Wisatawan China Tewas saat Rafting
Seorang wisatawan asal China, Wang Yumei, 49, tewas mengenaskan saat rafting di Sungai Ayung Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Sabtu (8/7).
GIANYAR, NusaBali
Informasi yang berhasil dihimpun, korban Wang Yumei bermaksud menikmati arung jeram bersama rombongan yang total berjumlah 13 orang. Rombongan ini mulai turun sekitar pukul 13.30 Wita. Belasan wisman China ini dihandle oleh dua orang guide, I Wayan Purnayasa, 40, asal Banjar Belang, Desa/Kecamatan Sukawati, dan I Kadek Karyasa, 35, asal Banjar Kedewatan Anyar, Ubud.
Menurut keterangan saksi Wayan Purnayasa, dirinya bersama Kadek Karyasa yang sama-sama bekerja sebagai pemandu wisata di jasa rafting Tukad Rafting, mendapat giliran mengantar tamu yang berjumlah 13 orang. Setelah sampai di bawah, rombongan tamu tersebut menaiki dua perahu.
Perahu pertama dinaiki 6 orang wisatawan yang dipandu oleh Wayan Purnayasa. Sedangkan perahu kedua dinaiki oleh 7 orang yang dipandu oleh Kadek Karyasa. Kedua perahu mulai bergerak perlahan sebelum akhirnya bertemu arus jeram pada menit ke-10 atau berjarak sekitar 300 meter dari start. Bersamaan dengan teriak kegirangan para wisman tersebut menikmati wisata pacu adrenalin itu, tiba-tiba perahu pertama yang dikomandoi Wayan Purnayasa terbalik.
Semua penumpang tercebur ke sungai. Selama beberapa menit, teriakan girang pun berubah jadi teriakan minta tolong. Sang guide Wayan Purnayasa selanjutnya turun berusaha membantu para penumpang. Dia mengevakuasi wisatawan China ini ke tepian sungai. Namun, dari 6 tamu yang dihandle hanya 5 orang yang berhasil diselamatkan. Sedangkan korban Wang Yumei hilang dari pantauan. Ketika dicari-cari beberapa saat, akhirnya korban terlihat berada di celah-celah batu.
Wayan Purnayasa pun bergegas menuju lokasi korban tersangkut sembari menarik-narik tubuh korban. Namun karena arus air sungai cukup deras, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeluarkan tubuh korban. Selang beberapa jam, tubuh korban berhasil dikeluarkan dan diangkat ke daratan. Namun sayang, saat diperiksa denyut nadinya tidak terdekteksi. Korban diperkirakan sudah meninggal.
Kejadian tragis itupun kemudian dilaporkan ke pihak Manajemen Tukad Rafting dan selanjutnya, GM Tukad Rafting Ida Bagus Budiawan menghubungi Polsek Payangan.
Kapolsek Payangan AKP Gede Endrawan mengatakan jenazah korban dikirim ke UPT Kesmas Payangan sekitar pukul 17.00 Wita. “Terhadap jenazah dilakukan visum luar,” ujarnya.
Diungkapkan Kapolsek Endrawan, saat kegiatan rafting kemarin, debit air Sungai Ayung mulai naik dan deras. “Arus sungai cukup deras karena wilayah Payangan dan sekitarnya diguyur hujan,” imbuhnya. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, pihaknya mengatakan kejadian tersebut masih dalam penanganan Polsek Payangan. *nvi
Informasi yang berhasil dihimpun, korban Wang Yumei bermaksud menikmati arung jeram bersama rombongan yang total berjumlah 13 orang. Rombongan ini mulai turun sekitar pukul 13.30 Wita. Belasan wisman China ini dihandle oleh dua orang guide, I Wayan Purnayasa, 40, asal Banjar Belang, Desa/Kecamatan Sukawati, dan I Kadek Karyasa, 35, asal Banjar Kedewatan Anyar, Ubud.
Menurut keterangan saksi Wayan Purnayasa, dirinya bersama Kadek Karyasa yang sama-sama bekerja sebagai pemandu wisata di jasa rafting Tukad Rafting, mendapat giliran mengantar tamu yang berjumlah 13 orang. Setelah sampai di bawah, rombongan tamu tersebut menaiki dua perahu.
Perahu pertama dinaiki 6 orang wisatawan yang dipandu oleh Wayan Purnayasa. Sedangkan perahu kedua dinaiki oleh 7 orang yang dipandu oleh Kadek Karyasa. Kedua perahu mulai bergerak perlahan sebelum akhirnya bertemu arus jeram pada menit ke-10 atau berjarak sekitar 300 meter dari start. Bersamaan dengan teriak kegirangan para wisman tersebut menikmati wisata pacu adrenalin itu, tiba-tiba perahu pertama yang dikomandoi Wayan Purnayasa terbalik.
Semua penumpang tercebur ke sungai. Selama beberapa menit, teriakan girang pun berubah jadi teriakan minta tolong. Sang guide Wayan Purnayasa selanjutnya turun berusaha membantu para penumpang. Dia mengevakuasi wisatawan China ini ke tepian sungai. Namun, dari 6 tamu yang dihandle hanya 5 orang yang berhasil diselamatkan. Sedangkan korban Wang Yumei hilang dari pantauan. Ketika dicari-cari beberapa saat, akhirnya korban terlihat berada di celah-celah batu.
Wayan Purnayasa pun bergegas menuju lokasi korban tersangkut sembari menarik-narik tubuh korban. Namun karena arus air sungai cukup deras, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeluarkan tubuh korban. Selang beberapa jam, tubuh korban berhasil dikeluarkan dan diangkat ke daratan. Namun sayang, saat diperiksa denyut nadinya tidak terdekteksi. Korban diperkirakan sudah meninggal.
Kejadian tragis itupun kemudian dilaporkan ke pihak Manajemen Tukad Rafting dan selanjutnya, GM Tukad Rafting Ida Bagus Budiawan menghubungi Polsek Payangan.
Kapolsek Payangan AKP Gede Endrawan mengatakan jenazah korban dikirim ke UPT Kesmas Payangan sekitar pukul 17.00 Wita. “Terhadap jenazah dilakukan visum luar,” ujarnya.
Diungkapkan Kapolsek Endrawan, saat kegiatan rafting kemarin, debit air Sungai Ayung mulai naik dan deras. “Arus sungai cukup deras karena wilayah Payangan dan sekitarnya diguyur hujan,” imbuhnya. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, pihaknya mengatakan kejadian tersebut masih dalam penanganan Polsek Payangan. *nvi
1
Komentar