nusabali

Istri Ketua Fraksi Tewas Gantung Diri

  • www.nusabali.com-istri-ketua-fraksi-tewas-gantung-diri

Istri Ketua Fraksi PDIP DPRD Jembrana I Ketut Sudiasa, 55, yakni Ni Nyoman Doli, 48, ditemukan tewas gantung diri di dapur belakang rumahnya di Banjar Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Rabu (30/12) siang. 

NEGARA, NusaBali
Dugaan kuat, korban Nyoman Doli nekat melakukan ulahpati karena frustrasi dengan penyakit stroke ringan yang dideritanya.

Kematian tragis korban Nyoman Doli pertama kali diketahui suaminya, Ketut Sudiasa, Rabu siang sekitar pukul 13.30 Wita. Saat itu, perempuan berusia 55 tahun ini sudah tewas menggantung dengan leher terjerat tali plastik yang dikaitkan ke kayu atap dapur. Korban diperkirakan sengaja meloncat dari dipan, setelah terlebih dulu mengikatkan tali plastik yang menjerat lihernya ke atas.

Sebelum ditemukan tewas menggantung siang itu, korban Nyoman Doli memang berada di rumah berdua bersama suaminya, Ketut Sudiasa. Sejak awal, Sudiasa mengakui istrinya sempat menunjukan gelagat mencurigakan. Salah satunya, sang istri beberapa kali terlihat mondar-mandir menuju ke dapur di belakang rumah yang sekaligus digunakan sebagai gudang tersebut. “Sempat dua kali istri saya ke sana,” tutur Sudiasa, politisi yang sudah dua keli periode dipercaya partainya menjadi Ketua Fraksi PDIP DPRD Jembrana, Rabu kemarin.

Sudiasa mengisahkan, saat pertama melihat istirnya ke dapur, dia sudah merasa curiga. Pasalnya, terdengar suara gaduh sejumlah perabotan jatuh saat istrinya berada di dalam dapur yang berjarak sekitar 50 meter sebelah timur bangunan induk rumahnya. “Saya langsung ngecek ke dapur, sambul bertanya ngapain? Tapi, istri saya bilang hanya bersih-bersih. Makanya, saya balik lagi ke Bale Sari untuk baca-baca koran. Istri saya juga balik ke kamar,” kenang Sudiasa yang juga Bendahara DPC PDIP Jembrana.

Tak lama berselang, Sudiasa melihat istrinya hendak kembali menuju dapur di belakang rumah. Namun, istrinya urung ke dapur karena dilihat suami. Dia pun melanjutkan menyapu di Bale Sari. Saat itulah, korban Nyoman Doli tumben-tumbennya tertawa sambil balik menuju kamar tidur. “Waktu tertawa sama saya, sudah terasa aneh. Soalnya, dia tumben tertawa begitu. Dia tak pernah tertawa lihat saya seperti itu,” tutur Sudiasa.

Karena dirasa semakin aneh, Sudiasa pun langsung menyambangi istirnya ke kamar tidur, sembari nonton TV. Tapi, saat mendapingi istrinya di kamar, Sudiasa justru ketiduran. Begitu terbangun, istirnya sudah tidak ada di kamar tidur. Sudiasa pun berusaha mencari istirnya keluar. Ternyata, kecurigaanya jadi kenyataan. Begitu masuk ke dapur, Sudiasa terkejut melihat istrinya sudah tewas dalam posisi menggantung.

Dalam situasi panik, Sudiasa bergegas minta tolong ke tetangga, sehingga akhirnya warga sekitar berdatangan membantu turunkan istirnya yang sudah dalam kondisi tak bernyawa. Laporan atas kematian tragis istri Ketua Fraksi PDIP DPRD Jembrana juga masuk ke kepolisian. Begitu dapat laporan, jajaran kepolisian langsung terjun ke lokasi sembari melakukan olah TKP, dipimpin langsung Kapolsek Kota Negara Kompol I Made Prihenjagat. 

Polisi juga mengajak serta petugas medis. Menurut Kapolsek Made Prihenjagat, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban Komang Dili murni meninggal akibat gantung diri. Ciri-cirinya, antara lain, lidah menjulur keluar dan keluar air manu dari alat vitalnya. Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. 

Sedangkan dari hasil olah TKP, korban Komang Doli diketahui menjerat leher menggunakan seutas tali tambang plastik sepanjang 9 meter, yang diikatkan pada rangka kayu setinggi 2,5 meter dari lantai dapur. Diduga, korban sempat naik ke bale setinggi 60 centimeter dari lantai di dapur untuk mengikatkan tali, sebelum kemudian loncat hingga menggantung. “Motif bunuh diri belum diketahui pasti. Tapi, dari keterangan keluarga, korban selama ini sering mengeluhkan sakitnya,” tandas Kapolsek Prihenjagat. 

Korban Komang Doli sendiri merupakan ibu rumah tangga yang kesehariannya berdagang di rumahnya. Perempuan asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami, Ketut Sudiasa, serta dua anak: Ni Putu Evia Febriandari, 24 (telah menikah ke Gianyar) dan I Made Juliandre Agastia, 21 (baru menyelesaikan kuliah S1 Fakultas Peternakan Unud).

Sementara itu, suami korban, Ketut Sudiasa, mengakui istrinya yang dinikahi tahun 1985 ini memang memiliki penyakit stroke ringan. Korban Komang Doli pun sempat dirawat di RS Surya Husada Denpasar, setahun lalu. Belakangan, penyakitnya kembali kambuh.
 
Sejak lima hari terkahir, kata Sudiasa, istirnya mengeluhkan sakit di bagian dada dan tidak bisa tidur. Korban pun sempat diajang cek ke RSUD Negara, Rabu pagi pukul 09.00 Wita atau sekitar 4,5 jam sebelum ditemukan tewas gantung diri. Saat itu, korban disarankan untuk menjalani rawat inap di RSUID Negara, namun yang bersangkutan menolak. “Ternyata, seperti ini jadinya,” keluh Sudiasa yang sudah duduk di DPRD Jembrana sejak periode 2009-2014. 7 ode

Komentar