Perbaikan Pura Manik Toya Andalkan Gotong Royong
Pasca Blabar Ageng Setahun Silam
TABANAN, NusaBali - Pura Luhur Manik Toya di Banjar Adat Umadiwang, Desa Batannyuh, Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan yang terendam blabar ageng (air bah) Oktober 2022 silam kini sudah dalam proses perbaikan dengan semangat gotong royong oleh krama pamaksan.
Dari blabar ageng yang disebabkan meluapnya Tukad Yeh Sungi yang melintasi pura akibat cuaca ekstrem itu, belasan bangunan hancur terendam air setinggi atap bangunan. Namun, hanya bale yang hancur dari peristiwa itu sedangkan palinggihnya masih berdiri kokoh.
Manggala Prajuru Pura Manik Toya, I Nyoman Suartana, 60, menjelaskan, sekitar sebulan setelah peristiwa itu, areal pura mulai diperbaiki pada November 2022 silam. Hingga Senin (18/9) lalu, progres perbaikan berjalan untuk bangunan bale sedangkan perbaikan palinggih sudah rampung.
"Palinggih-palinggihnya sudah rampung semua. Sekarang ini sedang proses untuk perbaikan bale-balenya seperti pasayuban, bale shanti, bale gong, bale pawedan, puaregan, jineng, bale kulkul, dan lain-lain," tutur Suartana ketika dijumpai di lokasi pada Senin sore.
Pasca blabar ageng yang meruntuhkan sebagian besar bangunan non palinggih, proses perbaikan pun kembali melibatkan panyukatan (pengukuran) ulang. Pengukuran yang diterapkan kali ini adalah Sukat Dwija oleh Griya Gede Belayu.
Kata Suartana, perbaikan dilakukan dengan gotong royong oleh pamaksan pura. Selain dana hibah untuk perbaikan palinggih dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang diterima dari Pemkab Tabanan dan Pemprov Bali, ada pula keterlibatan donatur.
"Perbaikan palinggih dibantu oleh Pemkab Tabanan dan Pemprov Bali melalui hibah, masing-masing Rp 200 juta dan Rp 100 juta. Perbaikan lainnya disokong BKK Provinsi Bali," jelas Suartana.
Ditambahkan prajuru lainnya I Ketut Suita, 55, pamaksan pura juga turut mapunia. Entah itu berupa paras, rong palinggih, dan lain-lainnya yang bisa dibantu oleh krama pamaksan. Hal ini dilakukan selain proses perbaikan yang juga dilimpahkan ke Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan.
"Setelah palinggih rampung, kami melaksanakan pamlaspasan alit pada Sukra Wage Wariga (Jumat, 7/7/2023) lalu untuk ngaluhurang Ida Bhatara yang selama ini malinggih di tempat sementara," ujar Suita.
Perbaikan total dari awal memang tidak dilakukan. Sebab, biayanya bisa mencapai miliaran apabila dimulai dari mendem panca datu. Di samping itu, atas petunjuk sulinggih juga diperkenankan dengan cara alternatif ini. Lebih-lebih, bangunan palinggih masih berdiri kokoh.
Sementara itu, progres perbaikan Pura Luhur Manik Toya diperkirakan bakal rampung sekitar Desember 2023 ini. Setelah itu, akan dilakukan upacara semacam pamlaspasan agung dan bentuk upacara lainnya menunggu petunjuk sulinggih. 7ol1
1
Komentar