Antisipasi Dampak El Nino, TPID Denpasar Pantau Stok Beras Bulog
DENPASAR, NusaBali - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar melakukan pemantauan stok beras di Gudang Perum Bulog di Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, Jumat (15/9). Pemantauan ini merupakan langkah antisipasi guna menjaga stabilitas stok beras akibat El Nino.
Pemantauan ini dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar Anak Agung Gde Risnawan didampingi Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Wayan Putra Sarjana. TPID Denpasar diterima Asisten Manajer Bagian Pengadaan Perum Bulog Kantor Wilayah Bali Danang Krisnantoko.
Dalam pemantauan tersebut Gde Risnawan menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kemunculan fenomena El Nino. Munculnya fenomena ini membuat kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan terhadap ketahanan pangan yakni beras.
Pemantauan dilakukan di Gudang Bulog Sempidi untuk memastikan ketersediaan pasokan beras, kelancaran distribusi, hingga stabilitas harga beras. “Kami cek stok beras di gudang Bulog apakah ketersediaan beras mencukupi atau tidak,” ujarnya.
Dari pantauan, kata dia, stok beras masih aman. Kendati fenomena El Nino namun pihaknya mengaku masih bisa memberikan beras dengan harga yang stabil.
Kepala Gudang Bulog Sempidi Made Witantra mengatakan, saat ini stok beras masih ada sebanyak 747.370 kilogram (747,37 ton) di Gudang Bulog Sempidi. Menurutnya, dalam 10 hari ke depan akan datang pasokan beras sejumlah 2.000 ton dari Banyuwangi, Jawa Timur, dan NTB. Saat ini, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di Bulog adalah Rp 9.950, sementara harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP di pasaran adalah Rp 10.900.
Witantra menyebut, seluruh Bali kini memiliki 99 unit Toko Pangan Kita (TPK) dan 300 Rumah Pangan Kita (RPK) yang terdistribusi di pasar tradisional dan rumah-rumah penduduk.
“Berdasarkan hasil pemantauan, ketersediaan beras di Gudang Bulog Sempidi saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan, dengan distribusi beras berjalan lancar,” kata Gde Risnawan. 7 mis
Dalam pemantauan tersebut Gde Risnawan menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kemunculan fenomena El Nino. Munculnya fenomena ini membuat kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan terhadap ketahanan pangan yakni beras.
Pemantauan dilakukan di Gudang Bulog Sempidi untuk memastikan ketersediaan pasokan beras, kelancaran distribusi, hingga stabilitas harga beras. “Kami cek stok beras di gudang Bulog apakah ketersediaan beras mencukupi atau tidak,” ujarnya.
Dari pantauan, kata dia, stok beras masih aman. Kendati fenomena El Nino namun pihaknya mengaku masih bisa memberikan beras dengan harga yang stabil.
Kepala Gudang Bulog Sempidi Made Witantra mengatakan, saat ini stok beras masih ada sebanyak 747.370 kilogram (747,37 ton) di Gudang Bulog Sempidi. Menurutnya, dalam 10 hari ke depan akan datang pasokan beras sejumlah 2.000 ton dari Banyuwangi, Jawa Timur, dan NTB. Saat ini, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di Bulog adalah Rp 9.950, sementara harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP di pasaran adalah Rp 10.900.
Witantra menyebut, seluruh Bali kini memiliki 99 unit Toko Pangan Kita (TPK) dan 300 Rumah Pangan Kita (RPK) yang terdistribusi di pasar tradisional dan rumah-rumah penduduk.
“Berdasarkan hasil pemantauan, ketersediaan beras di Gudang Bulog Sempidi saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan, dengan distribusi beras berjalan lancar,” kata Gde Risnawan. 7 mis
1
Komentar