SMAN 1 Sukasada Gelar Lomba Ngelawar
SINGARAJA, NusaBali - Belasan regu siswa perwakilan masing-masing kelas SMAN 1 Sukasada, Buleleng, terlihat cekatan dalam Lomba Ngelawar (membuat lawar, makanan tradisional Bali). Lomba yang digelar serangkaian peringatan HUT ke-21 SMAN 1 Sukasada.
Lomba ini juga sebagai edukasi dan pelestarian kearifan lokal Bali di kalangan generasi muda. Masing-masing regu terdiri dari 5 orang. Mereka membagi tugas mengerjakan masing-masing bagian. Ada yang mengupas dan memarut kelapa, menyiapkan bumbu dan menyiapkan adonan hingga penyajian.
Kepala SMAN 1 Sukasada Putu Suardana. ditemui Selasa (26/9) kemarin, menerangkan, lomba ini menjadi salah satu agenda perayaan HUT sekolah karena melihat situasi terkini. Menurutnya ada pergeseran kebiasaan generasi muda saat ini yang mengancam eksistensi kearifan lokal Bali. Salah satunya, cara memasak makanan tradisional yang sangat melekat pada kehidupan orang Bali.
“Kami prihatin karena saat ini anak muda kita sudah tidak bisa mengupas kelapa untuk lawar, lomba ini mewadahi generasi muda secara nyata kalau tidak diwadahi mereka tidak care, karena kegiatan ngelawar ini tidak bisa mereka hindari dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di banjar,” terang Suardana.
Sementara itu, menginjak usia ke 21 SMAN 1 Sukasada berupaya terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab, menurut Suardana, tantangan terberat saat ini adalah mengubah mindset masyarakat yang masih menginginkan anak-anaknya bersekolah di perkotaan. Sistem zonasi yang diterapkan pemerintah saat ini menurutnya belum berjalan efektif.
Persoalan ini membuat sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota, harus berinovasi yang terus bergerak maju. “Ini kami anggap sebagai tantangan dan refleksi internal analisis dan perbaiki satu per satu. Bagaimana kenyamanan pelayanan kepada siswa, kenyamanan belajar,” terang dia.
SMAN 1 Sukasada juga sedang merancang program unggulan membentuk kelompok siswa berdasarkan minat dan cita-cita mereka. Terobosan ini dilakukan karena melihat fakta lulusan SMAN 1 Sukasada sebelumnya, 85 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Rata-rata mereka berkeinginan mencari kerja.
Kelompok siswa yang dibentuk akan difasilitasi program dan dicarikan program kerjasama dengan profesional. Semisal yang berkeinginan menjadi TNI/Polri, sekolah sudah bekerjasama dengan Polsek dan Koramil. Mereka akan diberikan pengetahuan terkait bagaimana cara dan apa saja yang harus disiapkan untuk mengikuti seleksi. Hal serupa juga berlaku bagi siswa yang ingin bekerja di kapal pesiar atau minat lainnya.7k23
Kepala SMAN 1 Sukasada Putu Suardana. ditemui Selasa (26/9) kemarin, menerangkan, lomba ini menjadi salah satu agenda perayaan HUT sekolah karena melihat situasi terkini. Menurutnya ada pergeseran kebiasaan generasi muda saat ini yang mengancam eksistensi kearifan lokal Bali. Salah satunya, cara memasak makanan tradisional yang sangat melekat pada kehidupan orang Bali.
“Kami prihatin karena saat ini anak muda kita sudah tidak bisa mengupas kelapa untuk lawar, lomba ini mewadahi generasi muda secara nyata kalau tidak diwadahi mereka tidak care, karena kegiatan ngelawar ini tidak bisa mereka hindari dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di banjar,” terang Suardana.
Sementara itu, menginjak usia ke 21 SMAN 1 Sukasada berupaya terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab, menurut Suardana, tantangan terberat saat ini adalah mengubah mindset masyarakat yang masih menginginkan anak-anaknya bersekolah di perkotaan. Sistem zonasi yang diterapkan pemerintah saat ini menurutnya belum berjalan efektif.
Persoalan ini membuat sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota, harus berinovasi yang terus bergerak maju. “Ini kami anggap sebagai tantangan dan refleksi internal analisis dan perbaiki satu per satu. Bagaimana kenyamanan pelayanan kepada siswa, kenyamanan belajar,” terang dia.
SMAN 1 Sukasada juga sedang merancang program unggulan membentuk kelompok siswa berdasarkan minat dan cita-cita mereka. Terobosan ini dilakukan karena melihat fakta lulusan SMAN 1 Sukasada sebelumnya, 85 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Rata-rata mereka berkeinginan mencari kerja.
Kelompok siswa yang dibentuk akan difasilitasi program dan dicarikan program kerjasama dengan profesional. Semisal yang berkeinginan menjadi TNI/Polri, sekolah sudah bekerjasama dengan Polsek dan Koramil. Mereka akan diberikan pengetahuan terkait bagaimana cara dan apa saja yang harus disiapkan untuk mengikuti seleksi. Hal serupa juga berlaku bagi siswa yang ingin bekerja di kapal pesiar atau minat lainnya.7k23
Komentar