LPM Kelurahan Kuta Dapat Mandat Kelola Monumen Panca Benua
MANGUPURA, NusaBali.com - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kuta mendapat tugas besar dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Hal ini diungkapkan oleh Ketua LPM Kelurahan Kuta, I Putu Adnyana yang menerangkan jika pihaknya saat ini dipercayakan untuk bertanggung jawab akan pengelolaan Monumen Panca Benua atau monumen untuk mengenang tragedi Bom Bali.
“Saat ini Dinas Pariwisata Kabupaten Badung meminta kami di LPM Kelurahan Kuta untuk membantu dan diberikan mandat untuk mengelola Monumen Panca Benua ke depannya,” ungkap Adnyana, Rabu (20/9/2023) sore.
Menurutnya, Monumen Panca Benua atau Ground Zero itu belum memiliki kejelasan terkait aset dimiliki oleh Provinsi Bali atau Kabupaten Badung. Karena lokasi monumen tersebut berada dekat dengan wilayah LPM Kelurahan Kuta, pihaknya kini mendapat kepercayaan sebagai pengelola.
Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah Monumen Panca Benua ke depan akan menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) atau tidak. Sebab hal tersebut terang Adnyana masih dalam kajian Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.
“Terkait keberadaanya apakah itu aset milik Badung atau Provinsi agar ke depan bisa lebih intens melakukan kegiatan di sana sebagai daya tarik wisata agar banyak wisatawan datang ke Kuta. Nanti kami akan atur regulasinya. Sebagai pengelola yang jelas terkait dengan bangunan Monumen tersebut agar rapi dan terpelihara. Artinya nanti yang menggunakan itu agar bisa menginformasikan kepada kami,” jelasnya.
Di sisi lain ia menerangkan jika sudah ada regulasi yang pasti, setiap peringatan tragedi Bom Bali pada 12 Oktober pihaknya dapat melaksanakan doa perdamaian dengan baik dengan prosedur yang sudah ada.
Sebab, sebelumnya ada beberapa komunitas yang melakukan kegiatan di waktu yang berbeda. Pun tidak sedikit wisatawan atau kerabat korban tragedi bom Bali langsung ke lokasi yang meninggalkan sisa sarana persembahyangan.
“Selama ini kerabat korban langsung ke lokasi dan kalau ada orang umum yang berdoa masih ada sisa sarana persembahyangannya sehingga menimbulkan sisa sampah. Nantinya akan ada pelaporan atau jika ada suatu event yang akan menyelenggarakan doa bersama setelah tanggal 12 Oktober itu bisa menghubungi atau berkoordinasi ke LPM Kelurahan Kuta, agar nanti kami bisa memonitor jika ada kerusakan di sana,” terangnya.
Ditanya soal persiapan 'Doa Perdamaian' yang akan dilaksanakan pada 12 Oktober 2023 mendatang, Adnyana membeberkan jika dirinya belum bisa memastikan gelaran tersebut akan dilaksanakan atau tidak.
Namun jika dilaksanakan, pihaknya sebagai penyelenggaran akan menggandeng Yayasan Isana Dewata.
“Artinya walaupun aset ini belum jelas, kami dari LPM akan tetap mengadakan doa perdamaian, tahun ini dari Gus Teja juga bilang rencana mau berpartisipasi. Mudah-mudahan tidak ada halangan,” tutupnya. *ris
Komentar