Aries Sujati Mundur dari Pencalegan
Digantikan Putri Almarhum John Sara, Ada Isu Sengaja ‘Digergaji’
Dalam unggahan di akun medsos, Aries Sujati menyatakan mundur dari pencalegan, karena ingin memberikan kesempatan ke anak muda dan seperjuangan di PDIP
DENPASAR, NusaBali
Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari PDI Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan (dapil) Bali, I Gusti Ayu Aries Sujati mendadak menyatakan mengundurkan diri sebagai Bacaleg. Pernyataan mundur tersebut diunggah melalui akun media sosialnya yang beredar luas, Jumat (6/10). Namun, terlepas dari pernyataan di medsos tersebut, ada isu Aries Sujati yang notabene istri Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana ini memang sengaja ‘digergaji’ alias dipotong agar tidak dapat tiket.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Aries Sujati politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini disundul Bacaleg I Gusti Ayu Fourina Sara alias Gung Oyin, Srikandi asal Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Ayu Fourina adalah putri dari tokoh gaek PDIP almarhum I Gusti Ngurah John Sara. John Sara adalah mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali yang merupakan rekan seperjuangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada masa perlawanan terhadap orde baru. Saat itu, PDIP masih bernama PDI (Partai Demokrasi Indonesia).
Untuk Pemilu 2024 mendatang, ada 9 kursi DPR RI akan diperebutkan di dapil Bali. PDIP sebenarnya telah menyiapkan 9 bacaleg yang 4 di antaranya berstatus incumbent. Mereka adalah I Gusti Agung Alit Kusuma Kelakan politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, I Nyoman Parta, politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, I Ketut Kariyasa Adnyana, politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu/Buleleng, dan I Wayan Sudirta, politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem. Sementara sisanya 5 kandidat new comer, termasuk di antaranya 3 srikandi. Kandidat new comer adalah I Nyoman Adi Wiryatama, politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Bali, I Gusti Putu Budiartha, politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan. Kemudian 3 sikandi yang dipasang adalah I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi, politisi asal Jembrana, I Gusti Ayu Aries Sujati dan Sagung Ratu Sri Jaya Laksmi, istri dari tokoh Puri Peliatan Gianyar, Tjokorda Gede Putra Nindia.
Namun, secara mengejutkan, Aries Sujati malah menyatakan mengundurkan diri dari pencalegan. Alasan mundur dari pencalegan, karena Aries Sujati ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak muda dan seperjuangan di PDIP. Aries Sujati dalam unggahan di akun medsosnya menyebutkan, penghargaan terhadap keluarganya dari partai sudah sangat besar. Tercatat sang suami, Putu Agus Suradnyana sudah 3 kali duduk di DPRD Bali dan 2 periode sebagai Bupati Buleleng. Pun, Aries Sujati saat ini masih sebagai Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dapil Buleleng.
“Dengan pertimbangan tersebut saya dengan legowo memberikan kesempatan kepada teman seperjuangan melanjutkan perjuangan di PDIP untuk tercapainya cita-cita partai,” tulis Aries Sujati. Namun, saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat sore hingga malam kemarin, Aries Sujati yang Anggota Komisi IV DPRD Bali membidangi pendidikan ini tidak merespon. Saat dihubungi melalui ponselnya ada nada sambung, namun tidak dijawab.
Sementara itu saat dikonfirmasi melalui suaminya Putu Agus Suradnyana menjelaskan bahwa sejak awal sebenarnya istrinya Aries Sujati tidak pengen maju (nyaleg), tetapi Agus Suradnyana yang dorong istrinya sebagai kader perempuan. Namun karakter Aries Sujati yang selalu totalitas, dia pun sangat serius saat sudah menduduki jabatannya.
“Begini kalau dulu pencalonan ibu (yang sudah masuk DCS sebagai caleg DPR RI) mengisi kuota perempuan. Keputusan Ketua Partai tentu tidak boleh main-main dan mungkin baru ditemukan kader perempuan yang tepat diberikan kader yang masih muda. Saya legowo, karena saya dan istri juga sudah banyak dan lama berkiprah untuk partai,” ungkap mantan Bupati Buleleng ini yang dihubungi via telepon. Pengusaha asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini pun menegaskan kembali bahwa tidak ada persoalan lain yang menjadi pertimbangan dibatalkannya pencalonan Aries Sujati sebagai caleg DPR RI.
Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari PDI Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan (dapil) Bali, I Gusti Ayu Aries Sujati mendadak menyatakan mengundurkan diri sebagai Bacaleg. Pernyataan mundur tersebut diunggah melalui akun media sosialnya yang beredar luas, Jumat (6/10). Namun, terlepas dari pernyataan di medsos tersebut, ada isu Aries Sujati yang notabene istri Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana ini memang sengaja ‘digergaji’ alias dipotong agar tidak dapat tiket.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Aries Sujati politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini disundul Bacaleg I Gusti Ayu Fourina Sara alias Gung Oyin, Srikandi asal Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Ayu Fourina adalah putri dari tokoh gaek PDIP almarhum I Gusti Ngurah John Sara. John Sara adalah mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI dapil Bali yang merupakan rekan seperjuangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada masa perlawanan terhadap orde baru. Saat itu, PDIP masih bernama PDI (Partai Demokrasi Indonesia).
