Bayi Laki-laki Lahir di Pesawat dari Jakarta
Seorang ibu bernama Nurul Samiah, 28, melahirkan bayi laki-laki dalam pesawat Batik Air saat dalam penerbangan dari Jakarta menuju Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu (8/7).
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Humas Angkasa Pura I (AP I) Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, menjelaskan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir 23 menit sebelum pesawat yang ditumpangi landing di Bandara Ngurah Rai. Pesawat dengan nomor penerbangan BTK 6500 rute CGK-DPS tipe B739 itu mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 09.05 Wita.
“Pada pukul 08.40 Wita, Air Traffic Controller meminta ambulans siaga di bandara karena ada penumpang yang pendarahan. Kemudian, sekitar 23 menit sebelum landing didapatkan informasi ibu tersebut melahirkan,” kata Arie.
Menurut Arie, proses kelahiran bayi laki-laki itu tebilang cepat dan berjalan normal. Proses kelahiran dibantu kru kabin Batik Air dan salah seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter.
“Informasi yang kami peroleh, sebelum melahirkan, penumpang yang bernama Nurul itu sempat mengalami pendarahan. Namun akhirnya dapat bersalin dengan normal. Berat bayinya 2,4 kilogram,” imbuh Arie.
Meski proses persalinan itu telah terjadi di dalam pesawat dan berjalan normal, namun pihak AP I bersama pihak maskapai tetap menyiapkan ambulans untuk menjemput ibu beserta bayi yang baru lahir itu. “Sesaat setelah mendarat langsung dikirim melalui perimeter bandara menggunakan ambulans Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai dikawal mobil AMC menuju Rumah Sakit Kasih Ibu, Kedonganan, Tuban, Kecamatan Kuta. Tiba di RS sekitar pukul 09.40 Wita dan langsung ditangani oleh pihak RS dan dimasukan ke ruang ICU. Bayi diserahkan oleh ASTL AMC kepada bidan Novi di ruang ICU,” ungkap Arie.
Sementara itu, pihak Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat bersikap jujur terkait usia kehamilan dengan adanya kejadian penumpang melahirkan di dalam pesawat Batik Air.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agoes Soebagio, mengatakan, pihaknya mengimbau penumpang untuk memberikan informasi yang sesungguhnya terkait kesehatannya sebelum terbang.
“Termasuk salah satunya kondisi (usia kehamilan) ibu-ibu yang sedang hamil,” kata Agoes dalam siaran pers yang dilansir bisnis.com, Sabtu kemarin.
Dia menjelaskan, informasi yang benar tersebut untuk mengantisipasi agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan kru di dalam pesawat bisa waspada.
Menurutnya, fasilitas dan personel kesehatan di pesawat, sangat terbatas, tidak seperti di rumah sakit atau tempat kesehatan lain di darat.
Masih dalam siaran pers Kemenhub, dari informasi kru darat Lion di Cengkareng, ibu tersebut dalam surat pernyataannya menyatakan bahwa usia kehamilannya baru 4 bulan sehingga aman untuk naik pesawat.
Namun pada kenyataannya, ibu tersebut mengalami pendarahan di atas pesawat tipe Boeing 737-900 ER beregistrasi PK-LBM tersebut. Pramugari dan penumpang berhasil membantu persalinan bayi laki-laki dan kemudian segera melaporkan kepada pilot.
Pilot kemudian melaporkan ke AMC tower Bandara Ngurah Rai atas nama I Wayan Raka Adnyana, yang kemudian menginformasikan ke ground handling Gapura untuk minta ambulans KKP udara pukul 08.40 Wita dengan info awal pendarahan. AMC Tower menginformasikan ke petugas AMC ground yang diterima oleh I Nyoman Nurjana Trisantika dan meneruskan ke ASTL dan segera merapat ke ps 04 menunggu pesawat landing.
Pesawat landing pukul 09.05 Wita dan merapat di apron pukul 09.13 Wita dengan informasi seorang ibu melahirkan di pesawat kurang lebih 23 menit sebelum landing. Bayi dalam keadaan selamat, berjenis kelamin laki-laki dengan berat kurang lebih 2,4 kg normal komplit.
