Siswa berkebutuhan khusus di Singaraja dilatih menulis di lontar
SINGARAJA, NusaBali - Siswa berkebutuhan khusus di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, mendapat pelatihan menulis di daun lontar dalam rangkaian Festival Literasi Singaraja 2023.
"Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan tradisi dan kebudayaan di Bali, khususnya menulis di daun lontar," kata Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Buleleng Putu Pertamayasa di Singaraja, Jumat (29/9).
Ia mengatakan bahwa penyelenggara pelatihan menyasar siswa berkebutuhan khusus karena mereka jarang tersentuh program yang berkenaan dengan tradisi dan budaya Bali. "Mereka jarang tersentuh yang sifatnya spesifik terutama tentang tradisi dan kebudayaan Bali," katanya.
Dalam lokakarya yang berlangsung di SLB Negeri 1 Buleleng, ia mengatakan, penyuluh Bahasa Bali juga menggunakan bahasa isyarat dalam mengajari anak-anak berkebutuhan khusus menulis di daun lontar. Pertamayasa memotivasi generasi muda untuk belajar menulis di daun lontar.
Ia mengemukakan bahwa kemampuan menulis di daun lontar bisa mendatangkan manfaat ekonomi karena dengan keahlian itu orang bisa menjadi juru tulis, juru baca, penyalin teks, dan penggambar daun lontar.
Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Buleleng Made Winarsa menyambut baik penyelenggaraan lokakarya menulis di daun lontar dengan melibatkan anak tuna rungu wicara. "Di sekolah kami dapat pelajaran Bahasa Bali yang menulis di kertas. Kami harap kegiatan (lokakarya menulis di lontar) ini terus berkelanjutan," katanya. 7 ant
Ia mengatakan bahwa penyelenggara pelatihan menyasar siswa berkebutuhan khusus karena mereka jarang tersentuh program yang berkenaan dengan tradisi dan budaya Bali. "Mereka jarang tersentuh yang sifatnya spesifik terutama tentang tradisi dan kebudayaan Bali," katanya.
Dalam lokakarya yang berlangsung di SLB Negeri 1 Buleleng, ia mengatakan, penyuluh Bahasa Bali juga menggunakan bahasa isyarat dalam mengajari anak-anak berkebutuhan khusus menulis di daun lontar. Pertamayasa memotivasi generasi muda untuk belajar menulis di daun lontar.
Ia mengemukakan bahwa kemampuan menulis di daun lontar bisa mendatangkan manfaat ekonomi karena dengan keahlian itu orang bisa menjadi juru tulis, juru baca, penyalin teks, dan penggambar daun lontar.
Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Buleleng Made Winarsa menyambut baik penyelenggaraan lokakarya menulis di daun lontar dengan melibatkan anak tuna rungu wicara. "Di sekolah kami dapat pelajaran Bahasa Bali yang menulis di kertas. Kami harap kegiatan (lokakarya menulis di lontar) ini terus berkelanjutan," katanya. 7 ant
Komentar