Pemkot Jalin Kerjasama dengan Korea Project Smart Water Management
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar menjalin kerjasama dengan Korea Project Smart Weter Management Indonesia di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (21/9).
Kerjasama tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas air di Kota Denpasar yang dikelola Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma.
Penandatanganan kerjasama dilakukan Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan Deputy Manager, K-Water dari Negara Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk disaksikan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Arsana, Assistant Manager, K-Water, Lee Jae-seung.
Jaya Negara mengatakan sangat terbuka dukungan untuk peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan ini nantinya akan difokuskan pada pengelolaan air yang baik dan untuk menekan kebocoran yang tinggi.
“Pilot Project Smart Water Management akan dilaksanakan di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Setelah pelaksanaan di kawasan Padangsambian berhasil, akan menjadi contoh bagi PDAM lainnya di Indonesia. Bagaimana cara menangani aliran air dengan baik”, ujar Jaya Negara.
Sementara itu, Yoon Jae-hyuk, Deputy Manager, K-Water menyampaikan proyek ini akan dilaksanakan sampai tahun 2026 dengan total biaya Rp 61 miliar. Adapun progress saat ini sudah memasuki tahap pencarian kebocoran dan pemeliharaan jaringan pipa dan pembuatan blok.
“Untuk mendukung pelaksanaan kerja maka membutuhkan dukungan dari kedua belah pihak pemerintah untuk bekerjasama. Terutama dalam hal perizinan dan pengawasan,” ujarnya
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana menyampaikan saat ini Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran pipa cukup tinggi. Salah satunya di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Sebab, selama ini untuk mengalirkan air bersih ke kawasan Padangsambian, PDAM Denpasar membeli air dari SPAM Penet yang dikelola oleh Pemprov Bali.
Bagus Arsana berharap, dengan adanya bantuan dari Korea ini bisa menurunkan tingkah NRW di Kota Denpasar. NRW Denpasar saat ini masih cukup tinggi yakni 36,56 kendati sudah mengalami penurunan dari awal tahun dengan NRW mencapai 38. “Saya inginnya NRW Denpasar bisa turun ke 20,” tandasnya.7 mis
Penandatanganan kerjasama dilakukan Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan Deputy Manager, K-Water dari Negara Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk disaksikan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Arsana, Assistant Manager, K-Water, Lee Jae-seung.
Jaya Negara mengatakan sangat terbuka dukungan untuk peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan ini nantinya akan difokuskan pada pengelolaan air yang baik dan untuk menekan kebocoran yang tinggi.
“Pilot Project Smart Water Management akan dilaksanakan di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Setelah pelaksanaan di kawasan Padangsambian berhasil, akan menjadi contoh bagi PDAM lainnya di Indonesia. Bagaimana cara menangani aliran air dengan baik”, ujar Jaya Negara.
Sementara itu, Yoon Jae-hyuk, Deputy Manager, K-Water menyampaikan proyek ini akan dilaksanakan sampai tahun 2026 dengan total biaya Rp 61 miliar. Adapun progress saat ini sudah memasuki tahap pencarian kebocoran dan pemeliharaan jaringan pipa dan pembuatan blok.
“Untuk mendukung pelaksanaan kerja maka membutuhkan dukungan dari kedua belah pihak pemerintah untuk bekerjasama. Terutama dalam hal perizinan dan pengawasan,” ujarnya
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana menyampaikan saat ini Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran pipa cukup tinggi. Salah satunya di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Sebab, selama ini untuk mengalirkan air bersih ke kawasan Padangsambian, PDAM Denpasar membeli air dari SPAM Penet yang dikelola oleh Pemprov Bali.
Bagus Arsana berharap, dengan adanya bantuan dari Korea ini bisa menurunkan tingkah NRW di Kota Denpasar. NRW Denpasar saat ini masih cukup tinggi yakni 36,56 kendati sudah mengalami penurunan dari awal tahun dengan NRW mencapai 38. “Saya inginnya NRW Denpasar bisa turun ke 20,” tandasnya.7 mis
Komentar