Bapenda Denpasar Targetkan Pendapatan Rp 7 M dari ABT
DENPASAR, NusaBali - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar menargetkan pendapatan sebesar Rp 7 miliar selama 2023 ini dari retribusi air bawah tanah (ABT).
Target tersebut sesuai dengan jumlah perusahaan niaga maupun industri yang saat ini masih menggunakan ABT sebagai penunjang usaha mereka.
Kepala Bapenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda I Dewa Gede Rai, mengatakan total target tersebut realistis jika dibandingkan jumlah penggunaan ABT khususnya pada industri dan niaga di Kota Denpasar. Menurutnya, saat ini ada ratusan pelaku usaha yang masih bertahan menggunakan ABT ketimbang menggunakan air PDAM.
Sampai saat ini jumlah yang terdata menggunakan ABT pada niaga sebanyak 191 pelaku usaha, sementara industri sebanyak 633. “Ratusan masih menggunakan ABT khususnya niaga dan industri. Itu yang kami sasar dan masih berjalan untuk pendapatan,” kata Eddy Mulya, Senin (18/9).
Menurut Eddy Mulya, sampai Agustus 2023, dari target Rp 7 miliar, pendapatan dari ABT sebesar Rp 5.041.992.620. “Kami masih optimistis bisa kami capai khusus ABT,” tandasnya.
Yang masih menjadi kendala saat ini, kata dia, terkait dengan aturan ABT yang digunakan rumah tangga. Penggunaan sumur bor rumah tangga sampai saat ini belum ada aturannya. Sehingga Bapenda tidak bisa melakukan penarikan pajak. “Penggunaan sumur bor (rumah tangga, Red) ini kan banyak di Kota Denpasar, itu belum kami bisa tarik pajaknya karena belum ada aturan dan regulasinya,” imbuh mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini. 7 mis
Kepala Bapenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda I Dewa Gede Rai, mengatakan total target tersebut realistis jika dibandingkan jumlah penggunaan ABT khususnya pada industri dan niaga di Kota Denpasar. Menurutnya, saat ini ada ratusan pelaku usaha yang masih bertahan menggunakan ABT ketimbang menggunakan air PDAM.
Sampai saat ini jumlah yang terdata menggunakan ABT pada niaga sebanyak 191 pelaku usaha, sementara industri sebanyak 633. “Ratusan masih menggunakan ABT khususnya niaga dan industri. Itu yang kami sasar dan masih berjalan untuk pendapatan,” kata Eddy Mulya, Senin (18/9).
Menurut Eddy Mulya, sampai Agustus 2023, dari target Rp 7 miliar, pendapatan dari ABT sebesar Rp 5.041.992.620. “Kami masih optimistis bisa kami capai khusus ABT,” tandasnya.
Yang masih menjadi kendala saat ini, kata dia, terkait dengan aturan ABT yang digunakan rumah tangga. Penggunaan sumur bor rumah tangga sampai saat ini belum ada aturannya. Sehingga Bapenda tidak bisa melakukan penarikan pajak. “Penggunaan sumur bor (rumah tangga, Red) ini kan banyak di Kota Denpasar, itu belum kami bisa tarik pajaknya karena belum ada aturan dan regulasinya,” imbuh mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini. 7 mis
Komentar