Ingin Regenerasi, Ariana Siap Diganti di PON 2024
NEGARA, NusaBali - Lifter kelas 81 kg andalan Bali I Ketut 'Banat' Ariana memberikan sinyal siap diganti dalam ajang PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Atlet asal Jembrana itu memilih adanya regenerasi untuk atlet angkat berat yang lebih muda dan memiliki perkembangan bagus serta dapat bersaing di level nasional.
Keputusan Ariana itu dilakukan karena masih ada waktu satu tahun untuk persiapan menghadapi ajang pesta olahraga multi event empat tahunan antarprovinsi di Indonesia itu.
"Di kelas saya sebenarnya ada dua atlet sebagi cadangan, mereka itu masih junjor. Jika junjor nanti lebih bagus angkatannya dengan saya, saya beri kesempatan mereka untuk menggantikan saya di PON nanti," kata Ariana, yang biasa disapa Banat itu, Kamis (14/9).
Menurut Ariana, regenerasi harus dilakukan melihat peluang di PON nanti. Harapannya siapapun yang mampun bersaing di level nasional, itu yang akan diberikan kesempatan sebagai pengganti, meskipun Ariana sendiri yang meraih tiket lolos PON. Namun, kata Ariana, sifat pendaftaran baru entry by kelas, sehingga dapat dilakukan pergantian saat di PON nanti.
"Pergantian atlet masih memungkinkan, makanya saya harap ke junior ada peningkatan beban angkatan selama satu tahun ke depan jelang turun di PON 2024 nanti," kata Banat.
Dua atlet yang dimaksud, kata Banat, yakni Kadek Mertayasa dan Dewa Made David Rajendra. Menurutnya, saat ini usia kedua atlet tadi masih berusia 17 tahun dan sedang kuat - kuatnya mengalami peningkatan.
Menurut Banat, dorongan dan kesempatan itu diberikan karena PABSI Bali sekarang ini terus berkembang ke arah positif. Jadi regenerasi juga harus dilakukan untuk kepentingan Bali di level nasional.
Sementara itu apa yang disampaikan Ketut Ariana cukup beralasan setelah pesaingnya lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah berhasil memecahkan rekor dunia untuk angkatan clean and jerk pada Kejuaraan Dunia IWF 2023, di Riyadh, Arab Saudi, Senin (11/9) malam.
Rahmat yang tampil di kelas 81kg putra Grup B memecahkan rekor dunia sekaligus dan membawa pulang satu medali emas dari clean and jerk dengan angkatan 209 kilogram. Rekor dunia sebelumnya dipegang lifter Bulgaria, Karlos Nasar, yang diukir pada Kejuaraan Dunia 2021 dengan angkatan seberat 208 kilogram.
Rahmat adalah pesaing kuat Banat, yang juga satu-satunya lifter Indonesia yang memecahkan rekor dunia angkatan clean and jerk di dua kelas yang berbeda yakni 73 kg dan 81 kg. Banat lolos dramatis berstatus sebagai atlet pengganti. Jawa Barat yang meloloskan dua atlet di kualifikasi PON Barat.
Hal itu setelah Banat mampu melakukan angkatan 123 snatch dan 142 kg clean and jerk. Bersama lifter Jawa Barat, kedua atlet tersebut lolos PON, makanya yang lolos dua atlet dari satu provinsi yang dihitung hanya satu, sehingga Banat di posisi 6 besar sesuai syarat lolos PON.
Dalam kejuaraan itu, hasil Banat masih dibawah Rahmat Erwin Abdullah (Sulsel), Muhammad Yasin (Jateng), Handoko Meitriana (Jabar), Ardaraya (Jatim), Singgih Arbiyanto (Jogjakarta), Muhammad Januar Abdul (Jabar), dan Ketut Ariana (Bali).dek
1
Komentar