Polres Kantongi Calon Tersangka Lift Maut
GIANYAR, NusaBali - Polres Gianyar telah mengumpulkan cukup bukti terkait jatuhnya tram lift Ayuterra Resort Ubud, Gianyar awal September lalu. Bahkan Polres Gianyar sudah mengantongi nama calon tersangka. Hanya saja, Kapolres Gianyar AKBP I Ketut Widiada masih merahasiakannya.
"Senin kita akan berusaha menyampaikan pihak yang paling bertanggung jawab. Sudah bisa (penetapan tersangka)," ujarnya usai pelaksanaan gelar perkara bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Gianyar di Mapolres Gianyar, Jumat (22/9). Gelar perkara berlangsung tertutup pada pukul 11.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita lebih. Gelar perkara dilakukan oleh penyidik gabungan Polres Gianyar dan Polda Bali.
Sayangnya, AKBP Widiada juga merahasiakan hasil gelar perkara. "Belum bisa disampaikan kepada publik karena masih ada beberapa hal yang perlu pendalaman lagi," jelasnya. AKBP Widiada menjelaskan, gelar perkara itu hanya melibatkan internal Polres Gianyar dan pihak Kejaksaan. "Yang hadir internal kami. Dari Kasat, Kanit, penyidik pengawas internal, dan dari kejaksaan," katanya. Dijelaskannya bahwa gelar perkara itu untuk menjabarkan bagaimana letak permasalahan dan pihak mana saja yang terlibat dalam persoalan itu. Termasuk menyimpulkan keterangan para saksi.
Sementara terkait keterangan dari saksi ahli Kementerian Tenaga Karja, nantinya akan ditambahkan pada penyidikan lanjutan yang akan kembali berlangsung pada, Senin (25/9). Dia menegaskan, gelar perkara ini untuk mencari dan menentukan siapa sosok atau pihak yang paling bertanggung jawab dalam perkara. Sehingga nantinya akan mengerucut pada penetapan tersangka yang kemungkinan akan dilakukan beberapa hari ke depan.
Bahkan, AKBP Widiada tak menampik bahwa, Senin nanti juga akan menjadi momentum penetapan tersangka. "Yang jelas nanti akan ada pihak yang paling bertanggung jawab dari kasus ini. Ini sudah gelar, nanti hari Senin kita akan berusaha menyampaikan," tegasnya. Selain itu hasil Labfor juga saat ini sudah keluar. Hanya saja hasil tersebut perlu didalami lagi. "Hasil labfor sudah keluar tapi masih perlu pendalaman lagi penyidikannya. Nanti hari Senin," imbuh AKBP Widiada.
Seperti diketahui lima karyawan Hotel Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar meregang nyawa saat menggunakan fasilitas tram lift, Jumat (1/9) siang. Para korban informasinya meluncur bersama lift yang berkonsep transparan dengan material full kaca yang berfungsi untuk mengantarkan para tamu yang berada di atas untuk turun ke bawah dengan jalur vertikal dan miring. Tali sling lift berbahan baja diduga putus, sehingga lift beserta 5 karyawan terjun bebas ke arah jurang. 7 nvi
Sayangnya, AKBP Widiada juga merahasiakan hasil gelar perkara. "Belum bisa disampaikan kepada publik karena masih ada beberapa hal yang perlu pendalaman lagi," jelasnya. AKBP Widiada menjelaskan, gelar perkara itu hanya melibatkan internal Polres Gianyar dan pihak Kejaksaan. "Yang hadir internal kami. Dari Kasat, Kanit, penyidik pengawas internal, dan dari kejaksaan," katanya. Dijelaskannya bahwa gelar perkara itu untuk menjabarkan bagaimana letak permasalahan dan pihak mana saja yang terlibat dalam persoalan itu. Termasuk menyimpulkan keterangan para saksi.
Sementara terkait keterangan dari saksi ahli Kementerian Tenaga Karja, nantinya akan ditambahkan pada penyidikan lanjutan yang akan kembali berlangsung pada, Senin (25/9). Dia menegaskan, gelar perkara ini untuk mencari dan menentukan siapa sosok atau pihak yang paling bertanggung jawab dalam perkara. Sehingga nantinya akan mengerucut pada penetapan tersangka yang kemungkinan akan dilakukan beberapa hari ke depan.
Bahkan, AKBP Widiada tak menampik bahwa, Senin nanti juga akan menjadi momentum penetapan tersangka. "Yang jelas nanti akan ada pihak yang paling bertanggung jawab dari kasus ini. Ini sudah gelar, nanti hari Senin kita akan berusaha menyampaikan," tegasnya. Selain itu hasil Labfor juga saat ini sudah keluar. Hanya saja hasil tersebut perlu didalami lagi. "Hasil labfor sudah keluar tapi masih perlu pendalaman lagi penyidikannya. Nanti hari Senin," imbuh AKBP Widiada.
Seperti diketahui lima karyawan Hotel Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar meregang nyawa saat menggunakan fasilitas tram lift, Jumat (1/9) siang. Para korban informasinya meluncur bersama lift yang berkonsep transparan dengan material full kaca yang berfungsi untuk mengantarkan para tamu yang berada di atas untuk turun ke bawah dengan jalur vertikal dan miring. Tali sling lift berbahan baja diduga putus, sehingga lift beserta 5 karyawan terjun bebas ke arah jurang. 7 nvi
1
Komentar