Pemkot Denpasar Jajaki Kerja Sama dengan Komunitas Sungai Watch
Dukung Penanganan Sampah dari Hulu ke Hilir
DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Kota Denpasar menjajaki kesepakatan kerja sama dengan Komunitas Sungai Watch guna mendukung penanganan sampah berkelanjutan.
Penjajakan tersebut dilaksanakan Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa saat bertemu dengan perwakilam Komunitas Sungai Watch Gary Bencheghib, di Denpasar, Rabu (20/9). Hal ini tak lepas dari komitmen Pemkot Denpasar untuk memaksimalkan penanganan sampah dari hulu ke hilir.
Hadir pada kesempatan tersebut Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, para camat se-Kota Denpasar, serta Pembina Komunitas Peduli Sungai (KPS) Denpasar I Gusti Rai Ari Temaja.
“Kami berterima kasih atas gerakan yang dilakukan oleh Komunitas Sungai Watch dalam penanganan sampah di sungai. Ini sebagai evaluasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam melaksanakan penanganan sampah di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Jaya Negara menyampaikan komitmen dalam penanganan sampah dengan menggandeng Komunitas Sungai Watch. Komitmen tersebut akan disepakati dalam nota kesepakatan kerja sama. Dari kerja sama ini diharapkan dapat mendukung penanganan sampah dari hulu hingga hilir.
Di samping itu, kata Jaya Negara, keberadaan Komunitas Sungai Watch yang konsen dalam penanganan sampah di sungai dapat bekerjasama dalam penentuan penyebaran titik penanganan sampah. Hal ini dapat dilaksanakan dengan pemasangan jaring, pengangkutan, hingga pengolahan sampah.
Jaya Negara menjelaskan, saat ini Pemkot Denpasar telah memiliki 3 TPST yang didukung oleh pemerintah pusat, serta memiliki 23 TPS3R. Penguatan pengelolaan sampah berbasis sumber juga akan dilakukan dengan menggandeng desa adat dalam pembuatan pararem, serta memberikan solusi kepada masyarakat untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah.
“Terima kasih atas masukan yang telah diberikan pihak Sungai Watch serta menjadi solusi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian bersama dalam kebersihan lingkungan,” kata Jaya Negara.
Gary Bencheghib menyampaikan, gerakan awal dilakukan pihaknya pada 2021 dengan menyasar kawasan mangrove dan Tukad Badung. Dalam dua tahun terakhir aksi di Kota Denpasar telah dilaksanakan dengan memasang 400 jaring sampah yang dipasang di beberapa titik sungai. Dari aksi ini pihaknya telah berhasil menjaring hingga 400 ton sampah.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas respons cepat dalam penanganan sampah di sungai. Kami berharap kolaborasi dengan Pemkot Denpasar dapat menangani sampah di sungai serta tidak ada lagi sampah yang mencemari laut di Bali,” ucapnya. @ mis
Hadir pada kesempatan tersebut Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, para camat se-Kota Denpasar, serta Pembina Komunitas Peduli Sungai (KPS) Denpasar I Gusti Rai Ari Temaja.
“Kami berterima kasih atas gerakan yang dilakukan oleh Komunitas Sungai Watch dalam penanganan sampah di sungai. Ini sebagai evaluasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam melaksanakan penanganan sampah di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Jaya Negara menyampaikan komitmen dalam penanganan sampah dengan menggandeng Komunitas Sungai Watch. Komitmen tersebut akan disepakati dalam nota kesepakatan kerja sama. Dari kerja sama ini diharapkan dapat mendukung penanganan sampah dari hulu hingga hilir.
Di samping itu, kata Jaya Negara, keberadaan Komunitas Sungai Watch yang konsen dalam penanganan sampah di sungai dapat bekerjasama dalam penentuan penyebaran titik penanganan sampah. Hal ini dapat dilaksanakan dengan pemasangan jaring, pengangkutan, hingga pengolahan sampah.
Jaya Negara menjelaskan, saat ini Pemkot Denpasar telah memiliki 3 TPST yang didukung oleh pemerintah pusat, serta memiliki 23 TPS3R. Penguatan pengelolaan sampah berbasis sumber juga akan dilakukan dengan menggandeng desa adat dalam pembuatan pararem, serta memberikan solusi kepada masyarakat untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah.
“Terima kasih atas masukan yang telah diberikan pihak Sungai Watch serta menjadi solusi dan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian bersama dalam kebersihan lingkungan,” kata Jaya Negara.
Gary Bencheghib menyampaikan, gerakan awal dilakukan pihaknya pada 2021 dengan menyasar kawasan mangrove dan Tukad Badung. Dalam dua tahun terakhir aksi di Kota Denpasar telah dilaksanakan dengan memasang 400 jaring sampah yang dipasang di beberapa titik sungai. Dari aksi ini pihaknya telah berhasil menjaring hingga 400 ton sampah.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas respons cepat dalam penanganan sampah di sungai. Kami berharap kolaborasi dengan Pemkot Denpasar dapat menangani sampah di sungai serta tidak ada lagi sampah yang mencemari laut di Bali,” ucapnya. @ mis
1
Komentar