Minim Dana, Promosi Desa Wisata Belum Optimal
DENPASAR, NusaBali - Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali menilai promosi desa wisata belum bisa dilakukan secara maksimal. Hal itu disebabkan desa wisata rata-rata tidak memiliki cukup anggaran untuk melakukan promosi secara khusus. Alhasil, popularitas desa wisata sebagai daya tarik dan kekuatan industri pariwisata Bali dirasa masih kurang.
“Karena itu perlu bantuan dari pemerintah untuk memberikan atensi lebih kepada desa wisata untuk promosi,” ujar Ketua Forkom Dewi Bali I Made Mendra Astawa, Jumat (22/9).
Di Bali, kata Mendra Astawa, ada 238 desa wisata. Kemungkinan jumlah desa wisata akan terus bertambah. Menurut dia, untuk memperkenalkan desa wisata sebagai DTW, tidak bisa sekadarnya. Promosi harus lebih serius, sehingga image desa wisata sebagai ‘magnet’ pariwisata, khususnya pariwisata Bali benar-benarnya nyata. “Secara umum dalam konteks kepariwisataan Bali, bisa jadi sudah. Namun secara spesifik rasanya belum,” katanya.
Menurutnya tak mungkin membebankan promosi desa wisata seluruhnya kepada pihak desa wisata. Apalagi desa wisata yang masih baru memulai atau rintisan. “Kan baru berusaha untuk mengatur diri dulu,” ucapnya.
Di Bali memang sudah ada beberapa desa wisata yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Di antaranya Desa Pengelipuran di Bangli. Namun sebagian besar, masih perlu ditingkatkan pepularitasnya. “Selain budget, juga SDM,” imbuh Mendra Astawa.
Karena itulah, Forkom Dewi sebagai wadah juga berusaha memberi pelatihan, salah satunya pelatihan promosi. 7 k17
1
Komentar