Bali Kirim 16 Pejudo di Piala Kasad
Ini kesempatan terakhir untuk dapat poin, makanya kita maksimalkan semua potensi atlet judo agar bisa lolos PON.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali akan turun full team atau mengirim 16 pejudo dalam Kejurnas Piala Kasad pada 7-10 Oktober di Jakarta. Harapannya Kejurnas sebagai ajang pengumpulan poin terakhir unruk PON XXI/2024 dapat meloloskan atlet di semua kelas yang dipertandingkan.
"Ini kesempatan terakhir untuk dapat poin, makanya kita maksimalkan semua potensi atlet judo agar bisa lolos PON," kata Pelatih Judo Bali, Ni Wayan Adi Antari, saat mendampingi atletnya latihan di GOR Lila Bhuana Denpasar, Minggu (17/9).
Menurut Adi Antari, saat ini Bali belum meloloskan pejudonya di semua kelas yang dipertandingkan, yakni 8 kelas putra dan 8 kelas putri. Untuk itu wanita yang juga pelatih judo Karangasem itu memastikan turun full team untuk senior jadi kesempatan terakhir yang wajib dimaksimalkan.
"Pada Kejurnas Piala Kasad memang ada junior dan kader, tapi untuk dua kelompok umur itu kita serahkan ke Pengkab dan Pengkot PJSI, kita fokus mengincar misi lolos PON memenuhi semua kelas yang dipertandingkan pada PON 2024," kata Adi Antari.
Adi Antari mengakui ada beberapa pejudo yang poinnya memang belum memenuhi syarat lolos PON. Dari hasil pengumuman resmi PB PJSI pada akhir 2022 lalu, pejudo Bali yang sudah lolos PON ada enam orang, yakni Made Aryanta di kelas - 66 kg, I Komang Ardiada kelas 81 kg putra, Gede Ganding Kalbu Soethama kelas - 100 kg, dan Gede Agastya Darma Wardana kelas + 100 kg untuk di sektor putra. Sedangkan di bagian putri yang lolos PON 2024, yakni Kadek Desi Kartika kelas -45 kg, dan Dewa Ayu Mira Widari kelas + 78 kg putri.
Menurut Adi Antari, dua atlet lagi lolos PON dari nomor seni. Yakni, Made Sukerti/Nyoman Suwitri yang berhasil menyabet medali emas di nomor juno kata atau seni di UPI Bandung, Jawa Barat.
"Di Kejurnas Piala Kasad saya harap atlet keluar sebagai juara, makanya yang menjadi fokus kita menggodok kelas 48 putri yang masih minim poinnya, dengan harapan bisa lolos PON juga," harap Adi Antari.
Adi Antara berharap jangan sampai pada Kejurnas Piala Kasad ini atlet asal Bali ada digusur atlet daerah lain dalam perangkingan poin lolos PON. Apalagi 1 kelas itu hanya boleh diikuti satu pejudo di tiap kelasnya. Dia berharap sebelum kejurnas Piala Kasad, sudah ada update pengumpulan poin saat Kejurwil di Bali pada Juli lalu, dan Kejurnas mahasiswa akhir Juli di Bandung Jawa Barat.
“Dua Kejuaraan ini atlet Bali ada keluar sebagai juara, tetapi kejuaraan dari awal hingga akhir 2023 belum di ufdate berapa total atlet yang lolos PON, ini yang sangat kita tunggu," kata Adi Antari, yang juga Birokrat Disikpora Karangasem.
Adi Antari menambahkan karena ufdate pengumpulan poin daerah lain juga harus kita ketahui. Disebutkan Kejurwil wilayah Barat, dan Kejurwil Tengah itu itu juga belum kita ketahui hasilnya. Sedangkan Kejurwil wilayah timur sudah ada bayangan hasilnya, di Kejurwil wilayah lain belum kita ketahui. Mengapa demikian, karena semuanya saling mendapatkan poin saat atlet keluar sebagai juara, yang berakibat saling geser di pengumpulan poin akhir menuju PON 2024.dek
1
Komentar