Siswa SD Rela Belajar di Bale Banjar
Siswa baru Kelas 1 SDN 4 Bondalem yang berjumlah 22 orang terpaksa harus belajar di Bale Banjar Celagi Bantes, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng pafda hari pertama masuk sekolah, Senin (10/7).
Tunggu Selesai Gedung Baru SDN 4 Bondalem
SINGARAJA, NusaBali
Hal ini dilakukan atas kesepakatan tokoh masyarakat, pihak sekolah, dan orangtua siswa, menyusul belum rampungnya bangunan gedung baru SDN 4 Bondalem.
Pantauan NusaBali, 22 siswa baru SDN 4 Bondalem cukup menikmati suasana belajar apa adanya di bale banjar. Sebagian besar dari siswa baru ini tampak belajar dengan ditunggui orangtua mereka yang duduk di bangku belakang. Sedangkan para guru mengajar mereka sambil berdiri.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN 4 Bondalem, Putu Sila Dermawasih, mengatakan keputusan untuk melaksanakan prosews belajar mengajar di bale banjar ini merupakan kesepakatan bersama. Putu Sila mengisahkan, sebelumnya seluruh siswa SDN 4 Bondalem menjalani proses belajar bergabung dengan para siswa SDN 3 Bondalem. Hanya saja, SDN 4 Bondalem tidak memiliki ruang belajar yang mencukupi, beda dengan SDN 3 Bondalem.
Sejak tahun 1969 hingga sekarang, SDN 4 Bondalem hanya memiliki aset 3 ruang belajar. Satu ruangan dipakai untuk ruang belajar siswa Kelas VI, satu ruangan untuk siswa Kelas III, sedangkan satu ruangan lagi dalam kondisi rusak dan tidak dapat terpakai. Karenanya, siswa-siswa Kelas I, Kelas II, Kelas IV, dan Kelas V masih menumpang di SDN 3 Bondalem. “Ini hanya anak-anak Kelas I yang belajar di bale banjar. Sisanya masih belajar gabung di SDN 3 Bondalem,” jelas Putu Sila saat ditemui NusaBali sedang mengontrol proses belajar siswa Kelas I di Bale Banjar Celagi Bantes, Desa Bondalem, Senin kemarin.
Menurut Putu Sila, bale banjar dipilih sebagai tempat belajar siswa Kelas I SDN 4 Bondalem, sesuai dengan kesepakatan dengan tokoh masyarakat dan orangtua murid. Sebab, nantinya SDN 4 dan SDN 3 Bondalem akan dipisah. “Selain itu, semua anak berasal dari banjar sini, biar dekat dengan sekolahnya,” jelas perempuan berambut pendek ini.
Putu Sila tidak menampik bahwa selama proses pembelajaran gabung antara SDN 4 dan SDN 3 Bondalem, suasanyanya sangat penuh sesak. Satu kelas terdiri dari 30-40 siswa. Tidak hanya ruang belajar yang minim, ruang guru dan ruang kepala sekolah pun masih harus berbagi dengan SDN 3 Bondalem.
Itu sebabnya, kemudian diajukan permohonan pembangunan gedung baru SDN 4 Bondalem dan ini disetujui Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Pembangunan gedung SDN 4 Bondalem sudah dikerjakan sejak 28 Juni 2017 lalu, di atas lahan seluas 20 are milik Desa Pakraman Bondalem. Setelah nanti pembangunan yang diawali dengan 6 ruang kelas baru selesai dalam waktu 105 hari, maka seluruh siswa dan guru SDN 4 Bondalem akan pindah ke sekolah baru alias tidak lagi nebeng di SDN 3 Bondalem. Di kawasan Desa Bondalem saat ini terdapat total 9 SD.
Sementara itu, Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa, membenarkan siswa Kelas I SDN 4 Bondalem belajar di bale banjar atas kesepakatan bersama. “Siswa Kelas I saja yang belajar di bale banjar, sampai gedung baru siap ditempati dalam waktu 3,5 bulan mendatang. Targetnya, bulan November,” ujar Gede Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Senin kemarin.
Menurut Suyasa, pembangunan gedung baru SDN 4 Bondalem dirancang Disdikpora Buleleng dengan total anggaran Rp 1,020 miliar. Proses pembangunan gedung pertama-tama dengan mendirikan 6 RKB, yang tendernya dimenangkan CV Putra Catur Dewata dengan biaya Rp 812 juta.
Nah, sisa anggaran angaran yang telah ditetapkan Disdikpora Buleleng sebesar Rp 200 juta, kata Suyasa, akan digunakan kembali untuk melengkapi fasilitas sekolah berupa ruang guru, ruang kepala sekolah, melalui APBD Perubahan yang bakal disusun Agustus 2017 mendatang. “Setelah ini rampung, tahun depan baru kita anggarkan lagi untuk pembangunan tembok penyengker keliling, toilet siswa, dan juga Palinggih Padmasana SDN 4 Bondalem. Jadi, masih perlu sekitar Rp 800 juta,” katanya. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Hal ini dilakukan atas kesepakatan tokoh masyarakat, pihak sekolah, dan orangtua siswa, menyusul belum rampungnya bangunan gedung baru SDN 4 Bondalem.
