Usai PKB, Lanjut Bali Mandara Mahalango
Sebanyak 70 pementasan seni akan meramaikan ajang Bali Mandara Mahalango di Taman Budaya hingga 50 hari ke depan. Setiap hari akan menampilkan satu pementasan, khusus pada akhir pekan ada dua pementasan.
DENPASAR, NusaBali
Sajian garapan kolosal musik kolaborasi Pramusti Bali berjudul ‘Harmoni Gita Nusantara’ memeriahkan pembukaan Bali Mandara Mahalango IV di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali, Minggu (9/7) malam. Meski program tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) baru saja usai, namun masyarakat belum bosan menikmati pagelaran seni yang disediakan. Buktinya, ribuan penonton padati tribun Panggung Terbuka Ardha Candra.
Bali Mandara Mahalango IV sebagai lanjutan dari program tahunan PKB, juga sebagai salah satu program unggulan dari Pemerintah Provinsi Bali bidang kebudayaan yang dimaknai sebagai dinamika kebudayaan menuju kesejahteraan, kemajuan, dan keagungan peradaban Bali. “Kepemimpinan saya masih tinggal tahun depan. Saya memberikan ruang seluas-luasnya kepada seniman untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Akan ada satu kali lagi tahun depan, Bali Mandara Mahalango yang dilanjutkan dengan Bali Mandara Nawanatya sepanjang tahun,” ungkap Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat pembukaan, kemarin.
Ada sedikit perbedaan antara PKB dengan Bali Mandara Mahalango. PKB menyajikan kesenian klasik hampir 60 persen, sementara kesenian populer dan kontemporer masing-masing 20 persen, sedangkan Bali Mandara Mahalango memberikan kesempatan kesenian populer 60 persen, dan kesenian klasik dan kotemporer masing –masing 20 persen.
Sebanyak 70 pementasan seni akan meramaikan ajang BM Mahalango di Taman Budaya Bali hingga 50 hari ke depan. Setiap hari akan menampilkan satu pementasan, khusus pada akhir pekan ada dua pementasan.
Ajang Bali Mandara Mahalango yang hingga tahun ini memasuki pelaksanaan keempat diharapkan sebagai peletakan dasar untuk selanjutnya bisa diteruskan menjadi wadah penggalian kreativitas dan inovasi daripada seniman dan budayawan. “Saya sembilan tahun sudah jadi Gubernur Bali, mudah-mudahan dasarnya sudah bisa kita letakkan. Untuk menuju Bali yang agung, kita perlu kerja keras bersama,” kata Pastika.
Pembukaan Bali Mandara Mahalango IV kemarin malam ditandai dengan pencabutan kayonan oleh Gubernur Pastika diiringi pemukulan kendang lanang wadon oleh Wagub Bali dan pimpinan DPRD Bali. Meski gerimis mengundang, tidak mematahkan semangat masyarakat menonton sajian Sajian garapan kolosal musik kolaborasi Pramusti Bali berjudul ‘Harmoni Gita Nusantara’. *in
Bali Mandara Mahalango IV sebagai lanjutan dari program tahunan PKB, juga sebagai salah satu program unggulan dari Pemerintah Provinsi Bali bidang kebudayaan yang dimaknai sebagai dinamika kebudayaan menuju kesejahteraan, kemajuan, dan keagungan peradaban Bali. “Kepemimpinan saya masih tinggal tahun depan. Saya memberikan ruang seluas-luasnya kepada seniman untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Akan ada satu kali lagi tahun depan, Bali Mandara Mahalango yang dilanjutkan dengan Bali Mandara Nawanatya sepanjang tahun,” ungkap Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat pembukaan, kemarin.
Ada sedikit perbedaan antara PKB dengan Bali Mandara Mahalango. PKB menyajikan kesenian klasik hampir 60 persen, sementara kesenian populer dan kontemporer masing-masing 20 persen, sedangkan Bali Mandara Mahalango memberikan kesempatan kesenian populer 60 persen, dan kesenian klasik dan kotemporer masing –masing 20 persen.
Sebanyak 70 pementasan seni akan meramaikan ajang BM Mahalango di Taman Budaya Bali hingga 50 hari ke depan. Setiap hari akan menampilkan satu pementasan, khusus pada akhir pekan ada dua pementasan.
Ajang Bali Mandara Mahalango yang hingga tahun ini memasuki pelaksanaan keempat diharapkan sebagai peletakan dasar untuk selanjutnya bisa diteruskan menjadi wadah penggalian kreativitas dan inovasi daripada seniman dan budayawan. “Saya sembilan tahun sudah jadi Gubernur Bali, mudah-mudahan dasarnya sudah bisa kita letakkan. Untuk menuju Bali yang agung, kita perlu kerja keras bersama,” kata Pastika.
Pembukaan Bali Mandara Mahalango IV kemarin malam ditandai dengan pencabutan kayonan oleh Gubernur Pastika diiringi pemukulan kendang lanang wadon oleh Wagub Bali dan pimpinan DPRD Bali. Meski gerimis mengundang, tidak mematahkan semangat masyarakat menonton sajian Sajian garapan kolosal musik kolaborasi Pramusti Bali berjudul ‘Harmoni Gita Nusantara’. *in
1
Komentar