan,” harap Wijaya. 7 ind
Komentar