Untuk Pemilu 2024 mendatang, ada 9 kursi DPR RI akan diperebutkan di dapil Bali. PDIP sebenarnya telah menyiapkan 9 bacaleg yang 4 di antaranya berstatus incumbent. Mereka adalah I Gusti Agung Alit Kusuma Kelakan politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, I Nyoman Parta, politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, I Ketut Kariyasa Adnyana, politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu/Buleleng, dan I Wayan Sudirta, politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem. Sementara sisanya 5 kandidat new comer, termasuk di antaranya 3 srikandi. Kandidat new comer adalah I Nyoman Adi Wiryatama, politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Bali, I Gusti Putu Budiartha, politisi asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan. Kemudian 3 sikandi yang dipasang adalah I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi, politisi asal Jembrana, I Gusti Ayu Aries Sujati dan Sagung Ratu Sri Jaya Laksmi, istri dari tokoh Puri Peliatan Gianyar, Tjokorda Gede Putra Nindia.
Namun, secara mengejutkan, Aries Sujati malah menyatakan mengundurkan diri dari pencalegan. Alasan mundur dari pencalegan, karena Aries Sujati ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak muda dan seperjuangan di PDIP. Aries Sujati dalam unggahan di akun medsosnya menyebutkan, penghargaan terhadap keluarganya dari partai sudah sangat besar. Tercatat sang suami, Putu Agus Suradnyana sudah 3 kali duduk di DPRD Bali dan 2 periode sebagai Bupati Buleleng. Pun, Aries Sujati saat ini masih sebagai Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dapil Buleleng.
“Dengan pertimbangan tersebut saya dengan legowo memberikan kesempatan kepada teman seperjuangan melanjutkan perjuangan di PDIP untuk tercapainya cita-cita partai,” tulis Aries Sujati. Namun, saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat sore hingga malam kemarin, Aries Sujati yang Anggota Komisi IV DPRD Bali membidangi pendidikan ini tidak merespon. Saat dihubungi melalui ponselnya ada nada sambung, namun tidak dijawab.
Sementara itu saat dikonfirmasi melalui suaminya Putu Agus Suradnyana menjelaskan bahwa sejak awal sebenarnya istrinya Aries Sujati tidak pengen maju (nyaleg), tetapi Agus Suradnyana yang dorong istrinya sebagai kader perempuan. Namun karakter Aries Sujati yang selalu totalitas, dia pun sangat serius saat sudah menduduki jabatannya.
“Begini kalau dulu pencalonan ibu (yang sudah masuk DCS sebagai caleg DPR RI) mengisi kuota perempuan. Keputusan Ketua Partai tentu tidak boleh main-main dan mungkin baru ditemukan kader perempuan yang tepat diberikan kader yang masih muda. Saya legowo, karena saya dan istri juga sudah banyak dan lama berkiprah untuk partai,” ungkap mantan Bupati Buleleng ini yang dihubungi via telepon. Pengusaha asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini pun menegaskan kembali bahwa tidak ada persoalan lain yang menjadi pertimbangan dibatalkannya pencalonan Aries Sujati sebagai caleg DPR RI.
Foto: Baliho Aries Sujati yang sudah dipasang di beberapa sudut wilayah Buleleng sebelum mundur dari pencalegan. -LILIK SURYA ARIANI
Sementara itu sebelum dibatalkan pencalonannya tim sukses Aries Sujati sudah bergerak setelah namanya muncul pada Daftar Caleg Sementara (DCS) KPU RI. Dari sembilan bacaleg PDIP Dapil Bali, Aries Sujati mendapat nomor urut 3. Dia pun memenuhi kuota perempuan dari PDI Perjuangan selain caleg Sagung Ratu Sri Jaya Laksmi dari Gianyar dan I Gusti Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa asal Jembrana. Bahkan baliho pencalonan dirinya sebagai Bacaleg DPR RI sudah terpasang sangat banyak di hampir seluruh sudut Kabupaten Buleleng. Bahkan Aries Sujati juga telah menyiapkan kendaraan pick up yang berseliweran di jalanan untuk meningkatkan elektabilitasnya di lapangan. Ditanya soal besarnya modal yang sudah dikeluarkan menjadi percuma, Agus Suradnyana enggan untuk berkomentar lebih banyak.
Benarkah Aries Sujati murni mengundurkan diri dari pencalegan? Menurut informasi dari salah satu kader PDIP di Kabupaten Badung, Aries Sujati diganti atas permintaan DPP Partai. “Memang diminta untuk diganti. Makanya masuklah anak Pak John Sara sebagai pengganti,” ujar sumber yang juga kader senior PDIP di Badung.
Kader yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini mengaku, I Gusti Ayu Fourina Sara sempat diplot sebagai Caleg DPRD Bali dapil Badung. Namun tiba-tiba, DPP PDIP mendadak memplot yang bersangkutan ke DPR RI. “Gung Oyin namanya, dia anak Pak John Sara, senior kita,” ujar sumber tadi. Sementara Ayu Fourina alias Gung Oyin dihubungi lewat ponselnya, hingga berita ini ditulis belum merespon telepon.
Sementara pihak DPD PDIP Bali juga irit bicara soal pergantian Aries Sujati. Bendahara DPD PDIP Bali I Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack yang berhasil dikonfirmasi NusaBali, Jumat malam hanya membenarkan pergantian Aries Sujati sebagai Caleg DPR RI. “Kami di DPD tidak ada kewenangan mengusulkan, DPP minta nama pengganti, ya kita serahkan nama penggantinya,” ujar politisi senior yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali ini. Kenapa dari Badung penggantinya? “Ya kan namanya pemerataan daerah. Mungkin DPP punya pertimbangan. Tanya saja ke DPP,” ujar Dewa Jack. Sementara Ketua DPP/Korwil Bali, I Made Urip belum bisa dimintai komentar atas pergantian Aries Sujati. Saat dihubungi melalui ponselnya ada nada sambung, namun tidak dijawab. 7 nat, k23
1
Komentar