Ecoprint, Produk Ramah Lingkungan yang Menjanjikan
QRIS
BRI
BRImo
Ecoprint
UMKM
Inspirasi
Mangrove
Usaha
Bisnis
Motivasi
Griya Anyar Dewata
Ni Nyoman Yeni Susanti
DENPASAR, NusaBali.com - Produk ramah lingkungan menjadi tren di tengah masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Salah satu produk ramah lingkungan yang banyak diminati adalah ecoprint.
Ni Nyoman Yenni Susanti, owner Griya Anyar Dewata, adalah salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sukses dalam mengembangkan produk ecoprint. Usahanya yang dimulai pada tahun 2019 kini telah mampu naik kelas dari usaha mikro menjadi usaha menengah.
Yenni menuturkan, awal mula ia tertarik dengan ecoprint adalah ketika melihat tren yang berkembang di masyarakat. Ia melihat banyak orang yang menggunakan produk ecoprint karena menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan.
"Dulu sebenarnya hobi mengolah bahan-bahan yang ada di mangrove, membuat olahan pangan dari bahan-bahan di mangrove menjadi kripik dan camilan. Sementara kita melihat dan tahu akhirnya bahwa limbahnya dapat dijadikan pewarna. Kemudian kita bikin kain yang kita buat dalam bentuk gift lalu diberikan ke teman-teman. Ternyata banyak yang suka dan pesan, akhirnya 2019 kita mulai niatkan untuk bisnis," tuturnya.
Yenni menggunakan bahan dasar kulit dan kain untuk produk ecoprintnya berupa sandal, tas, topi, dompet, sepatu, hingga kipas. Pewarnaan dari alam yang digunakan diambil dari kulit kayu pohon mangrove yang tidak terpakai dan buah mangrove (lindur) yang jatuh. Daun-daun mangrove juga digunakan untuk motif.
Pengalamannya menjadi penyuluh lingkungan juga memantapkan kecintaannya untuk menjaga alam. Kolaborasi itulah yang memantik ide untuk membuat produk kerajinan dengan teknik ecoprint. Tinggal di dekat mangrove tepatnya di Taman Griya, Jimbaran menjadi motivasinya untuk tetap menjaga alam.
Pemasaran produk ecoprint Griya Anyar Dewata dilakukan secara online dan offline. Pemasaran online dilakukan melalui aplikasi Tiktok dan marketplace. Sementara itu, pemasaran offline dilakukan melalui sistem konsinyasi dengan toko-toko ternama seperti SOGO dan Matahari, Bali Collection, dan toko oleh-oleh. Dalam sebulan rata-rata ia bisa menjual 150 pcs dari berbagai jenis produk.
Di sisi lain perkembangan zaman membuat Yenni menyesuaikan diri baik dari sisi produk yang diminati, pelayanan dan cara-cara bertransaksi. Tak ketinggalan, selain pemasaran lewat aplikasi TikTok dan marketplace, Yenni juga menyediakan pembayaran menggunakan QRIS BRI, karena saat ini pembelinya lebih banyak menggunakan QRIS.
Lewat aplikasi BRImo, ia juga dapat memantau transaksi secara realtime, sehingga kekhawatiran dana tidak masuk ketika pembeli membayar dapat dicegah. “Apalagi sekarang di BRImo ada fitur merchant jadi kita bisa melihat dana sudah masuk atau belum, lebih real time dan langsung ada pemberitahun, karena takut juga jika dananya tidak masuk,” tukasnya.
Sebagai nasabah BRI, ia mengaku senang karena mendapat berbagai fasilitas diantaranya, selalu diajak pameran pada berbagai event BRI. "Apalagi BRI eventnya skala besar-besar, jadi sangat membantu dari sisi penjualan maupun branding produk," ujar Yeni.
Komentar