Pantauan NusaBali, 22 siswa baru SDN 4 Bondalem cukup menikmati suasana belajar apa adanya di bale banjar. Sebagian besar dari siswa baru ini tampak belajar dengan ditunggui orangtua mereka yang duduk di bangku belakang. Sedangkan para guru mengajar mereka sambil berdiri.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN 4 Bondalem, Putu Sila Dermawasih, mengatakan keputusan untuk melaksanakan prosews belajar mengajar di bale banjar ini merupakan kesepakatan bersama. Putu Sila mengisahkan, sebelumnya seluruh siswa SDN 4 Bondalem menjalani proses belajar bergabung dengan para siswa SDN 3 Bondalem. Hanya saja, SDN 4 Bondalem tidak memiliki ruang belajar yang mencukupi, beda dengan SDN 3 Bondalem.
Sejak tahun 1969 hingga sekarang, SDN 4 Bondalem hanya memiliki aset 3 ruang belajar. Satu ruangan dipakai untuk ruang belajar siswa Kelas VI, satu ruangan untuk siswa Kelas III, sedangkan satu ruangan lagi dalam kondisi rusak dan tidak dapat terpakai. Karenanya, siswa-siswa Kelas I, Kelas II, Kelas IV, dan Kelas V masih menumpang di SDN 3 Bondalem. “Ini hanya anak-anak Kelas I yang belajar di bale banjar. Sisanya masih belajar gabung di SDN 3 Bondalem,” jelas Putu Sila saat ditemui NusaBali sedang mengontrol proses belajar siswa Kelas I di Bale Banjar Celagi Bantes, Desa Bondalem, Senin kemarin.
Menurut Putu Sila, bale banjar dipilih sebagai tempat belajar siswa Kelas I SDN 4 Bondalem, sesuai dengan kesepakatan dengan tokoh masyarakat dan orangtua murid. Sebab, nantinya SDN 4 dan SDN 3 Bondalem akan dipisah. “Selain itu, semua anak berasal dari banjar sini, biar dekat dengan sekolahnya,” jelas perempuan berambut pendek ini.
Putu Sila tidak menampik bahwa selama proses pembelajaran gabung antara SDN 4 dan SDN 3 Bondalem, suasanyanya sangat penuh sesak. Satu kelas terdiri dari 30-40 siswa. Tidak hanya ruang belajar yang minim, ruang guru dan ruang kepala sekolah pun masih harus berbagi dengan SDN 3 Bondalem.
Itu sebabnya, kemudian diajukan permohonan pembangunan gedung baru SDN 4 Bondalem dan ini disetujui Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Pembangunan gedung SDN 4 Bondalem sudah dikerjakan sejak 28 Juni 2017 lalu, di atas lahan seluas 20 are milik Desa Pakraman Bondalem. Setelah nanti pembangunan yang diawali dengan 6 ruang kelas baru selesai dalam waktu 105 hari, maka seluruh siswa dan guru SDN 4 Bondalem akan pindah ke sekolah baru alias tidak lagi nebeng di SDN 3 Bondalem. Di kawasan Desa Bondalem saat ini terdapat total 9 SD.
Sementara itu, Kadisdikpora Buleleng, Gede Suyasa, membenarkan siswa Kelas I SDN 4 Bondalem belajar di bale banjar atas kesepakatan bersama. “Siswa Kelas I saja yang belajar di bale banjar, sampai gedung baru siap ditempati dalam waktu 3,5 bulan mendatang. Targetnya, bulan November,” ujar Gede Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Singaraja, Senin kemarin.
Menurut Suyasa, pembangunan gedung baru SDN 4 Bondalem dirancang Disdikpora Buleleng dengan total anggaran Rp 1,020 miliar. Proses pembangunan gedung pertama-tama dengan mendirikan 6 RKB, yang tendernya dimenangkan CV Putra Catur Dewata dengan biaya Rp 812 juta.
Nah, sisa anggaran angaran yang telah ditetapkan Disdikpora Buleleng sebesar Rp 200 juta, kata Suyasa, akan digunakan kembali untuk melengkapi fasilitas sekolah berupa ruang guru, ruang kepala sekolah, melalui APBD Perubahan yang bakal disusun Agustus 2017 mendatang. “Setelah ini rampung, tahun depan baru kita anggarkan lagi untuk pembangunan tembok penyengker keliling, toilet siswa, dan juga Palinggih Padmasana SDN 4 Bondalem. Jadi, masih perlu sekitar Rp 800 juta,” katanya. *k23
Komentar