Camat Kutsel Telusuri Asap Misterius di Jimbaran
MANGUPURA, NusaBali - Warga lingkungan Perumahan Nuansa Bukit Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel), mengeluhkan kemunculan asap yang diduga berasal dari aktivitas pembakaran sampah. Keluhan masyarakat ini bahkan sudah masuk ke Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta.
“Informasi yang masuk ke kita sudah muncul sejak tiga hari lalu. Saya sudah turunkan tim untuk mengecek hal itu, termasuk bertanya pada orang yang menyampaikan informasi tersebut. Sejauh ini tim kami belum menemukan sumbernya, tapi ini terus kami atensi dan kami cari sumbernya,” kata Gede Arta, Rabu (4/10).
Menurut Gede Arta, warga di lingkungan Perumahan Bukit Jimbaran mengeluh karena asap yang muncul berbau tidak sedap pada malam hari. Diduga asap itu berasal dari aktivitas pembakaran sampah yang kemudian menyebar terbawa angin ke lingkungan rumah warga sekitar.
Gede Arta tidak memungkiri kasus semacam ini bukanlah yang pertama kali dialami warga di Jimbaran. Makanya dia mengimbau masyarakat tidak membakar sampah sembarangan lantaran dikhawatirkan bisa memicu kebakaran yang meluas, apalagi kondisi saat ini masih musim kemarau.
“Walaupun pembakaran sampah dilakukan di lahan sendiri, namun jika sampai membawa dampak negatif terhadap orang lain tentu tidak bisa dibenarkan. Karena itu kami terus melakukan edukasi ke masyarakat,” tegas Gede Arta.
“Ini tentu memerlukan pemahaman bersama, demi kenyamanan bersama. Kita harus lakukan pengendalian bersama. Silahkan berlangganan jasa sampah atau melakukan pola pemilahan dari sumbernya. Bagaimanapun juga sampah ini tanggung jawab bersama dan harus dikelola dengan baik,” imbuhnya. 7 dar
Menurut Gede Arta, warga di lingkungan Perumahan Bukit Jimbaran mengeluh karena asap yang muncul berbau tidak sedap pada malam hari. Diduga asap itu berasal dari aktivitas pembakaran sampah yang kemudian menyebar terbawa angin ke lingkungan rumah warga sekitar.
Gede Arta tidak memungkiri kasus semacam ini bukanlah yang pertama kali dialami warga di Jimbaran. Makanya dia mengimbau masyarakat tidak membakar sampah sembarangan lantaran dikhawatirkan bisa memicu kebakaran yang meluas, apalagi kondisi saat ini masih musim kemarau.
“Walaupun pembakaran sampah dilakukan di lahan sendiri, namun jika sampai membawa dampak negatif terhadap orang lain tentu tidak bisa dibenarkan. Karena itu kami terus melakukan edukasi ke masyarakat,” tegas Gede Arta.
“Ini tentu memerlukan pemahaman bersama, demi kenyamanan bersama. Kita harus lakukan pengendalian bersama. Silahkan berlangganan jasa sampah atau melakukan pola pemilahan dari sumbernya. Bagaimanapun juga sampah ini tanggung jawab bersama dan harus dikelola dengan baik,” imbuhnya. 7 dar
1
Komentar