Sempat Sakit Perut, Pria Setengah Abad Tewas di Kos
DENPASAR, NusaBali - Seorang pria setengah abad lebih Widjaya Prawira, 53, ditemukan tewas di kamar kos tempat tinggalnya di Jalan Gunung Soputan I Nomor 61, Denpasar Barat, pada Kamis (14/9) sekitar pukul 11.30 Wita.
Belum diketahui secara persis penyebab korban meninggal dunia. Menurut keterangan teman korban kepada polisi sehari sebelumnya dia sempat mengeluh sakit perut.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi dalam keterangan persnya kemarin sore mengungkapkan kematian korban pertama kali diketahui oleh Putu Suweca Atmaja, 58, yang merupakan teman korban. Saksi datang ke lokasi TKP karena korban tidak respon saat ditelepon. Saksi khawatir karena sehari sebelumnya korban datang ke bengkel saksi dan mengeluh sakit perut.
"Saksi datang ke kos korban sekitar pukul 08.30 Wita. Saat tiba di lokasi, saksi mendapati pintu kamar korban terkunci. Setelah beberapa kali dipanggil tak ada respons, saksi panggil tuan kos untuk pinjam kunci serep. Namun pintu tetap tidak bisa dibuka karena grendel pintu kunci dari dalam," ungkap AKP Sukadi.
Karena pintu depan tak bisa dibuka kemudian saksi masuk lewat pintu belakang. Pada saat itu saksi kaget saat melihat korban telentang di lantai. Setelah dicek, korban tak memberi respon. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke kelian dan diteruskan ke Polsek Denpasar Barat.
"Pada saat ditemukan korban dalam posisi terlentang di lantai. Kepala di utara. Kedua kaki lurus di selatan. Tangan kanan tertekuk di atas kepala. Tangan kiri lurus di samping badan," beber AKP Sukadi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan baik akibat benda tajam maupun benda tumpul pada tubuh korban. Disarankan agar dilakukan autopsi/bedah mayat untuk mengetahui kematian korban secara pasti.
"Selesai dilakukan pemeriksaan di lokasi TKP, sekitar pukul 12.30 Wita jenazah korban dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Denpasar ke RSUP Prof Ngoerah Sanglah Denpasar," pungkasnya. 7 pol
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi dalam keterangan persnya kemarin sore mengungkapkan kematian korban pertama kali diketahui oleh Putu Suweca Atmaja, 58, yang merupakan teman korban. Saksi datang ke lokasi TKP karena korban tidak respon saat ditelepon. Saksi khawatir karena sehari sebelumnya korban datang ke bengkel saksi dan mengeluh sakit perut.
"Saksi datang ke kos korban sekitar pukul 08.30 Wita. Saat tiba di lokasi, saksi mendapati pintu kamar korban terkunci. Setelah beberapa kali dipanggil tak ada respons, saksi panggil tuan kos untuk pinjam kunci serep. Namun pintu tetap tidak bisa dibuka karena grendel pintu kunci dari dalam," ungkap AKP Sukadi.
Karena pintu depan tak bisa dibuka kemudian saksi masuk lewat pintu belakang. Pada saat itu saksi kaget saat melihat korban telentang di lantai. Setelah dicek, korban tak memberi respon. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke kelian dan diteruskan ke Polsek Denpasar Barat.
"Pada saat ditemukan korban dalam posisi terlentang di lantai. Kepala di utara. Kedua kaki lurus di selatan. Tangan kanan tertekuk di atas kepala. Tangan kiri lurus di samping badan," beber AKP Sukadi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan baik akibat benda tajam maupun benda tumpul pada tubuh korban. Disarankan agar dilakukan autopsi/bedah mayat untuk mengetahui kematian korban secara pasti.
"Selesai dilakukan pemeriksaan di lokasi TKP, sekitar pukul 12.30 Wita jenazah korban dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Denpasar ke RSUP Prof Ngoerah Sanglah Denpasar," pungkasnya. 7 pol
Komentar