Evakuasi Kapal Kandas di Gilimanuk Gagal
Penarikan KMP Gerbang Samudra 2 Tunggu Air Pasang
NEGARA, NusaBali - Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudra 2 kandas di perairan dekat lampu kuning perairan Gilimanuk sejak, Minggu (17/9) siang pukul 12.00 Wita.
Hingga Senin (18/9) petang kemarin, KMP Gerbang Samudra 2 belum bisa dievakuasi. Upaya evakuasi dengan cara menarik kapal itu masih belum bisa dilakukan karena masih menunggu situasi air pasang.
Dari informasi, sempat ada rencana evakuasi terhadap kapal yang kandas tersebut pada, Minggu malam pukul 22.00 Wita. Saat itu, sudah didatangkan KMP lain yang akan digunakan menarik kapal tersebut. Namun sempat ditunggu hingga memasuki Senin dinihari, belum terpantau air pasang yang memadai sehingga upaya penarikan batal dilakukan.
Sementara hingga Senin petang kemarin, juga belum terpantau air pasang yang memadai untuk evakuasi. Dari pihak perusahaan KMP Gerbang Samudra 2 juga telah menyiapkan kapal tugboat yang akan digunakan melakukan penarikan ketika kondisi perairan sekitar sudah memungkinkan untuk evakuasi. "Sudah disiapkan kapal yang akan digunakan menarik. Tetapi sampai saat ini, juga belum bisa ditarik karena masih menunggu air pasang," ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Dewa Putu Werdhiana, saat dikonfirmasi Senin petang kemarin.
Sementara hingga Senin petang kemarin, juga belum terpantau air pasang yang memadai untuk evakuasi. Dari pihak perusahaan KMP Gerbang Samudra 2 juga telah menyiapkan kapal tugboat yang akan digunakan melakukan penarikan ketika kondisi perairan sekitar sudah memungkinkan untuk evakuasi. "Sudah disiapkan kapal yang akan digunakan menarik. Tetapi sampai saat ini, juga belum bisa ditarik karena masih menunggu air pasang," ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Dewa Putu Werdhiana, saat dikonfirmasi Senin petang kemarin.
Foto: KMP Gerbang Samudra 2 yang masih dalam posisi kandas di perairan dangkal dekat lampu kuning perairan Gilimanuk, Senin (18/9). -IST
Dari informasi terakhir yang diterimanya, kata Kompol Werdhiana, dari pihak BMKG memperkirakan terjadi air pasang pada pukul 22.00-23.00 Wita. "Kalau memang benar demikian, mungkin malam ini (semalam) akan ditarik," ucap Kompol Dewa Werdhiana. Sementara terkait penumpang yang telah dievakuasi setelah insiden kandasnya KMP Gerbang Samudra 2 itu, kata Kompol Dewa Werdhiana, ada yang masih menunggu kendaraannya. Beberapa orang ataupun sopir yang menunggu kendaraannya itu dipastikan telah mendapat makan dan penginapan yang ditanggung perusahaan kapal yang kandas tersebut.
"Yang jelas semua penumpang sudah selamat. Yang di luar sopir juga sudah melanjutkan perjalanan. Cuman sopir-sopirnya saja yang masih banyak menunggu di Gilimanuk. Mereka sudah dicarikan tempat penginapan di Gilimanuk," ucap Kompol Dewa Werdhiana.
Seperti diberitakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudra 2 kandas di perairan dangkal dekat Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (17/9) siang. Sebanyak 114 orang penumpang di dalam kapal dievakuasi Tim SAR gabungan pada Minggu sore. Sementara hingga Minggu petang kemarin, kapal yang kandas setelah sempat mengalami mati mesin masih belum dievakuasi.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, KMP Gerbang Samudra 2 sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, pada pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 Wita. Saat berlayar di tengah Selat Bali, kapal yang membawa sebanyak 114 orang penumpang ini tidak menemui kendala.
Namun saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 11.15 Wita, dari Local Port Service (LPS) Pelabuhan Gilimanuk memantau tidak adanya pergerakan dari kapal tersebut. Setelah berusaha dikonfirmasi ke pihak kru kapal, dinyatakan bahwa kapal tersebut sempat mengalami mati mesin sehingga dilakukan upaya lego jangkar. Dari laporan susulan, kapal sempat berhasil dihidupkan dan dilakukan olah gerak. Sayangnya, saat berusaha kembali bergerak pada pukul 11.35 Wita itu, kapal terseret arus ke arah utara dan akhirnya kandas di perairan dangkal sekitar 700 meter arah barat laut dari Pelabuhan Gilimanuk. 7 ode
1
Komentar