Kepala Sekolah Tewas di Kolam
Kasek SDN 1 Poh Bergong, Ketut Susrama, jatuh pingsan lalu meninggal ketika baru 5 menit berenang
Petaka Maut di Kolam Renang Alamandoe, Desa Silangjana
SINGARAJA, NusaBali
Kematian tragis menimpa Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Poh Bergong, Kecamatan Buleleng, I Ketut Susrama, 53, Jumat (7/7) siang. Korban tewas setelah ditemukan pingsan dalam posisi mengambang di Kolam Renang Alamandaoe, Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Ketika ditemukan mengambang di Kolam Renang Alamandoe, Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita, Kasek SDN 1 Poh Bergong ini masih bernapas. Namun, guru asal Banjar Sanih, Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng ini meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Buleleng.
Informasi di lapangan, korban Ketut Susrama datang sendiri ke Kolam Renang Alamandoe, beberapa menit sebelum ditemukan mengambang dalam kondisi pingsan. Sebelum berenang, korban diketaui sempat duduk di Bale I dan memesan makanan. Seusai santap makanan yang dipesannya, guru berusia 53 tahun ini terlihat membuka pakaian, kemudian terjun ke kolam renang hanya mengenakan celana dalam.
Namun, hanya berselang 5 menit kemudian, korban sudah ditemukan mengambang di kolam dewasa berkedalaman 130 cm. Orang pertama yang melihat korban mengambang adalah penjaga kolam, Kadek Sudika Yadnya, 40. Selanjutnya, saksi Kadek Sudika mengevakuasi korban, dengan dibantu beberapa pengunjung lainnya. Korban yang pingsan kemudian dilarikan ke RSUD Buleleng di Singaraja. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Sebab, sesampainya di RSUD Buleleng, Kasek SDN 1 Poh Bergong ini dinyatakan sudah meninggal.
Kapolsek Sukasada, Kompol I Ketut Darmita, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus kematian tragis Kasek SDN 1 Poh Bergong ini. Hingga kemarin petang, belum diketahui pasti apa penyebab kematian korban. “Kami belum dapat pastikan, karena belum bisa meminta keterangan dari pihak keluarganya yang masih berduka dan shok. Hingga kini belum ada yang mau memberikan keterangan,” jelas Kapolsek Ketut Darmita saat dikonfirmasi NusaBali.
Korban Ketut Susrama berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni wayan Mudri, 50, serta dua anak (perempuan dan laki). Hingga tadi malam, jenazah korban masih disemayamkan di rumah duka di Banjar Sanih, Desa Pakraman Pengelatan. Belum diketahui, kapan jenazah korban akan dikuburkan.
Sementara, pemilik usaha Kolam Renang Alamandoe, I Komang Sura, mengakui saat kejadian kemarin siang, dirinya sedang berada di Denpasar. Dari keterangan karyawannya, ketika kejadian, korban Ketut Susrama berenang sendirian. Saat itu, petugas jaga melihat korban mandi di kedalam 130 cm (sedada orang dewasa) dari total kedalam kolam 165 cm. Korban terlihat berenang dalam posisi tengadah. Tiba-tiba, korban pingsan, lalu meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
"Begitu dapat kabar ada orang meninggal di kolam renang, saya langsung pulang (ke Desa Silangjana, Red). Menurut karyawan, korban terlihat berenang. Petugas jaga kolam mengira korban tetap berenang dengan posisi mengapung," terang Komang Sura saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, tadi malam.
Komang Sura mengaku sudah menemui pihak keluarga korban, sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang menimpa Kasek SDN 1 Poh Bergong ini. Dalam pertemuan itu, pihak keluarga korban telah menerima kejadian itu sebagai musibah. "Saya baru saja datang dari rumah duka (di Banjar Sanih, Desa Pengelatan, Red). Pihak keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah. Karena korban tidak pernah mandi ke kolam, sehingga kejadian itu dianggap sebagai jalannya," papar Komang Sura.
Ditambahkan Komang Sura, pihaknya segera akan melaksanakan upacara pecaruan di tempat usaha kolam renang di mana korban tewas. Ke depan, pihaknya akan menambah jumlah petugas jaga kolam. "Nanti saya rapatkan tim yang di kolam renang dulu, untuk penambahan petugas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan Buleleng, Wayan Duduk, korban Ketut Susrama 4 tahun menjabat sebagai Kasek SDN 1 Poh Bergong. Selama bertugas di sekolah yang berlokasi di Desa Poh Bergong itu, korban dikenal sebagai sosok Kasek yang baik dan selalu menjalankan tugas tepat waktu. Korban juga tidak pernah neko-neko.
Wayan Duduk mengaku tidak tahu apakah sebelumnya korban pernah menderita sakit atau tidak. "Kami tidak tahu riwayat kesehatan almarhum. Kami tentunya turut berduka dengan berita duka ini, semoga almarhum di terima di sisi yang kuasa dan pihak keluarga bisa tabah menerima," tandas Wayan Duduk. *k23,k19
Komentar