Tunggu Anak Opname, Motor Raib di RS
SINGARAJA, NusaBali - Nasib malang dialami oleh seorang ibu asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng bernama Nyoman Sriyeni, 27. Ia kehilangan sepeda motornya di Rumah Sakit Umum (RSU) Kertha Usadha saat menunggui anaknya yang sedang diopname karena sakit.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika menyampaikan, peristiwa dugaan pencurian sepeda motor itu terjadi, Jumat (15/9). Saat itu, korban memarkirkan sepeda motor Honda Beat DK 2860 UL miliknya di sisi timur RSU Kertha Usadha atau di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Kaliuntu, Buleleng.
Korban memarkirkan motornya di parkiran resmi yang dijaga oleh petugas parkir. Bahkan, korban juga membayar retribusi parkir. Hanya saja saat itu korban tidak mengunci stang kendaraan. "Motornya tidak dikunci stang, lantaran untuk mempermudah tukang parkir menata kendaraan yang parkir di depan RS," terangnya, dikonfirmasi Senin (18/9) siang.
Saat itu korban bermalam di RS menunggui anaknya. Keesokan harinya, pada Sabtu (16/9) pagi korban Sriyeni berniat ingin pulang ke rumah. Begitu ke parkiran, ia tak mendapati motornya. Korban pun sempat berkeliling untuk mencari motornya di seputaran RS namun tak ditemukan. Petugas parkir pun mengaku tidak mengetahui keberadaan motor itu.
Menurut AKP Diatmika, saat ini kasus pencurian sepeda motor itu telah memasuki tahap penyelidikan. Ia menambahkan, jajarannya telah meminta keterangan dari korban serta saksi di sekitar lokasi guna pengungkapan kasus pencurian tersebut. "Sesuai dengan keterangan saksi, korban sudah ke kantor (Mapolsek Singaraja) untuk dimintai keterangannya," ucap dia.
Akibat kejadian itu, korban pun menderita kerugian hingga Rp 18 juta. "Hingga kini jajaran Unit Reskrim tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan dugaan pencurian motor ini. Sejumlah saksi termasuk petugas parkir sudah dimintai keterangan. Kami juga akan sisir rekaman CCTV di sekitar lokasinya," sambung dia.7mzk
Korban memarkirkan motornya di parkiran resmi yang dijaga oleh petugas parkir. Bahkan, korban juga membayar retribusi parkir. Hanya saja saat itu korban tidak mengunci stang kendaraan. "Motornya tidak dikunci stang, lantaran untuk mempermudah tukang parkir menata kendaraan yang parkir di depan RS," terangnya, dikonfirmasi Senin (18/9) siang.
Saat itu korban bermalam di RS menunggui anaknya. Keesokan harinya, pada Sabtu (16/9) pagi korban Sriyeni berniat ingin pulang ke rumah. Begitu ke parkiran, ia tak mendapati motornya. Korban pun sempat berkeliling untuk mencari motornya di seputaran RS namun tak ditemukan. Petugas parkir pun mengaku tidak mengetahui keberadaan motor itu.
Menurut AKP Diatmika, saat ini kasus pencurian sepeda motor itu telah memasuki tahap penyelidikan. Ia menambahkan, jajarannya telah meminta keterangan dari korban serta saksi di sekitar lokasi guna pengungkapan kasus pencurian tersebut. "Sesuai dengan keterangan saksi, korban sudah ke kantor (Mapolsek Singaraja) untuk dimintai keterangannya," ucap dia.
Akibat kejadian itu, korban pun menderita kerugian hingga Rp 18 juta. "Hingga kini jajaran Unit Reskrim tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan dugaan pencurian motor ini. Sejumlah saksi termasuk petugas parkir sudah dimintai keterangan. Kami juga akan sisir rekaman CCTV di sekitar lokasinya," sambung dia.7mzk
Komentar