Kapal Penumpang Kandas, 114 Penumpang Dievakuasi
KMP Gerbang Samudra 2 Mati Mesin Sebelum Sandar
NEGARA, NusaBali - Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudra 2 kandas di perairan dangkal dekat Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (17/9) siang.
Sebanyak 114 orang penumpang di dalam kapal dievakuasi Tim SAR gabungan pada Minggu sore. Sementara hingga Minggu petang kemarin, kapal yang kandas setelah sempat mengalami mati mesin masih belum dievakuasi.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, KMP Gerbang Samudra 2 sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, pada pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 Wita. Saat berlayar di tengah Selat Bali, kapal yang membawa sebanyak 114 orang penumpang ini tidak menemui kendala.
Namun saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 11.15 Wita, dari Local Port Service (LPS) Pelabuhan Gilimanuk memantau tidak adanya pergerakan dari kapal tersebut. Setelah berusaha dikonfirmasi ke pihak kru kapal, dinyatakan bahwa kapal tersebut sempat mengalami mati mesin sehingga dilakukan upaya lego jangkar. Dari laporan susulan, kapal sempat berhasil dihidupkan dan dilakukan olah gerak.
Sayangnya, saat berusaha kembali bergerak pada pukul 11.35 Wita itu, kapal terseret arus ke arah utara dan akhirnya kandas di perairan dangkal sekitar 700 meter arah barat laut dari Pelabuhan Gilimanuk. Menerima laporan kapal yang berakhir kandas pada pukul 12.00 Wita itu, pihak otoritas Pelabuhan Gilimanuk berkoordinasi ke pihak Pos Pencarian dan Pencarian Jembrana untuk mengevakuasi para penumpang di kapal itu.
Koodinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan evakuasi penumpang oleh jajarannya bersama Pol Air, TNI AL, termasuk ASDP, dilakukan mulai pukul 12.45 Wita. Dalam melaksanakan evakuasi penumpang itu, mengerahkan satu speedboat Pol Air dan satu rigit inflatable boat (RIB) Basarnas. Sebanyak 114 orang penumpang yang dievakuasi terdiri dari 11 orang anak-anak, 27 orang dewasa berkewarganegaraan asing (WNA) dan 76 orang dewasa warga negara Indonesia. Seluruh penumpang kapal itu selesai dievakuasi pada pukul 14.30 Wita.
"Semua penumpang dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara ini hanya ada permintaan evakuasi kepada penumpang. Kalau kru kapal memilih tetap bertahan di kapal. Tetapi kami juga standby di Gilimanuk. Kami tetap standby, berjaga-jaga kalau ada permintaan evakuasi kru kapal, termasuk memantau situasi," ujar Dewa Hendri.
Sementara Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan untuk upaya evakuasi KMP Gerbang Samudra 2 yang terjebak di perairan dangkal itu, akan dilakukan setelah kondisi arus pasang. Pasalnya, ketika dilakukan upaya penarikan saat situasi arus belum mendukung, sangat berrisiko menyebabkan kerusakan kapal yang akan dievakuasi.
Di samping itu, kapal yang mengevakuasi bisa berisiko ikut kandas. "Ya rencananya ditarik dengan kapal lain. Tetapi penarikan akan dilakukan pas arus pasang. Kalau situasi arus sudah memadai untuk dilakukan evakuasi segera ditarik. Mudah-mudahan bisa segera," ucap Agus Sugiarta.
Terkait penumpang yang berhasil dievakuasi, kata Agus Sugiarta, sudah langsung dibawa ke Kantor ASDP Pelabuhan Gilimanuk. Beberapa penumpang yang tidak membawa kendaraan, ada yang sudah melanjutkan perjalanan. Sedangkan penumpang yang membawa kendaraan, terpaksa harus menunggu evakuasi kapal.
