Disdikpora Genjot Minat Wirausaha Muda Potensial
AMLAPURA, NusaBali - Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Made Artha Wijaya menggelar pelatihan peningkatan kapasitas daya saing wirausaha muda. Tujuannya, menjaring minat wirausaha muda potensial di Karangasem.
40 wirausaha muda pemula yang terjaring, berlanjut diberikan pelatihan yang berlangsung di Aula Tribun Stadion I Gusti Ketut Jelantik, Jalan Veteran, Amlapura, Jumat (15/9).
Wirausaha muda yang dijaring umur 16 - 30 tahun. Tujuannya, untuk mengembangkan minat dan motivasi pemuda untuk terjun ke dunia wirausaha, mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengembangan tata kelola usaha, produksi dan pemasaran. Di samping itu, pentingnya jejaring kemitraan bisnis, dalam mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda.
"Ini kami rekrut dari kalangan pemula yang baru memulai merintis dunia wirausaha serta strategi pengembangan bisnis ke depan," jelas Artha Wijaya.
Dalam pelatihan itu, paparnya, lebih banyak memberikan pemahaman dasar dalam memulai usaha dan menyusun rencana bisnis. Selain itu, menyiapkan wirausaha muda yang andal agar mampu bersaing dengan kabupaten lain.
Selama pelatihan sejumlah narasumber memberikan materi bidang usaha yakni kuliner, fashion, kriya seni rupa, informasi dan teknologi, agrobisnis, peternakan, kehutanan, perkebunan, perikanan, dan kelautan. Materi ini bertujuan untuk menambah nilai produk.
Salah satu narasumber I Putu Mahendra Giri mengingatkan, setiap produk hendaknya ada nama produk, logo, dan kemasan. "Tujuannya agar gampang menjual, gampang mengenal, dan gampang memromosikan," jelasnya.
Mahendra Giri menambahkan, promosi produk bisa dimulai dari lingkungan paling sederhana, yakni keluarga dekat, teman, kelompok usaha, dan rekan-rekan yang ikut pelatihan. Apalagi teknologi semakin canggih bisa promosi melalui medsos, WA group, dan sejenisnya.
Wirausaha muda, Sylviana Dewi, asal Jalan Sudirman, Amlapura, memaparkan, sejak lima bulan lalu dirinya memproduksi buket bunga berbahan balon. "Sudah ada nama, dan logonya. Saya menjual buket bunga terbuat dari rangkaian balon, ada berbentuk rangkaian bunga, binatang, sesuai permintaan," katanya.
Dari balon itu, papar dia, bisa dibuat karya seni. Peminatnya makin bertambah. Sebab buket bunga terbuat dari rangkaian balon, tidak akan pernah layu. Beda dengan buket bunga dari bahan bunga segar, pasti tidak bisa bertahan lama.
Berbeda dengan wirausaha muda, Kadek Ari Jayanti dari Banjar Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang. Dia selama ini memproduksi anyaman tikar untuk keperluan upakara. "Memang belum ada nama. Tapi, produk ini sudah laku terjual, sebanyak 50 biji tikar kecil seharga Rp 25.000, saya kerjakan seminggu," katanya.7k16
Komentar