Lomba Mancing di Telabah Busu, Salurkan Hobi dan Membuka Mata untuk Lingkungan
DENPASAR, NusaBali.com - ST Taruna Jaya tidak hanya memandang lomba memancing sebagai sekadar hobi atau ajang perlombaan biasa. Mereka melihatnya sebagai sarana untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar, serta memperkenalkan Telabah Busu yang berada di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur ini kepada publik.
"Kegiatan ‘Lomba Mancing Lele di Air Deras’ ini pertama kali kami selenggarakan untuk memperkenalkan Telabah Busu sebagai salah satu tukad di lingkungan Banjar Kertajiwa. Selain itu, kami ingin mendukung UMKM, melestarikan lingkungan, dan mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial," kata Eka Mahendra, salah satu panitia lomba.
Telabah atau sungai kecil ini terletak di sebelah barat Banjar Kertajiwa, di depan Pura Kahyangan Bajing. Namun, sungai-sungai di masa sekarang seringkali terabaikan, tercemar, dan diabaikan. Oleh karena itu, kegiatan ini memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar mencari juara dalam lomba memancing.
Salah satu pemenang menunjukkan hasil pancingan di Telabah Busu. -IST
Ketua ST Taruna Jaya, I Wayan Bonet Rahayu Cahyadi menjelaskan bahwa tujuan lomba ini adalah untuk melestarikan sungai dan lingkungan. Pasalnya keberadaan sampah dan pencemaran sungai adalah masalah yang serius, sehingga melalui lomba memancing ini menjadi langkah awal untuk memperbaikinya.
Bonet juga berharap bahwa kegiatan ini dapat mengembalikan kehidupan zaman dulu yang terasa alami dan terjaga di sekitar sungai. Bahkan kegiatan ini bisa menjadi bentuk dukungan bagi petani dan persawahan.
“Sungai seperti Telabah Busu secara tidak langsung mengalirkan air ke area persawahan. Kebersihan sungai sangat penting bagi petani dan pertanian di sekitarnya,” ujar Bonet.
Melalui lomba memancing, ST Taruna Jaya berusaha memperkenalkan kekayaan alam yang dimiliki oleh Banjar Kertajiwa, terutama Telabah Busu, kepada masyarakat umum.
Selain aspek lingkungan, lomba ini juga memberikan pelajaran berharga tentang tanggung jawab terhadap lingkungan. Di masa lalu, sungai adalah tempat bermain, berinteraksi dengan alam, dan sumber kehidupan. Kegiatan seperti ini dapat membantu mengubah mindset masyarakat tentang pentingnya merawat sungai dan lingkungan sekitarnya.
Sementara itu Ketua KPS (Komunitas Peduli Sungai) Lubak Angker, I Nyoman Cahya Utama, menambahkan bahwa sungai-sungai di Denpasar saat ini sering tercemar oleh sampah, limbah pabrik, dan polusi lainnya. Sehingga kegiatan lomba memancing adalah langkah positif untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pentingnya sungai bagi kehidupan manusia dan ekosistem.
Dalam lomba ini, jenis ikan yang digunakan adalah ikan lele. Juara juga ditentukan lewat ikan yang sudah ditandai oleh panitia. Untuk hadiah utama ada sepeda listrik, hadiah lainnya sepeda gunung, hingga smartphoneserta sejumlah hadiah hiburan lainnya.
Penebaran ribuan bibit ikan nila di Telabah Busu.-IST
Selain berburu ikan lele, dukungan Dinas Perikanan pada Tukad Busu juga dilakukan dengan menyebar 5.000 hingga 10.000 bibit ikan nila.
Lomba memancing ini pun bukan sekadar perlombaan. Namun lomba ini menjadi panggilan untuk mengubah cara kita melihat sungai, menjaganya, dan menjaga lingkungan sekitarnya.
Komentar