Minta Perajin Pertahankan Semangat Kolaborasi IKM Bali Bangkit
Pj Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny Ida Setiawati Tutup Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7
Omzet Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7 sebesar Rp 730 juta lebih dan total omzet penjualan selama Pameran IKM Bali Bangkit digelar mencapai Rp 10 miliar lebih
DENPASAR, NusaBali
Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Ida Setiawati Mahendra Jaya menutup Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7 Tahun 2023 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Rabu (20/9). Ny Ida Setiawati meminta para perajin tetap mempertahankan semangat kolaborasi Pameran IKM Bali Bangkit.
Ny Ida Setiawati mengatakan pameran IKM Bali Bangkit adalah bukti nyata kreativitas dan inovasi yang ditanamkan dalam produk-produk lokal. Pameran ini memperlihatkan beragam produk yang menggabungkan keindahan seni, kearifan lokal, dan teknologi modern. "Ini adalah bukti bahwa Bali tidak hanya menjadi destinasi pariwisata yang indah, tetapi juga pusat kreativitas dan inovasi yang patut dibanggakan," ujarnya.
Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada Ny Putri Suastini Koster, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Periode Tahun 2018-2023, yang telah memulai Pameran IKM Bali Bangkit dan bekerja keras untuk memajukan industri kerajinan Bali. Ny Ida Setiawati berkomitmen untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada industri kecil dan menengah di Bali serta akan terus bekerja sama dengan para pelaku usaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis, memberikan pelatihan dan pendampingan yang diperlukan serta membantu IKM Bali dalam memasarkan produk-produk unggulannya ke pasar yang lebih luas.
Lebih lanjut, Ny Ida Setiawati juga mengingatkan para peserta Pameran IKM Bali Bangkit untuk terus menjaga kualitas produk kerajinan yang merupakan warisan leluhur. Ia mengatakan, berkreasi serta berinovasi sangat diperlukan, namun jangan sekali-kali mengabaikan kualitas dan budaya yang terkandung di dalamnya. Kerajinan asli Bali, baik kain tenun, perak, ukiran batu hingga kayu, mempunyai ciri khas tersendiri dan bernapaskan kebudayaan Bali serta kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Karena itu harus dijaga dengan tidak menjual produk tiruan, karena jika itu dilakukan maka pelan namun pasti kerajinan khas Bali akan mulai ketinggalan identitasnya. Menjaga kualitas produk dan menggunakan produk asli Bali, kata Ny Ida Setiawati, adalah bentuk menjaga kelestarian budaya warisan leluhur Bali.
Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Ida Setiawati Mahendra Jaya menutup Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7 Tahun 2023 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Rabu (20/9). Ny Ida Setiawati meminta para perajin tetap mempertahankan semangat kolaborasi Pameran IKM Bali Bangkit.
Ny Ida Setiawati mengatakan pameran IKM Bali Bangkit adalah bukti nyata kreativitas dan inovasi yang ditanamkan dalam produk-produk lokal. Pameran ini memperlihatkan beragam produk yang menggabungkan keindahan seni, kearifan lokal, dan teknologi modern. "Ini adalah bukti bahwa Bali tidak hanya menjadi destinasi pariwisata yang indah, tetapi juga pusat kreativitas dan inovasi yang patut dibanggakan," ujarnya.
Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada Ny Putri Suastini Koster, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Periode Tahun 2018-2023, yang telah memulai Pameran IKM Bali Bangkit dan bekerja keras untuk memajukan industri kerajinan Bali. Ny Ida Setiawati berkomitmen untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada industri kecil dan menengah di Bali serta akan terus bekerja sama dengan para pelaku usaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis, memberikan pelatihan dan pendampingan yang diperlukan serta membantu IKM Bali dalam memasarkan produk-produk unggulannya ke pasar yang lebih luas.
Lebih lanjut, Ny Ida Setiawati juga mengingatkan para peserta Pameran IKM Bali Bangkit untuk terus menjaga kualitas produk kerajinan yang merupakan warisan leluhur. Ia mengatakan, berkreasi serta berinovasi sangat diperlukan, namun jangan sekali-kali mengabaikan kualitas dan budaya yang terkandung di dalamnya. Kerajinan asli Bali, baik kain tenun, perak, ukiran batu hingga kayu, mempunyai ciri khas tersendiri dan bernapaskan kebudayaan Bali serta kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Karena itu harus dijaga dengan tidak menjual produk tiruan, karena jika itu dilakukan maka pelan namun pasti kerajinan khas Bali akan mulai ketinggalan identitasnya. Menjaga kualitas produk dan menggunakan produk asli Bali, kata Ny Ida Setiawati, adalah bentuk menjaga kelestarian budaya warisan leluhur Bali.
Foto: Ny Ida Setiawati Mahendra Jaya. -IST
Ia pun mengajak segenap pihak mempertahankan semangat kerja sama dan kolaborasi yang telah tumbuh dalam pelaksanaan Pameran IKM Bali Bangkit.
“Saya percaya bahwa Pameran IKM Bali Bangkit akan menjadi ajang inspirasi dan motivasi bagi para IKM Bali untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha mereka dalam menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan ekonomi global,” pungkasnya.
Pameran IKM Bali Bangkit diselenggarakan dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 20 September 2023. Ketua Harian Pameran IKM Bali Bangkit yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta melaporkan jumlah IKM/UMKM/perajin yang difasilitasi dalam pameran ini sebanyak 115 IKM.
Seluruh peserta pameran telah melalui proses kurasi yang ketat dari pengurus Dekranasda Provinsi Bali. Di sela-sela pelaksanaan pameran juga dilaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan dalam mengembangkan usaha bagi para peserta pameran yang dilaksanakan atas kerjasama dengan Bank BPD Bali dan BaliMall.id. Pameran IKM Bali Bangkit telah dilaksanakan secara berkesinambungan mulai akhir tahun 2020, dilanjutkan tahun 2021 dan tahun 2022, dengan total penjualan dari tahun 2020 sampai dengan 2022 mencapai Rp51 miliar lebih.
Sementara itu total omzet pada pelaksanaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 7 Tahun 2023 sebesar Rp730.150.950, sehingga total omzet penjualan Pameran IKM Bali Bangkit dari Tahap 1 sampai dengan Tahap 7 tahun 2023 telah mencapai Rp10.822.391.720. "Seluruh uang hasil penjualan tersebut sepenuhnya sudah ditransfer ke rekening masing-masing peserta (IKM/UMKM) tidak ada pungutan ataupun potongan dari hasil transaksi tersebut," jelas Jarta. 7 cr78
1
Komentar