Desa Adat Kutuh Gelar Upacara Pamlepeh lan Maresik
MANGUPURA, NusaBali - Pengempon Pura Dang Kahyangan Gunung Payung, Desa Adat Kutuh menggelar upacara Pamplepeh lan Maresik pada Senin (25/9). Upacara itu dilakukan untuk menetralisir unsur negatif dan mengembalikan kesucian pura pasca musibah kebakaran Meru Tumpang Tiga beberapa waktu lalu.
Bendesa Adat Kutuh Jro Mangku Nyoman Mesir, mengatakan upacara dipuput oleh Ida Rsi Bujangga dari Griya Sesetan dan disaksikan oleh Guru Rupaka dari Pemkab Badung dan PHDI Kabupaten Badung. Dalam upacara itu menggunakan sarana upakara Caru Wraspati Kalpa, yang mana upacara itu dilakukan untuk mengembalikan kesucian pura setelah terjadinya musibah kebakaran beberapa waktu lalu.
"Upacara ini untuk mengembalikan kesucian Pura pasca musibah kebakaran kemarin. Semoga Beliau memberikan jalan yang terbaik," katanya di sela-sela upacara tersebut.
Dikatakan, setelah selesai upacara tersebut, pihaknya akan melanjutkan ke tahap proses pembangunan Meru Tumpang Tiga yang terbakar. Proses pengerjaannya pun ditarget rampung sebelum Purnamaning Kawulu di bulan Januari atau Februari. Nantinya yang terdampak itu akan dibongkar semuanya dan dilanjutkan dengan membangun kembali. "Kami akan gerak cepat, sekitar bulan Januari-Februari dan sebelum Pujawali harus sudah selesai. Karena Purnamaning Kawulu merupakan Pujawali di sini," urainya lagi.
Dalam proses pembangunan, bentuk bangunan akan dibuat sama dan ada beberapa penyesuaian yang diperlukan. Hal ini dikarenakan tiang yang ada di palinggih tersebut sudah pecah sehingga perlu diganti dengan yang baru. Namun Mesir mengatakan pihaknya belum mematok berapa anggaran yang digunakan.
"Kami akan mencoba mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah Kabupaten Badung. Sebab ini berkaitan dengan kebencanaan, maka itu juga akan diusulkan bantuan kebencanaan daerah dan tinggal dibuatkan permohonan melalui proposal yang diajukan," kata Mesir.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian PHDI Badung I Gede Rudia Adiputra, mengatakan proses pertama yang dilakukan pangemong pura dalam hal ini Desa Adat Kutuh adalah membersihkan areal secara sekala dan niskala. Di mana secara niskala melalui upacara Pamplepeh lan Maresik sekaligus memohon petunjuk dan mohon tuntunan kepada Beliau. "Selanjutnya akan dilakukan pembersihan secara fisik, yang rusak dan terbakar lalu dilanjutkan dengan membangun kembali, sehingga apa yang pernah distanakan maka akan distanakan kembali. Sebagai sumber energi positif dan kesucian yang selalu kami mohonkan dari Beliau," bebernya.
Dia berharap, dari diselenggarakannya upacara ini para krama bisa bersatu padu dan tidak lagi merasa ragu untuk melanjutkan pembangunan fisik di Parahyangan tersebut. Serta selalu bersatu dalam ikatan Sradha Bhakti dalam jalinan membangun masyarakat dari generasi ke generasi untuk memiliki komitmen bhakti ke Ida Sang Hyang Widhi, serta tresna asih kepada sesama warga.
"Secara niskala memohon kepada beliau, secara sekala berharap agar masyarakat pengempon Pura senantiasa waspada terhadap lingkungan dan keamanan lingkungan. Apalagi pada musim kemarau yang sangat rentan dengan kebakaran, begitu pula saat hujan dan angin," harapnya. 7 dar
Komentar