Terkait kebutuhan makan ataupun tempat menginap penumpang yang harus tertahan di Gilimanuk ditanggung pihak perusahaan KMP Gerbang Samudra 2. "Wajib ditanggung perusahaan kapal. Itu juga sudah dikoordinasikan agar penumpang yang harus menunggu kendaraan mereka tidak ditelantarkan," ucap Agus Sugiarta. 7 ode
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, KMP Gerbang Samudra 2 sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, pada pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 Wita. Saat berlayar di tengah Selat Bali, kapal yang membawa sebanyak 114 orang penumpang ini tidak menemui kendala.
Namun saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 11.15 Wita, dari Local Port Service (LPS) Pelabuhan Gilimanuk memantau tidak adanya pergerakan dari kapal tersebut. Setelah berusaha dikonfirmasi ke pihak kru kapal, dinyatakan bahwa kapal tersebut sempat mengalami mati mesin sehingga dilakukan upaya lego jangkar. Dari laporan susulan, kapal sempat berhasil dihidupkan dan dilakukan olah gerak.
Sayangnya, saat berusaha kembali bergerak pada pukul 11.35 Wita itu, kapal terseret arus ke arah utara dan akhirnya kandas di perairan dangkal sekitar 700 meter arah barat laut dari Pelabuhan Gilimanuk. Menerima laporan kapal yang berakhir kandas pada pukul 12.00 Wita itu, pihak otoritas Pelabuhan Gilimanuk berkoordinasi ke pihak Pos Pencarian dan Pencarian Jembrana untuk mengevakuasi para penumpang di kapal itu.
Koodinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan evakuasi penumpang oleh jajarannya bersama Pol Air, TNI AL, termasuk ASDP, dilakukan mulai pukul 12.45 Wita. Dalam melaksanakan evakuasi penumpang itu, mengerahkan satu speedboat Pol Air dan satu rigit inflatable boat (RIB) Basarnas. Sebanyak 114 orang penumpang yang dievakuasi terdiri dari 11 orang anak-anak, 27 orang dewasa berkewarganegaraan asing (WNA) dan 76 orang dewasa warga negara Indonesia. Seluruh penumpang kapal itu selesai dievakuasi pada pukul 14.30 Wita.
"Semua penumpang dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara ini hanya ada permintaan evakuasi kepada penumpang. Kalau kru kapal memilih tetap bertahan di kapal. Tetapi kami juga standby di Gilimanuk. Kami tetap standby, berjaga-jaga kalau ada permintaan evakuasi kru kapal, termasuk memantau situasi," ujar Dewa Hendri.
Sementara Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan untuk upaya evakuasi KMP Gerbang Samudra 2 yang terjebak di perairan dangkal itu, akan dilakukan setelah kondisi arus pasang. Pasalnya, ketika dilakukan upaya penarikan saat situasi arus belum mendukung, sangat berrisiko menyebabkan kerusakan kapal yang akan dievakuasi.
Di samping itu, kapal yang mengevakuasi bisa berisiko ikut kandas. "Ya rencananya ditarik dengan kapal lain. Tetapi penarikan akan dilakukan pas arus pasang. Kalau situasi arus sudah memadai untuk dilakukan evakuasi segera ditarik. Mudah-mudahan bisa segera," ucap Agus Sugiarta.
Terkait penumpang yang berhasil dievakuasi, kata Agus Sugiarta, sudah langsung dibawa ke Kantor ASDP Pelabuhan Gilimanuk. Beberapa penumpang yang tidak membawa kendaraan, ada yang sudah melanjutkan perjalanan. Sedangkan penumpang yang membawa kendaraan, terpaksa harus menunggu evakuasi kapal.
Terkait kebutuhan makan ataupun tempat menginap penumpang yang harus tertahan di Gilimanuk ditanggung pihak perusahaan KMP Gerbang Samudra 2. "Wajib ditanggung perusahaan kapal. Itu juga sudah dikoordinasikan agar penumpang yang harus menunggu kendaraan mereka tidak ditelantarkan," ucap Agus Sugiarta. 7 ode
Komentar