Bali Fashion Celebration, 27 Desainer Rayakan Dunia Mode Pulau Dewata
100+ Model Melenggang di Street Runway MZ Basement Trans Studio Mall Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Sebanyak 110 model berbakat usia belia dan dewasa melenggang menjajal runway (panggung catwalk) berkonsep street fashion dalam gelaran Bali Fashion Celebration pada Minggu (24/9/2023) malam.
MZ Basement (parkir indoor) Trans Studio Mall Bali pun ditutup sementara untuk aktualisasi runaway yang terinspirasi jalanan kota ini. Konsep street runway ini diklaim baru pertama kali dilakukan di Bali.
CEO Bali Satu, Gerry, 40, selaku perancang gelaran menuturkan, Bali Fashion Celebration X Street Fashion Trend 2023 ini adalah gelaran perdana yang melibatkan ratusan model dan puluhan desainer.
"Ada 110 model yang terlibat dari usia anak-anak hingga dewasa. Kami juga mengundang 27 desainer dari Bali dan nasional," ujar Gerry ketika dijumpai di sela gelaran pada Minggu malam.
Kata Gerry, Bali Fashion Celebration dihelat untuk merayakan perkembangan dunia mode di Bali. Bukan sekadar desain modenya saja, melainkan juga memberikan panggung untuk peragawan dan peragawatinya.
Untuk itu, disediakan dua sesi berdurasi hampir 2 jam untuk mengakomodir model belia dan pemula untuk berkembang. Sesi pertama khusus disediakan untuk model belia yang tengah belajar menjajal runaway dan menambah jam terbang.
Kemudian, dilanjutkan sesi kedua atau Prime Time session yang diisi model profesional. "Dengan 100 plus model ini mungkin juga (salah satu) rekor di Bali. Mereka memerlukan ajang ini untuk mengembangkan bakat sekaligus unjuk gigi menunjukkan kemampuan," tutur pria yang lahir di Bali namun besar di Surabaya, Jawa Timur.
Lanjut Gerry, runway berkonsep street fashion ini dinilai tengah naik daun namun belum begitu populer di Bali. Oleh karena itu, runway yang sangat bercirikan urban ini diusung. Meski begitu, desain yang ditampilkan tidak melulu street fashion juga.
Dari 27 desainer yang meragakan karya mereka, ada pula desain-desain bersifat etnik seperti mengusung kebaya. Tidak sembarang kebaya namun sudah dimodifikasi dan ada pula yang dicampur dengan gaya Harajuku.
Beberapa di antara desainer kenamaan yang diundang Bali Fashion Celebration pada Minggu malam adalah Hasto Nugroho (House of Hasto) dan Eko Tjandra yang desainnya jadi langganan ajang kecantikan.
Ada pula desainer berbakat Bali seperti I Nyoman Inggi Indrayana Kendran (Inggi Kendran) yang juga desainnya kerap digaet ajang kecantikan. Selain itu, ada Tjok Abi yang dikenal dengan konsep etnik dan kain polengnya; dan Candra dari Bali Citra Kebaya.
"Ini baru gelaran pertama dengan tema sebenarnya itu Harmony in Fashion. Nanti mungkin Desember ini bakal ada lagi dengan konsep dan tema yang lebih menarik," tukas Gerry.
Untuk desainer dan model yang ingin memanfaatkan Bali Fashion Celebration sebagai panggung unjuk gigi pun dibuka lebar. Sebab, sementara waktu ini memang tengah membuka ruang untuk penawaran melalui akun Instagram mereka di @balifashioncelebration. *rat
CEO Bali Satu, Gerry, 40, selaku perancang gelaran menuturkan, Bali Fashion Celebration X Street Fashion Trend 2023 ini adalah gelaran perdana yang melibatkan ratusan model dan puluhan desainer.
"Ada 110 model yang terlibat dari usia anak-anak hingga dewasa. Kami juga mengundang 27 desainer dari Bali dan nasional," ujar Gerry ketika dijumpai di sela gelaran pada Minggu malam.
Kata Gerry, Bali Fashion Celebration dihelat untuk merayakan perkembangan dunia mode di Bali. Bukan sekadar desain modenya saja, melainkan juga memberikan panggung untuk peragawan dan peragawatinya.
Untuk itu, disediakan dua sesi berdurasi hampir 2 jam untuk mengakomodir model belia dan pemula untuk berkembang. Sesi pertama khusus disediakan untuk model belia yang tengah belajar menjajal runaway dan menambah jam terbang.
Kemudian, dilanjutkan sesi kedua atau Prime Time session yang diisi model profesional. "Dengan 100 plus model ini mungkin juga (salah satu) rekor di Bali. Mereka memerlukan ajang ini untuk mengembangkan bakat sekaligus unjuk gigi menunjukkan kemampuan," tutur pria yang lahir di Bali namun besar di Surabaya, Jawa Timur.
Lanjut Gerry, runway berkonsep street fashion ini dinilai tengah naik daun namun belum begitu populer di Bali. Oleh karena itu, runway yang sangat bercirikan urban ini diusung. Meski begitu, desain yang ditampilkan tidak melulu street fashion juga.
Dari 27 desainer yang meragakan karya mereka, ada pula desain-desain bersifat etnik seperti mengusung kebaya. Tidak sembarang kebaya namun sudah dimodifikasi dan ada pula yang dicampur dengan gaya Harajuku.
Beberapa di antara desainer kenamaan yang diundang Bali Fashion Celebration pada Minggu malam adalah Hasto Nugroho (House of Hasto) dan Eko Tjandra yang desainnya jadi langganan ajang kecantikan.
Ada pula desainer berbakat Bali seperti I Nyoman Inggi Indrayana Kendran (Inggi Kendran) yang juga desainnya kerap digaet ajang kecantikan. Selain itu, ada Tjok Abi yang dikenal dengan konsep etnik dan kain polengnya; dan Candra dari Bali Citra Kebaya.
"Ini baru gelaran pertama dengan tema sebenarnya itu Harmony in Fashion. Nanti mungkin Desember ini bakal ada lagi dengan konsep dan tema yang lebih menarik," tukas Gerry.
Untuk desainer dan model yang ingin memanfaatkan Bali Fashion Celebration sebagai panggung unjuk gigi pun dibuka lebar. Sebab, sementara waktu ini memang tengah membuka ruang untuk penawaran melalui akun Instagram mereka di @balifashioncelebration. *rat
Komentar