Petugas Masih Sulit Jangkau Titik Api di Gunung Agung
Kebakaran Meluas Jadi 8 Titik di Areal Seluas 85 Hektare
AMLAPURA, NusaBali - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan lereng Gunung Agung meluas hingga 8 titik, sekitar 85 hektare lahan diinformasikan terbakar.
Petugas gabungan dan warga sempat lakukan pemadaman api secara manual di wilayah Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kubu, Karangasem. Namun satu titik padam, kemudian disusul munculnya titik api di kawasan berbeda.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana mengatakan pihaknya terus lakukan pemantauan dan upaya pemadaman. "Tapi sementara sebatas melakukan pemantauan, sedangkan titik api di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu yang muncul paling awal, telah tidak kelihatan lagi," ujar Eka Putra kepada NusaBali usai melakukan pemantauan, Jumat (29/9). Kemarin tim BPBD Karangasem kembali turun ke lokasi dibantu Kepala Resort Pengelolaan Hutan Desa/Kecamatan Kubu I Nengah Murna, Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa, Perbekel Baturinggit I Gede Putu Telantik, dan warga setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana mengatakan pihaknya terus lakukan pemantauan dan upaya pemadaman. "Tapi sementara sebatas melakukan pemantauan, sedangkan titik api di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu yang muncul paling awal, telah tidak kelihatan lagi," ujar Eka Putra kepada NusaBali usai melakukan pemantauan, Jumat (29/9). Kemarin tim BPBD Karangasem kembali turun ke lokasi dibantu Kepala Resort Pengelolaan Hutan Desa/Kecamatan Kubu I Nengah Murna, Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa, Perbekel Baturinggit I Gede Putu Telantik, dan warga setempat.
Foto: Petugas gabungan saat berhasil mendekati titik api, di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Kamis (28/9). -IST
Menurut Eka Putra, terdata dari 85 hektare hutan lindung yang terbakar, tersebar di 8 titik, masing-masing di Banjar Belong, Desa Ban sebanyak 5 titik, jarak dari titik api ke pemukiman 4 kilometer, di Banjar Juntal, Desa/Kecamatan Kubu sebanyak 1 titik, dan di Banjar Daya, Desa Ban, Kecamatan Kubu sebanyak 2 titik.
Sedangkan yang terbakar, pohon cemara, pohon sonokeling, pohon nyam, dan pohon serasah. Titik api terendah, ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.
Petugas dan warga membuat sekat-sekat agar kobaran api tidak menjalar ke lahan sekitarnya.
"Memang sulit menjangkau titik api yang ada di atas, terhalang jurang," lanjut Eka Putra Tirtana. Terlebih lagi cuaca masih panas, perkiraan sementara kebakaran akan tetap meluas, karena tiupan angin dan semak-semak kering masih banyak.
Kebakaran hutan lindung di Gunung Agung bagian timur, terjadi sejak Rabu (27/9), di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, awalnya membakar 20 hektare, tepatnya di Gunung Abang Agung, RTK 8 di ketinggian 2.600 meter dari permukaan laut.
Dia menambahkan petugas Koramil Kubu dan Polsek Kubu bersama masyarakat sempat menjangkau titik api, Kamis (28/9) di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, di bawah koordinasi anggota Koramil Kubu Serka I Ketut Arya, hingga memadamkan api secara manual. Sebab, di jalur menuju titik api, ada jalan setapak yang selama ini menjadi akses petani untuk menyabit rumput. Itulah sebabnya, kebakaran hutan di Banjar Bantas, Desa Baturinggit, tidak lagi meluas, karena petugas berhasil memadamkan titik api, tetapi api muncul di titik lain.
BPBD sendiri kata Eka Putra, belum bisa menghitung kerugian material yang terjadi akibat kebakaran itu.
Sementara Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD dalam keterangan tertulisnya menyebutkan pemadaman masih terhambat akses jalan menuju titik api. Selain itu, lokasi kawasan terbakar berada jauh di atas lereng gunung. Menurut Abdul Muhari estimasi luas kebakaran di wilayah RPH Daya sekitar 80 hektare, sedangkan kerugian material dan lingkungan masih dalam perhitungan. “Otoritas RPH masih menginvestigasi penyebab karhutla yang terjadi di wilayah RPH Kubu, kemudian merabat ke wilayah RPH Daya,” ungkapnya. 7 k16
1
Komentar