Ibu dan bayi langsung dikirim melalui perimeter bandara menggunakan ambulans KKP yang dikawal mobil AMC menuju RS Kasih Ibu Kedonganan. *cr64
“Pada pukul 08.40 Wita, Air Traffic Controller meminta ambulans siaga di bandara karena ada penumpang yang pendarahan. Kemudian, sekitar 23 menit sebelum landing didapatkan informasi ibu tersebut melahirkan,” kata Arie.
Menurut Arie, proses kelahiran bayi laki-laki itu tebilang cepat dan berjalan normal. Proses kelahiran dibantu kru kabin Batik Air dan salah seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter.
“Informasi yang kami peroleh, sebelum melahirkan, penumpang yang bernama Nurul itu sempat mengalami pendarahan. Namun akhirnya dapat bersalin dengan normal. Berat bayinya 2,4 kilogram,” imbuh Arie.
Meski proses persalinan itu telah terjadi di dalam pesawat dan berjalan normal, namun pihak AP I bersama pihak maskapai tetap menyiapkan ambulans untuk menjemput ibu beserta bayi yang baru lahir itu. “Sesaat setelah mendarat langsung dikirim melalui perimeter bandara menggunakan ambulans Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai dikawal mobil AMC menuju Rumah Sakit Kasih Ibu, Kedonganan, Tuban, Kecamatan Kuta. Tiba di RS sekitar pukul 09.40 Wita dan langsung ditangani oleh pihak RS dan dimasukan ke ruang ICU. Bayi diserahkan oleh ASTL AMC kepada bidan Novi di ruang ICU,” ungkap Arie.
Sementara itu, pihak Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat bersikap jujur terkait usia kehamilan dengan adanya kejadian penumpang melahirkan di dalam pesawat Batik Air.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agoes Soebagio, mengatakan, pihaknya mengimbau penumpang untuk memberikan informasi yang sesungguhnya terkait kesehatannya sebelum terbang.
“Termasuk salah satunya kondisi (usia kehamilan) ibu-ibu yang sedang hamil,” kata Agoes dalam siaran pers yang dilansir bisnis.com, Sabtu kemarin.
Dia menjelaskan, informasi yang benar tersebut untuk mengantisipasi agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan kru di dalam pesawat bisa waspada.
Menurutnya, fasilitas dan personel kesehatan di pesawat, sangat terbatas, tidak seperti di rumah sakit atau tempat kesehatan lain di darat.
Masih dalam siaran pers Kemenhub, dari informasi kru darat Lion di Cengkareng, ibu tersebut dalam surat pernyataannya menyatakan bahwa usia kehamilannya baru 4 bulan sehingga aman untuk naik pesawat.
Namun pada kenyataannya, ibu tersebut mengalami pendarahan di atas pesawat tipe Boeing 737-900 ER beregistrasi PK-LBM tersebut. Pramugari dan penumpang berhasil membantu persalinan bayi laki-laki dan kemudian segera melaporkan kepada pilot.
Pilot kemudian melaporkan ke AMC tower Bandara Ngurah Rai atas nama I Wayan Raka Adnyana, yang kemudian menginformasikan ke ground handling Gapura untuk minta ambulans KKP udara pukul 08.40 Wita dengan info awal pendarahan. AMC Tower menginformasikan ke petugas AMC ground yang diterima oleh I Nyoman Nurjana Trisantika dan meneruskan ke ASTL dan segera merapat ke ps 04 menunggu pesawat landing.
Pesawat landing pukul 09.05 Wita dan merapat di apron pukul 09.13 Wita dengan informasi seorang ibu melahirkan di pesawat kurang lebih 23 menit sebelum landing. Bayi dalam keadaan selamat, berjenis kelamin laki-laki dengan berat kurang lebih 2,4 kg normal komplit.
Ibu dan bayi langsung dikirim melalui perimeter bandara menggunakan ambulans KKP yang dikawal mobil AMC menuju RS Kasih Ibu Kedonganan. *cr64
Komentar