Tim Pora Atensi Tiga Kecamatan di Badung
MANGUPURA, NusaBali - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali mendorong Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai untuk meningkatkan sinergi dengan Pemkab Badung dalam melakukan pengawasan orang asing. Hal ini karena tiga kecamatan di Badung menjadi sentra pariwisata.
“Terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Badung yang menjadi sentra pariwisata, sehingga pengawasan terhadap orang asing di wilayah ini penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara,” kata Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali Anggiat Napitupulu saat rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) di Trans Hotel Resort, Kecamatan Kuta Utara, Badung pada Rabu (20/9).
Dikatakan, keberadaan Tim Pora yang terdiri dari instansi pemerintah yang mempunyai tugas terkait dengan keberadaan dan kegiatan orang asing, diharapkan dapat saling bersinegir. Dengan demikian dapat menjalankan perannya dengan seimbang, yakni memberikan tindakan kepada Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan pelanggaran dan memberikan perlindungan bagi WNA yang berada di wilayah tersebut.
“Saya juga berharap agar jajaran Kantor Imigrasi Ngurah Rai dapat melakukan jemput bola untuk membangun komunikasi dan sinergitas dengan seluruh APH (Aparat Penegak Hukum) dan pemerintah daerah dalam rangka menjaga kedaulatan negara Indonesia, khususnya di Wilayah Kuta Utara. Dengan upaya ini tentu dapat menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta turut menjaga martabat WNA selama berada di Bali,” kata Anggiat.
Sementara, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Badung I Nyoman Sujendra, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan rapat Tim Pora. Sujendra berharap agar Tim Pora dapat berjalan dengan baik dengan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. “Melalui rapat Tim Pora ini diharapkan kita dapat merumuskan, memetakan dan mencari solusi dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi,” katanya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Sugito menyoroti pentingnya sinergitas antar instansi dalam Tim Pora untuk menjawab tantangan yang ada. Sugito berharap melalui rapat tersebut, jajarannya dapat saling bertukar informasi, sosialisasi, dan edukasi, serta bersama-sama merumuskan strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu pengawasan orang asing. “Karena hal ini penting dalam menjaga keberlanjutan pariwisata Bali dan menegakkan kedaulatan negara,” ujarnya. 7 dar
Dikatakan, keberadaan Tim Pora yang terdiri dari instansi pemerintah yang mempunyai tugas terkait dengan keberadaan dan kegiatan orang asing, diharapkan dapat saling bersinegir. Dengan demikian dapat menjalankan perannya dengan seimbang, yakni memberikan tindakan kepada Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan pelanggaran dan memberikan perlindungan bagi WNA yang berada di wilayah tersebut.
“Saya juga berharap agar jajaran Kantor Imigrasi Ngurah Rai dapat melakukan jemput bola untuk membangun komunikasi dan sinergitas dengan seluruh APH (Aparat Penegak Hukum) dan pemerintah daerah dalam rangka menjaga kedaulatan negara Indonesia, khususnya di Wilayah Kuta Utara. Dengan upaya ini tentu dapat menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta turut menjaga martabat WNA selama berada di Bali,” kata Anggiat.
Sementara, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Badung I Nyoman Sujendra, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan rapat Tim Pora. Sujendra berharap agar Tim Pora dapat berjalan dengan baik dengan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. “Melalui rapat Tim Pora ini diharapkan kita dapat merumuskan, memetakan dan mencari solusi dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi,” katanya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Sugito menyoroti pentingnya sinergitas antar instansi dalam Tim Pora untuk menjawab tantangan yang ada. Sugito berharap melalui rapat tersebut, jajarannya dapat saling bertukar informasi, sosialisasi, dan edukasi, serta bersama-sama merumuskan strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu pengawasan orang asing. “Karena hal ini penting dalam menjaga keberlanjutan pariwisata Bali dan menegakkan kedaulatan negara,” ujarnya. 7 dar
Komentar