Sungai di Pecatu Diduga Tercemar Limbah
MANGUPURA, NusaBali - Petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten bersama Trantib Kecamatan Kuta mengecek aliran sungai di Jalan Puncak Wisesa, Labuan Sait, Desa Pecatu, Selasa (19/9) siang. Pengecekan aliran sungai dilakukan karena banyak dikeluhkan masyarakat lantaran mengeluarkan aroma tak sedap.
Diduga aliran sungai tersebut telah tercemar limbah yang berasal dari sejumlah akomodasi di kawasan tersebut. Untuk memastikan itu pihak terkait kini masih melakukan penelusuran.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan pengecekan aliran sungai yang mengeluarkan aroma tak sedap dilakukan petugas setelah menerima laporan dari masyarakat. “Dari laporan itu kami ingin memastikan sumbernya dari mana,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan, lanjut Gede Arta, aliran sungai tersebut sifatnya alur sungai musiman. Ketika musim hujan tiba, baru ada aliran air. “Tapi kenyataannya justru sudah ada air yang mengalir dengan kondisi hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap,” katanya.
“Tapi apakah itu limbah, itu yang masih kita tunggu hasil pemeriksaan. Kita sudah koordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas LHK juga,” imbuh Gede Arta.
Dugaan awal, air yang beraroma tak sedap itu berasal dari sejumlah akomodasi.
“Kita masih tunggu. Kita juga sudah bersurat secara resmi ke instansi terkait dan akan dijadwalkan dalam waktu dekat untuk ambil sampel air itu. Apalagi, kondisi air itu hitam pekat,” kata Gede Arta.
Terkait hal ini, Kadis LHK Badung I Wayan Puja belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui sambungan telepon belum ada jawaban. 7 dar
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan pengecekan aliran sungai yang mengeluarkan aroma tak sedap dilakukan petugas setelah menerima laporan dari masyarakat. “Dari laporan itu kami ingin memastikan sumbernya dari mana,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan, lanjut Gede Arta, aliran sungai tersebut sifatnya alur sungai musiman. Ketika musim hujan tiba, baru ada aliran air. “Tapi kenyataannya justru sudah ada air yang mengalir dengan kondisi hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap,” katanya.
“Tapi apakah itu limbah, itu yang masih kita tunggu hasil pemeriksaan. Kita sudah koordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas LHK juga,” imbuh Gede Arta.
Dugaan awal, air yang beraroma tak sedap itu berasal dari sejumlah akomodasi.
“Kita masih tunggu. Kita juga sudah bersurat secara resmi ke instansi terkait dan akan dijadwalkan dalam waktu dekat untuk ambil sampel air itu. Apalagi, kondisi air itu hitam pekat,” kata Gede Arta.
Terkait hal ini, Kadis LHK Badung I Wayan Puja belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui sambungan telepon belum ada jawaban. 7 dar
1
Komentar