Potensi Produksi Nener Capai 9 Miliar Ekor Per Tahun
SINGARAJA, NusaBali - Dengan kemampuan kemampuan produksi yang bisa mencapai 9 miliar ekor per tahun, budi daya anakan ikan bandeng alias nener menjadi salah satu pemicu mengangkat perekonomian di Kabupaten Buleleng.
Tidak hanya itu, dengan kandungan Omega-3 lebih besar dari ikan Salmon, ikan ini bisa menjadi alternatif memenuhi gizi untuk mencegah stunting. Sayangnya potensi itu masih belum tergarap maksimal. Kodim 1609/Buleleng mengangkat potensi nener tersebut dengan mengikutkan dalam lomba Ketahanan Pangan Tingkat Nasional pada tahun 2023 ini.
Salah satu pelaku budi daya bandeng atau nener di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Hengky Putro Raharjo menyebut budidaya nener di Buleleng mampu menggenjot kapasitas produksi hingga 9 miliar ekor per tahun. Dibandingkan Filipina dengan memiliki ruang terbatas dan terkendala musim, negara tetangga tersebut mampu menyerap pasar nener sebanyak 3 miliar ekor per tahun.
"Di negara kita terutama sebagai produk asli Buleleng tidak memiliki kendala cuaca. Sepanjang tahun bisa berproduksi yang jika digenjot bisa menghasilkan nener hingga 9 miliar ekor per tahun jika pasar Indonesia secara konsisten menyerap," kata Hengky, Rabu (20/9).
Dengan kemampuan produksi sebesar itu, Hengky menyebut banyak problem di hilir dapat diatasi. Selain soal ekonomi, gizi buruk bahkan masalah stunting diklaim dapat diatasi dengan kampanye gemar makan ikan bandeng.
"Tidak ada lagi masalah stunting yang kita hadapi kalau saja dihampir semua keluarga usia produktif digalakkan gemar makan ikan bandeng. Kandungan Omega-3 pada ikan bandeng melebihi yang terkandung pada ikan salmon," imbuh dia.
"Hasil penelitian Balai Pengembangan dan Penelitian Mutu Perikanan pada tahun 1996, kandungan asam lemak Omega-3 satu ekor ikan bandeng sebesar 14.2 persen, sementara pada ikan salmon hanya 2.6 persen. Jadi bisa dibayangkan jika saja masyarakat Buleleng diajak gemar makan ikan bandeng selesai sudah soal gizi buruk atau stunting," ujarnya.
Sementara terkait rencana salah satu ikon Buleleng ikan bandeng yang akan diadu pada ajang Lomba Ketahanan Pangan Nasional tahun 2023 oleh Kodim 1609/Buleleng dibenarkan Hengky. Ia menyebut, pihaknya bekerja sama untuk mengambangkan budi daya ikan bandeng melalui sistem keramba tancap. Hasilnya diklaim jauh lebih berkualitas dengan yang dibudidayakan pada kolam.
"Untuk kepentingan lomba Ketahanan Pangan ini kita buat beberapa petak keramba tancap dengan diameter 60 meter. Biayanya cukup murah namun bisa mengahsilkan ikan bandeng yang cukup," kata Hengky.
Sementara Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana menyampaikan salah satu produksi ikan Buleleng yakni ikan bandeng akan menjadi andalan dalam Lomba Ketahanan Pangan Nasional. "Dalam Lomba Ketahanan Pangan Nasional, ikan bandeng akan kami angkat untuk dijadikan salah satu solusi mengatasi problem pangan dan gizi buruk terutama mengatasi masalah stunting," ujarnya.7mzk
Salah satu pelaku budi daya bandeng atau nener di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Hengky Putro Raharjo menyebut budidaya nener di Buleleng mampu menggenjot kapasitas produksi hingga 9 miliar ekor per tahun. Dibandingkan Filipina dengan memiliki ruang terbatas dan terkendala musim, negara tetangga tersebut mampu menyerap pasar nener sebanyak 3 miliar ekor per tahun.
"Di negara kita terutama sebagai produk asli Buleleng tidak memiliki kendala cuaca. Sepanjang tahun bisa berproduksi yang jika digenjot bisa menghasilkan nener hingga 9 miliar ekor per tahun jika pasar Indonesia secara konsisten menyerap," kata Hengky, Rabu (20/9).
Dengan kemampuan produksi sebesar itu, Hengky menyebut banyak problem di hilir dapat diatasi. Selain soal ekonomi, gizi buruk bahkan masalah stunting diklaim dapat diatasi dengan kampanye gemar makan ikan bandeng.
"Tidak ada lagi masalah stunting yang kita hadapi kalau saja dihampir semua keluarga usia produktif digalakkan gemar makan ikan bandeng. Kandungan Omega-3 pada ikan bandeng melebihi yang terkandung pada ikan salmon," imbuh dia.
"Hasil penelitian Balai Pengembangan dan Penelitian Mutu Perikanan pada tahun 1996, kandungan asam lemak Omega-3 satu ekor ikan bandeng sebesar 14.2 persen, sementara pada ikan salmon hanya 2.6 persen. Jadi bisa dibayangkan jika saja masyarakat Buleleng diajak gemar makan ikan bandeng selesai sudah soal gizi buruk atau stunting," ujarnya.
Sementara terkait rencana salah satu ikon Buleleng ikan bandeng yang akan diadu pada ajang Lomba Ketahanan Pangan Nasional tahun 2023 oleh Kodim 1609/Buleleng dibenarkan Hengky. Ia menyebut, pihaknya bekerja sama untuk mengambangkan budi daya ikan bandeng melalui sistem keramba tancap. Hasilnya diklaim jauh lebih berkualitas dengan yang dibudidayakan pada kolam.
"Untuk kepentingan lomba Ketahanan Pangan ini kita buat beberapa petak keramba tancap dengan diameter 60 meter. Biayanya cukup murah namun bisa mengahsilkan ikan bandeng yang cukup," kata Hengky.
Sementara Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana menyampaikan salah satu produksi ikan Buleleng yakni ikan bandeng akan menjadi andalan dalam Lomba Ketahanan Pangan Nasional. "Dalam Lomba Ketahanan Pangan Nasional, ikan bandeng akan kami angkat untuk dijadikan salah satu solusi mengatasi problem pangan dan gizi buruk terutama mengatasi masalah stunting," ujarnya.7mzk
1
Komentar