Wisatawan Mancanegara Dominasi Kunjungan di Trans Studio Bali Theme Park
DENPASAR, NusaBali.com - Trans Studio Bali Theme Park menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini terbukti dari meningkatnya kunjungan wisatawan setiap harinya, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
General Manager Trans Studio Bali, I Nyoman Sutarjana, mengatakan bahwa rata-rata kunjungan di Trans Studio Bali saat hari biasa mencapai 400 sampai 500 orang. Sedangkan saat hari libur, jumlah kunjungan bisa mencapai 2.000 orang.
"Kunjungan saat ini didominasi oleh wisatawan asing sekitar 80 persen," ujar Sutarjana di sela-sela acara Travel Agent Gathering, Sabtu (30/9/2023) siang.
Wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke taman hiburan indoor ini berasal dari Australia, India, dan Eropa. Namun, pada hari libur, kunjungan wisatawan domestik juga meningkat.
Sutarjana juga menjelaskan bahwa wahana yang paling banyak digemari oleh wisatawan yaitu Flying Over Indonesia dan Boomerang Coaster. Selain wahana, Trans Studio Bali juga menawarkan berbagai atraksi menarik, seperti show dan pementasan teater.
Untuk pengunjung disabilitas, Trans Studio Bali menyediakan akses masuk dan wahana yang mendukung, seperti wahana Flying Over Indonesia.
“Untuk pengunjung yang disabilitas saya rasa tidak semua wahana bisa dicoba. Namun wahana Flying Over Indonesia, Forbidden Temple, dan melihat attraction juga bisa,” ungkap dia.
Meski demikian, ia menerangkan Trans Studio Bali merupakan theme park dengan standar kelas dunia yang selalu menjalankan daily checking, regular maintenance serta bersertifikat CHSE yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung
“Mengenai keamanan pasti kami jaga. Biasanya kalau ada kecelakaan itu kelalaian dari pengunjung itu sendiri. Walaupun begitu kami juga tetap bertenggung jawab. Antisipasinya dengan menambah crew atau pengawas di beberapa titik wahanan,” tutur pria berkacamata itu.
Untuk terus meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke depan, Sutarjana mengungkapkan pihaknya sudah melakukan berbagai cara. Salah satunya bekerjasama dengan travel agent yang sebagian besar merupakan anggota dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali.
“Kami mengundang travel agent dengan tujuan untuk memperkenalkan lebih dalam lagi produk kami, karena banyak agent yang belum tahu tempat seperti ini. Untuk itu kami perkenalkan sehingga nantinya mereka bisa mensupport kami dan tamunya bisa diarahkan ke sini. Dengan begitu diharapkan Trans Studio Bali bisa menjadi pilihan wisatawan untuk mencoba berbagai aktivitas,” tutupnya. *ris
"Kunjungan saat ini didominasi oleh wisatawan asing sekitar 80 persen," ujar Sutarjana di sela-sela acara Travel Agent Gathering, Sabtu (30/9/2023) siang.
Wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke taman hiburan indoor ini berasal dari Australia, India, dan Eropa. Namun, pada hari libur, kunjungan wisatawan domestik juga meningkat.
Sutarjana juga menjelaskan bahwa wahana yang paling banyak digemari oleh wisatawan yaitu Flying Over Indonesia dan Boomerang Coaster. Selain wahana, Trans Studio Bali juga menawarkan berbagai atraksi menarik, seperti show dan pementasan teater.
Untuk pengunjung disabilitas, Trans Studio Bali menyediakan akses masuk dan wahana yang mendukung, seperti wahana Flying Over Indonesia.
“Untuk pengunjung yang disabilitas saya rasa tidak semua wahana bisa dicoba. Namun wahana Flying Over Indonesia, Forbidden Temple, dan melihat attraction juga bisa,” ungkap dia.
Meski demikian, ia menerangkan Trans Studio Bali merupakan theme park dengan standar kelas dunia yang selalu menjalankan daily checking, regular maintenance serta bersertifikat CHSE yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung
“Mengenai keamanan pasti kami jaga. Biasanya kalau ada kecelakaan itu kelalaian dari pengunjung itu sendiri. Walaupun begitu kami juga tetap bertenggung jawab. Antisipasinya dengan menambah crew atau pengawas di beberapa titik wahanan,” tutur pria berkacamata itu.
Untuk terus meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke depan, Sutarjana mengungkapkan pihaknya sudah melakukan berbagai cara. Salah satunya bekerjasama dengan travel agent yang sebagian besar merupakan anggota dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali.
“Kami mengundang travel agent dengan tujuan untuk memperkenalkan lebih dalam lagi produk kami, karena banyak agent yang belum tahu tempat seperti ini. Untuk itu kami perkenalkan sehingga nantinya mereka bisa mensupport kami dan tamunya bisa diarahkan ke sini. Dengan begitu diharapkan Trans Studio Bali bisa menjadi pilihan wisatawan untuk mencoba berbagai aktivitas,” tutupnya. *ris
Komentar