Atasi Kemiskinan Ekstrem, Tabanan Gencarkan Bedah Rumah
TABANAN, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Tabanan, gencar melakukan bedah rumah untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Tahun ini, Pemkab Tabanan mengalokasikan anggaran sebesar Rp780 juta untuk bedah rumah di 26 titik.
Bedah rumah yang dilakukan Pemkab Tabanan menyasar rumah-rumah yang tidak layak huni, rusak berat, dan membahayakan penghuninya. Bantuan bedah rumah berupa bahan bangunan, seperti semen, batu bata, kayu, dan atap.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedy Darmasaputra mengatakan, bedah rumah ini merupakan salah satu upaya Pemkab Tabanan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin.
"Bedah rumah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin, sehingga mereka dapat keluar dari kemiskinan ekstrem," ujar Dedy Darmasaputra, Jumat (15/9).
Proses pengerjaan sekarang sedang tahapan pengadaan bahan. Jika tak ada halangan akhir September 2023 mulai dilakukan distribusi bahan. Dari data, 26 titik bantuan tersebut tersebar di 10 kecamatan. Kondisi rumah yang dibedah ini tak sampai melakukan pembangunan ulang hanya renovasi dengan anggaran masing-masing sebesar Rp 30 juta.
Adapun bantuan yang diberikan adalah berupa bahan. "Rumah yang akan dibedah ini kondisinya memang tidak layak huni alias rusak berat," ujar Dedy.
Prosedur bedah rumah ini diakui Dedy cukup panjang, dimulai dari survei kelayakan calon penerima. Kemudian kesediaan calon penerima untuk melakukan pengerjaan secara swadaya yakni calon penerima yang mendapat bantuan bedah rumah ini perbaikannya dilakukan sendiri. Sebab bantuan bedah rumah tidak secara total melainkan semacam stimulan. "SK penerima kita sudah serahkan kepada bagian hukum. Jika tak ada halangan akhir September mulai eksekusi dengan target pengerjaan tuntas Desember 2023," beber Dedy.
Menurut dia, kategori untuk mendapatkan bedah rumah ini adalah warga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hingga masuk dalam data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). "Proses pengerjaan bedah rumah ini sudah dilakukan persiapan sejak Januari lalu," katanya.
Di sisi lain 26 titik lokasi bedah rumah yang bakal dikerjakan belum menuntaskan pembenahan RTLH di Tabanan. Sebab hingga sekarang ada 3.000 unit daftar tunggu rumah yang menjadi PR Pemkab Tabanan untuk diperbaiki. Hanya saja dalam penanganan 3.000 daftar tunggu ini bakal dilakukan bertahap dan mengutamakan kondisi rumah yang rusak berat. "Kami sedang menunggu bantuan bedah rumah dari pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. Karena pusat sudah mulai mengumpulkan usulan dari masing-masing daerah. Dan kita mengusulkan 1.300 unit bantuan bedah rumah," tandas Dedy Darmasaputra. 7des
Komentar