Kapolda dan Pangdam Jamin Tidak Ada Aksi Pembalasan
Kapolda Bali Irjen Petrus Renhard Golose pastikan akan menindak tegas pelaku pengeroyokan maut yang menewaskan prajurit TNI, Prada Yanuar Setiawan, 20, di Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (9/7) subuh.
Pasca Pengeroyokan Tewaskan Prajurit TNI
DENPASAR, NusaBali
Kapolda pun menjamin tidak ada aksi balasan dari TNI ataupun pihak lainnya. Penagasan ini disampaian Kapolda Petrus Golose di sela acara puncak HUT ke-71 Bhayangkara di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Senin (10/7) pagi. Petrus menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak dan Danrem 163/Wirasatya, Kolonel Arm I Gede Widiyana, terkait kasus ini. Menurut Petrus, proses hukum akan ditegakkan dalam kasus pengeroyokan maut yang melibatkan 6 tersangka didominasi ABG.
Jenderal Polisi Bintang Dua asal Manado, Sulawesi Utara ini juga menegaskan tidak akan ada aksi balasan dari prajurit TNI pasca tewasnya Prada Yanuar. “Saya sudah koordinasi dengan Pangdam dan Danrem. Tidak akan ada ekses (aksi balasan, Red) baik dari prajurit TNI maupun orang lain,” tegasnya.
Ditanya terkait keterlibatan DKDA, 16, tersangka penusukan maut yang notaben e putra salah seorang anggota Fraksi PDIP DPRD Bali, Petrus menegaskan tidak ada istilah anak pejabat dalam perkara ini. “Tidak ada anak pejabat di sini. Pejabatnya saja kita tangkap, apalagi anaknya.”
Menurut Petrus, Polda Bali sedang membentuk pasukan khusus untuk street crime, yang salah satunya memberantas geng motor. Anggota pasukan khusus ini sendiri diambil dari anggota Shbara dengan tinggi badan di atas 170 cm dan berbadan besar. Anggota pasukan khusus ini sedang dilatih dan sudah siap diterjunkan. “Saya sekarang lebih cenderung ke street crime, karena kita tahu bersama, anak-anak geng motor akan kita lakukan penindakan tegas dari kepolisian, sehingga tidak berkembang,” warning Petrus.
Sementara itu, Danrem 163/Wirasatya Kolonel Arm Widiyana juga menjamin tidak akan ada aksi balasan dari prajurit TNI terkait tewasnya Prada Yanuar di tangan anggota geng motor. Dia menegaskan, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menyampaikan langsung kepada anggotanya untuk mempercayakan masalah ini kepada pimpinan.
Pangdam juga menekankan agar seluruh prajurit TNI menghormati proses hukum yang kini berjalan di kepolisian. “Saya jamin tidak ada aksi balan dendam,” tegas Kolonel Widiyana secara terpisah, Senin kemarin.
Menurut Kolonel Widiyana, jenazah Prada Yanuar sudah diterbangkan ke kampung halamannya di kawasan Reo, Manggarai Tengah, NTT sesuai permintaan orangtuanya. Sebelum diberangkatkan, jenazah Prada Yanuar mendapat penghormatan upacara militer. “Tadi sudah diterbangkan ke kampung halamannya sekitar pukul 14.00 Wita, dengan didampingi salah satu perwira dari kesatuannya,” jelas Kolonel Widiyana.
Disebutkan, hingga ajal menjemputnya, korban Prada Yanuar sedang mengikuti Kursus Kejuruan Tamtama Infanteri (Surjurtaif) di kawasan Pulaki, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sebelumnya, Prada Yanuar sudah melewati tahap dasar militer, kemudian dilantik sebagai prajurit TNI dan mendapat dasar kecabangan Infanteri di Dodiklatpur Pulaki.
Menurut Kolonel Widiyana, saat kejadian, Prada Yanuar memang sedang mendapat libur. “Jadi, memang kalau Sabtu dan Minggu siswa mendapat libur weekend,” lanjutnya sedraya menyatakan hak-hak Prada Yanuar sebagai prajurit TNI akan diproses di bagian administrasi.
Sementara itu, korban Muhammad Johari hingga Senin kemarin masih terbaring lemah di IGD RS Sanglah, Denpasar. Johari mengalami patah rahang kiri yang membuatnya susah menggerakkan daerah wajah. Dia hanya dibantu infus, karena kesulitan untuk makan. Bahkan, mulutnya terus menganga akibat patah rahang tersebut.
“Mengenai tindakan operasi, belum ada kepastian. Katanya, orangtua Johari akan ke sini (RS Sanglah). Kemungkinan hari ini atau besok,” ungkap dua kerabat korban, Syahrul dan Santri, yang menunggui di RS Sanglah, Senin kemarin.
Untuk sementara waktu, Johari hanya mendapat penanganan tim medis IGD RSUP Sanglah, belum dilakukan tindakan operasi. Kerabatnya menjaga koban di RS secara bergantian, karena masing-masing harus bekerja. “Semua pada sibuk kerja, jadi kita bergantian. Ada yang sudah menjaganya kemarin dan semalam, sudah pulang. Kami yang ganti menjaga, dia sudah semalaman,” kata Syahrul.
Sedangkan jenazah korban tewas, Prada Yanuar Setiawan, telah diberangkatkan ke kampung halamannya di Reok, Manggarai Tengah, NTT, Senin pagi. Informasinya, korban yang prajurit TNI diberikan penghormatan terakhir sekitar pukul 10.00 Wita. Korban Prada Yanuar sendiri tewas mengenaskan dengan luka tusuk di dada kanan yang mengenai paru dan jantung. *rez,in
Komentar