PIP Kemenkeu Salurkan Rp138,1 M
Pembinaan UMi di Bali
DENPASAR, NusaBali - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan menyalurkan Rp138,1 miliar pembiayaan kepada pelaku usaha ultra mikro (UMi) di Bali sejak 2017 hingga 20 September 2023 dengan total debitur mencapai 33.862 orang.
“Kebanyakan diserap pelaku usaha perdagangan, industri pengolahan, pertanian dan kerajinan,” kata Direktur Utama PIP Ismed Saputra di sela temu media di Denpasar, Selasa.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, realisasi Januari-September 2023 untuk pembiayaan UMi mencapai Rp26,6 miliar kepada 4.900 debitur di Bali.
Terbanyak terserap di tiga besar daerah di Bali yakni Kabupaten Buleleng dengan nilai mencapai Rp6,8 miliar, Kabupaten Tabanan dan Karangasem mencapai masing-masing Rp4 miliar.
Ada pun skema penyaluran pembiayaan UMi itu dilakukan secara langsung melalui 14 lembaga keuangan bukan bank (LKBB) di Bali.
Sebanyak 14 LKBB itu di antaranya meliputi dua anak usaha BUMN Bank BRI yakni Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) serta lembaga penyalur lainnya yakni koperasi.
Ismed mengungkapkan Bali memiliki pangsa pasar yang potensial untuk menyerap pembiayaan Umi karena didukung sektor pariwisata dengan banyak pelaku usaha ultra mikro yang bergerak di sektor makan dan minum, jasa dan perdagangan.
Bagi LKBB, lanjut dia, Bali juga menjadi pasar yang mendukung karena budaya masyarakatnya yang malu jika menunggak kredit sehingga kualitas pembiayaan UMi di Bali tergolong lancar dan angka kredit macet (NPL) yang terbilang rendah.
“Bagi sektor pembiayaan, Bali itu potensial karena budaya masyarakatnya yang mengakses pembiayaan, orang malu kalau tidak bayar,” ucapnya.
Sementara itu, di kawasan Bali dan Nusa Tenggara realisasi pembiayaan UMi mencapai Rp1,85 triliun dengan total debitur mencapai 496 ribu debitur sejak 2017-2023.
Sedangkan secara nasional, Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkeu itu mencatat realisasi pembiayaan UMi 2017-2023 mencapai total Rp33,4 triliun dengan debitur mencapai 9,1 juta debitur melibatkan 72 penyalur LKBB yang menjangkau 509 dari 514 kabupaten dan kota di Tanah Air.
“Sebagian besar pelaku usaha yang menjadi debitur adalah perempuan yang persentasenya mencapai 95 persen,” katanya. 7
Komentar