Pusat Bantu Rp 17,5 Miliar untuk Kemiskinan dan Stunting di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Buleleng tahun ini mendapat bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 17,5 miliar.
Anggaran ini dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting hingga percepatan belanja. Pemkab Buleleng bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mulai menyusun rancangan kerja dengan matang dan tepat sasaran.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana Rabu (4/10) mengatakan anggaran belasan miliar ini bersumber dari insentif fiskal kinerja pemerintah pusat. Dia menyebut alokasi yang dirancang dari total sebanyak 17,5 miliar rupiah, akan disiapkan untuk beberapa program kegiatan. Sebanyak Rp 5,6 miliar untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, Rp 5,9 miliar untuk penurunan stunting dan Rp 6 miliar untuk kinerja percepatan belanja daerah.
“Selama ini kita terus mengupayakan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja pemerintah daerah, agar kita mendapatkan hal-hal semacam ini. Kenapa kita dorong karena pasti ada penghargaan dari pemerintah pusat,” ucap Lihadnyana.
Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini pun meminta jajaran kepala perangkat daerah untuk memikirkan dan menyusun program kerja dengan matang pemanfaatan insentif fiskal kinerja ini. Sehingga anggaran yang disiapkan pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar-benar tepat sasaran mendukung program prioritas Pemkab Buleleng.
Selain tepat sasaran sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo selama merealisasi program kerja harus dipastikan memberikan manfaat ekonomi, manfaat untuk rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat. “Kita coba pilah itu, yang mana kira-kira mengena pada fokus kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Buleleng,” tegas dia.
Selain insentif fiskal pengentasan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting dan percepatan belanja daerah, Kabupaten Buleleng tahun ini juga menerima tambahan dana desa sebesar Rp 5,4 miliar. Anggaran tersebut pun akan langsung didistribusikan dan dikelola oleh Pemerintah Desa. 7k23
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana Rabu (4/10) mengatakan anggaran belasan miliar ini bersumber dari insentif fiskal kinerja pemerintah pusat. Dia menyebut alokasi yang dirancang dari total sebanyak 17,5 miliar rupiah, akan disiapkan untuk beberapa program kegiatan. Sebanyak Rp 5,6 miliar untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, Rp 5,9 miliar untuk penurunan stunting dan Rp 6 miliar untuk kinerja percepatan belanja daerah.
“Selama ini kita terus mengupayakan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja pemerintah daerah, agar kita mendapatkan hal-hal semacam ini. Kenapa kita dorong karena pasti ada penghargaan dari pemerintah pusat,” ucap Lihadnyana.
Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini pun meminta jajaran kepala perangkat daerah untuk memikirkan dan menyusun program kerja dengan matang pemanfaatan insentif fiskal kinerja ini. Sehingga anggaran yang disiapkan pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar-benar tepat sasaran mendukung program prioritas Pemkab Buleleng.
Selain tepat sasaran sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo selama merealisasi program kerja harus dipastikan memberikan manfaat ekonomi, manfaat untuk rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat. “Kita coba pilah itu, yang mana kira-kira mengena pada fokus kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Buleleng,” tegas dia.
Selain insentif fiskal pengentasan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting dan percepatan belanja daerah, Kabupaten Buleleng tahun ini juga menerima tambahan dana desa sebesar Rp 5,4 miliar. Anggaran tersebut pun akan langsung didistribusikan dan dikelola oleh Pemerintah Desa. 7k23
1
Komentar