Tabanan Waspadai Virus Nipah
TABANAN, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Tabanan mewaspadai penyebaran virus Nipah. Meskipun penyebarannya belum ditemukan di Indonesia, Dinas Kesehatan Tabanan melakukan sejumlah langkah preventif.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah memantau tren peningkatan kasus penyakit yang menyerang saluran pernafasan, misalnya ILI (Influenze Like Illnes), SARI (Severe Acute Respiratory Infection), pneumonia dan ensefalitis (radang otak).
Selain itu, Dinas Kesehatan Tabanan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang virus Nipah dan cara pencegahannya."Kami sudah melakukan langkah-langkah preventif, termasuk memantau tren peningkatan kasus penyakit yang berhubungan gejala virus Nipah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, dr AA Ngurah Putra Wiradana, Senin (2/10).
Menurut dr Wiradana, virus Nipah merupakan virus zoonosis atau virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini dapat ditularkan melalui gigitan kelelawar, mengonsumsi buah-buahan yang terkontaminasi virus Nipah, atau kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Gejala awal infeksi virus Nipah biasanya berupa demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut. "Masa inkubasi virus Nipah diyakini berkisar antara 4 hingga 14 hari. Namun, masa inkubasi virus Nipah selama 45 hari juga telah dilaporkan," jelas dr Wiradana.
Untuk mencegah penyebaran virus Nipah, masyarakat diminta untuk selalu membudayakan hidup bersih dan sehat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air. "Intinya budayakan hidup bersih dan sehat," kata dr Wiradana.7des
Selain itu, Dinas Kesehatan Tabanan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang virus Nipah dan cara pencegahannya."Kami sudah melakukan langkah-langkah preventif, termasuk memantau tren peningkatan kasus penyakit yang berhubungan gejala virus Nipah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, dr AA Ngurah Putra Wiradana, Senin (2/10).
Menurut dr Wiradana, virus Nipah merupakan virus zoonosis atau virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini dapat ditularkan melalui gigitan kelelawar, mengonsumsi buah-buahan yang terkontaminasi virus Nipah, atau kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Gejala awal infeksi virus Nipah biasanya berupa demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut. "Masa inkubasi virus Nipah diyakini berkisar antara 4 hingga 14 hari. Namun, masa inkubasi virus Nipah selama 45 hari juga telah dilaporkan," jelas dr Wiradana.
Untuk mencegah penyebaran virus Nipah, masyarakat diminta untuk selalu membudayakan hidup bersih dan sehat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air. "Intinya budayakan hidup bersih dan sehat," kata dr Wiradana.7des
Komentar