Walikota Jaya Negara Terima Tim Verifikasi Kota Sehat Pusat
DENPASAR, NusaBali - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menerima Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat dari Pemerintah Pusat di Graha Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Kamis (14/9).
Sebanyak tiga orang Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat dari Pemerintah Pusat hadir langsung di Kota Denpasar. Ketiganya yakni Ketua Tim, Inez Ayu Dhamiera yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri RI, Diana Nurhayati yang berasal dari Kementerian Kesehatan RI, serta Ana Suryana yang berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Bali Dewa Putu Alit, Ketua TP PKK Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Kadis Kesehatan Denpasar, dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati.
Dalam pertemuan tersebut Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat pusat langsung melakukan verifikasi lapangan sesuai dengan 9 indikator penilaian Kota Sehat Kota Denpasar. Adapun beberapa lokasi yang disasar diantaranya Gedung Graha Sewaka Dharma, Dharma Negara Alaya, Pura Agung Lokanatha, SDN 17 Dauh Puri, hingga tempat usaha.
Walikota Jaya Negara dalam sambutannya menyampaikan Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dengan jumlah penduduk mencapai 726.800 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 5.770 jiwa/Km persegi. Hal ini tentu menimbulkan dampak lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya yang dapat memicu berbagai masalah seperti kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, hingga kebersihan lingkungan.
Lebih lanjut dijelaskan, melalui penyelenggaraan Kota Sehat Kota Denpasar, pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK, serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan, kerjasama lintas sektor serta mendorong peran aktif masyarakat.
"Hal ini sejalan dengan Visi Kota Denpasar yaitu kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar maju, dimana kesehatan masyarakat menjadi salah satu program prioritas," ujar Jaya Negara.
Dikatakan Jaya Negara, Kota Denpasar saat ini untuk kelima kalinya mengikuti verifikasi Kabupaten/Kota Sehat. Dimana, pada Tahun 2011 Denpasar mendapatkan penghargaan Swasti Sabha kategori Padapa dan pada Tahun 2013 mendapatkan penghargaaan Swasti Sabha Kategori Wiwerda.
"Pada Tahun 2015 dan 2017 kami memperoleh penghargaan Swasti Sabha kategori Wistara dan harapan kami di tahun ini bisa kembali meraih penghargaan Swasti Sabha kategori Wistara sesuai dengan proses dan capaian dari 9 tatanan Kota Sehat dalam mewujudkan Kota bersih, nyaman, aman dan sehat, sehingga kesehatan untuk semua dapat segera tercapai," ujarnya.
Ketua Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat, Inez Ayu Dhamiera menyampaikan verifikasi lapangan sebagai tahap lanjutan hasil dari bedah dokumen yang telah disampaikan melalui virtual.
"Kami hadir langsung bersama tim melakukan verifikasi lapangan untuk mendapatkan data pasti di lapangan, atas pelaksanaan 9 indikator tatanan Kota Sehat," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, Walikota Denpasar memiliki komitmen dalam penyelenggaraan Kota Sehat Kota Denpasar yang telah dapat dilihat dari dokumen dan pemenuhan 9 indikator tatanan Kota Sehat Kota Denpasar.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Bali Dewa Putu Alit, Ketua TP PKK Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Kadis Kesehatan Denpasar, dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati.
Dalam pertemuan tersebut Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat pusat langsung melakukan verifikasi lapangan sesuai dengan 9 indikator penilaian Kota Sehat Kota Denpasar. Adapun beberapa lokasi yang disasar diantaranya Gedung Graha Sewaka Dharma, Dharma Negara Alaya, Pura Agung Lokanatha, SDN 17 Dauh Puri, hingga tempat usaha.
Walikota Jaya Negara dalam sambutannya menyampaikan Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dengan jumlah penduduk mencapai 726.800 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 5.770 jiwa/Km persegi. Hal ini tentu menimbulkan dampak lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya yang dapat memicu berbagai masalah seperti kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, hingga kebersihan lingkungan.
Lebih lanjut dijelaskan, melalui penyelenggaraan Kota Sehat Kota Denpasar, pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK, serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan, kerjasama lintas sektor serta mendorong peran aktif masyarakat.
"Hal ini sejalan dengan Visi Kota Denpasar yaitu kota kreatif berbasis budaya menuju Denpasar maju, dimana kesehatan masyarakat menjadi salah satu program prioritas," ujar Jaya Negara.
Dikatakan Jaya Negara, Kota Denpasar saat ini untuk kelima kalinya mengikuti verifikasi Kabupaten/Kota Sehat. Dimana, pada Tahun 2011 Denpasar mendapatkan penghargaan Swasti Sabha kategori Padapa dan pada Tahun 2013 mendapatkan penghargaaan Swasti Sabha Kategori Wiwerda.
"Pada Tahun 2015 dan 2017 kami memperoleh penghargaan Swasti Sabha kategori Wistara dan harapan kami di tahun ini bisa kembali meraih penghargaan Swasti Sabha kategori Wistara sesuai dengan proses dan capaian dari 9 tatanan Kota Sehat dalam mewujudkan Kota bersih, nyaman, aman dan sehat, sehingga kesehatan untuk semua dapat segera tercapai," ujarnya.
Ketua Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat, Inez Ayu Dhamiera menyampaikan verifikasi lapangan sebagai tahap lanjutan hasil dari bedah dokumen yang telah disampaikan melalui virtual.
"Kami hadir langsung bersama tim melakukan verifikasi lapangan untuk mendapatkan data pasti di lapangan, atas pelaksanaan 9 indikator tatanan Kota Sehat," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, Walikota Denpasar memiliki komitmen dalam penyelenggaraan Kota Sehat Kota Denpasar yang telah dapat dilihat dari dokumen dan pemenuhan 9 indikator tatanan Kota Sehat Kota Denpasar.
"Kami juga memberikan apresiasi atas penanganan stunting di Kota Denpasar, serta dari hasil verifikasi lapangan Kota Sehat ini akan kami jadikan penilaian serta Denpasar dapat meraih prestasi dalam Kota Sehat di Indonesia," ujarnya.@mis
1
Komentar