Forkom Dewi Beri Pendampingan 27 Dewi
Lakukan pembinaan difokuskan pada penguatan karakter masing - masing desa wisata
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali menargetkan menggarap 27 desa wisata dalam setahun ke depan. Menggarap yang dimaksud adalah memberi pendampingan dalam kelembagaan dan tata kelola.
Jumlah 27 desa wisata tersebut 10 persen dari 238 desa wisata tercatat yang ada di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Ketua Forkom Dewi Bali, I Made Mendra Astawa mengatakan target 27 desa tersebut dimaksudkan, agar pembinaan terfokus, sehingga ‘sosok’ atau karakter desa wisata itu jelas. Dalam hal ini partipasi masyarakat selaku pendukung, sehingga desa wisata menjadi lebih maju dan lebih mandiri.
“Istilah sekarang jadi ekosistem, tidak jalan sendiri,” terang praktisi pariwisata asal Singaraja, Buleleng.
Forkom Dewi, kata Mendra Astawa, akan mengajak akademisi atau kampus untuk bareng memberikan pendampingan. Akademisi yang siap diajak bareng diantaranya dari Unud, Polikteknik Negeri Bali (PNB), Triatma Mulya, Politeknik Internationl Bali (PIB).
Lanjut Mendra Astawa, secara bertahap, jika sudah sesuai dengan target, akan dilakukan pendampingan untuk desa wisata-wisata yang lainnya.
Khusus kepada desa-desa wisata yang sudah eksis mandiri, Mendra Astawa mengatakan sementara tidak akan menjadi target pendampingan. Hal itu karena desa-desa wisata ‘mandiri’ tersebut sudah berjalan baik, kelembagaan maupun tata kelolanya.
Desa-desa wisata yang akan jadi target pendampingan, diusulkan oleh koordinator Forkom Dewi dari Kabupaten/Kota. ”Teman- teman di kabupaten/kota yang akan menentukan, sehingga fair,” terangnya.
Sebelumnya Forkom Dewi Bali memperingatkan Hut ke -9 Forkom Dewi Bali bertempat di Dinas Pariwisata Bali, di Jalan Letjen . S Parman, Niti Mandala, Renon, Denpasar, Sabtu(30/9).
Korwil maupun pengurus Forkom Dewi dari Kabupaten/Kota hadir dalam peringatan tersebut. Peringatan ke -9 Forkom Dewi Bali bertema Komitmen Integrasi Kolaborasi dan Bekerja Keras Dalam Mewujudkan Desa Wisata Berkualitas Berkelanjutan.
“Nanti akan dilakukan road show ke desa-desa wisata, sehingga teman- teman pengurus kabupaten/kota bisa melihat persoalan yang luas lagi tentang kondisi di desa wisata-desa wisata yang ada di kabupaten/kota, “ kata Mendra Astawa.
Kepala Bidang Bina Objek Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Adi Laksana berharap Pemkab/Pemkot bisa mengajak stakeholder kepariwisataan, dalam hal ini industri maupun asosiasi mendorong meningkatkan tata kelola pariwisata. Antara ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).
“Jadi selain Forkom Dewi yang memang sudah berbuat, stakeholder atau industri juga diajak ikut serta,” ujarnya.
Pemkot maupun Pemkab diharapkan bisa memfasilitasi hal itu. Dalam batas kewenangan, Provinsi (Dinas Pariwisata) tentu juga melakukkannya.
Menurut Ida Bagus Adi Laksana, paket-paket tour yang memasukkan desa wisata dalam paket, salah satu cara meningkatkan eksistensi desa wisata. “Kita semua tentu ingin desa wisata Bali, bergairah sehingga memberi dampak kepada warganya,” ujar Ida Bagus Adi Laksana. K17.
1
Komentar