Petugas Temukan Satu Tak Berizin
Sidak Money Changer Digencarkan
Persoalan money changer ini menjadi atensi dari APVA dan Polda Bali, karean belakangan ini cukup banyak usaha money changer yang dikeluhkan.
MANGUPURA, NusaBali
Petugas gabungan yang terdiri dari Asosiasi Pengusaha Valuta Asing (APVA), Polda Bali, TNI, Trantib Kecamatan Kuta Selatan dan Satpol PP BKO Kuta Selatan menggelar sidak usaha money changer di Jalan Pratama dan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Jumat (15/9) siang. Dari kegiatan itu, petugas menemukan satu tempat usaha money changer yang tidak mengantongi izin dan melanggar ketertiban umum dengan menaruh plang usahanya di atas trotoar.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan sidak tempat usaha money changer merupakan program pembinaan yang diinisiasi oleh APVA bersama Polda Bali. Hal itu berkaca dari adanya sejumlah keluhan maupun laporan yang masuk, di mana ada sejumlah tempat usaha money changer nakal.
“Persoalan money changer ini menjadi atensi dari APVA dan Polda Bali, karen belakangan ini cukup banyak usaha money changer di Kuta Selatan yang dikeluhkan. Baik karena tidak berizin ataupun melakukan kecurangan, walaupun hal itu belum terbukti secara langsung dan masih indikasi,” jelas Gede Arta, Jumat sore.
Dari hasil sidak gabungan kemarin, lanjut Gede Arta, petugas menemukan ada satu tempat usaha money changer yang diketahui tidak mempunyai izin resmi. Selain itu plang usaha tersebut juga melanggar, karena ditempatkan di atas trotoar. “Petugas kemudian memberikan pembinaan dan meminta agar usaha terkait mengurus perizinan,” katanya
Sayangnya, sejumlah tempat usaha money changer di Tanjung Benoa, justru mendadak tutup kemarin. Padahal semula usaha tersebut diketahui beroperasi, sebelum petugas datang. “Dugaan awal usaha tersebut sudah terorganisir, karena sangat aneh tutup mendadak, saat ada tim gabungan yang turun ke lapangan,” ucap Gede Arta. 7 dar
Petugas gabungan yang terdiri dari Asosiasi Pengusaha Valuta Asing (APVA), Polda Bali, TNI, Trantib Kecamatan Kuta Selatan dan Satpol PP BKO Kuta Selatan menggelar sidak usaha money changer di Jalan Pratama dan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Jumat (15/9) siang. Dari kegiatan itu, petugas menemukan satu tempat usaha money changer yang tidak mengantongi izin dan melanggar ketertiban umum dengan menaruh plang usahanya di atas trotoar.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan sidak tempat usaha money changer merupakan program pembinaan yang diinisiasi oleh APVA bersama Polda Bali. Hal itu berkaca dari adanya sejumlah keluhan maupun laporan yang masuk, di mana ada sejumlah tempat usaha money changer nakal.
“Persoalan money changer ini menjadi atensi dari APVA dan Polda Bali, karen belakangan ini cukup banyak usaha money changer di Kuta Selatan yang dikeluhkan. Baik karena tidak berizin ataupun melakukan kecurangan, walaupun hal itu belum terbukti secara langsung dan masih indikasi,” jelas Gede Arta, Jumat sore.
Dari hasil sidak gabungan kemarin, lanjut Gede Arta, petugas menemukan ada satu tempat usaha money changer yang diketahui tidak mempunyai izin resmi. Selain itu plang usaha tersebut juga melanggar, karena ditempatkan di atas trotoar. “Petugas kemudian memberikan pembinaan dan meminta agar usaha terkait mengurus perizinan,” katanya
Sayangnya, sejumlah tempat usaha money changer di Tanjung Benoa, justru mendadak tutup kemarin. Padahal semula usaha tersebut diketahui beroperasi, sebelum petugas datang. “Dugaan awal usaha tersebut sudah terorganisir, karena sangat aneh tutup mendadak, saat ada tim gabungan yang turun ke lapangan,” ucap Gede Arta. 7 dar
Komentar